i am sorry hyeri part 5

53 2 2
                                    

Hyeri POV

Akhirnya aku pun sampai di apartemenku. Aku sangat lelah dan sekarang aku harus mengurus proses penskorsingan lebih dari 15 siswa. Saat aku masuk aku melihat so hyung duduk di meja makan seperti menunggu makanan.
"Ah unni . syukurlah sudah pulang." aku melihat seseorang sedang masak sesuatu.
"Chaeri ??" wanita itu berbalik dan melihatku.
"Hyeri !!!" ia meletakkan kembali frying pan nya kembali ke atas kompor , dan memelukku.
"Mian hyeri a... Miaaaaan " chaeri memelukku sangat erat.
"Kau darimana selama ini kau pasti mengikuti pria lagi kan?"aku pun melepaskan tangan chaeri dan dia hanya memanyunkan bibirnya.
"Mana bisa aku mengikuti pria lain kalau pria pria tampan ada di korea seperti lee min ho... Song jong ki... Daaaan" chaeri melihat ku seperti maniak dan mendekat.
"Dan apa?" chaeri semakin mendekat dan memegang bagian sisi kausku.
"Daaan JIMIIIIIIN" Ia pun menggelitiku dan aku memang orang yang pantang di gelitik alu pun akhirnya berusaha melepaskan diri.
"Ampun chaeri ampuuuun"  akhirnya tak lama chaeri berhenti dan kami masih tertawa.
"Tapi hyeri apa kau tidak apa apa ?" aku pun melihat chaeri bingung.
"Maksudmu ?" chaeri memegang tanganku.
"Kau ikut dengan jimin ke LA kan ? " aku semakin bingung dengan chaeri LA apanya.
"Aku tidak mengerti." chaeri akhirnya menutup mulutnya.
"Baiklah sepertinya jimin oppa belum beritahu kakak." so hyung akhirnya menimpali.
"Beritahu apa ?" chaeri menggeleng ke so hyung tapi aku memegang tangannya.
"Katakan padaku . palli !!" aku pun mendesak so hyung untuk mengatakannya.
"Hmmm, jimin oppa dan BTS akan pergi ke LA untuk mungkin sebulan lebih." chaeri dan so hyung saling pandang.
"Tournya akan dimulai kak" aku menaikkan bahuku.
"Bukan masalah besar hanya sebulan." chaeri memegang tanganku.
"Tidak hanya LA hyeri.. Bagaimana dengan jepang. Indonesia... Philipina... Dan bahkan luar kota seoul." aku terdiam karena mereka berdua dan mereka berdua pun berhasil membuat moodku turun. Tapi, apakah itu yang menjadi penyebab jimin tidak pernah menyelesaikan kalimatnya setiap kali aku bertanya bisakah dia berjanji. Apakah dia benar benar mencintaiku ? Apakah aku terlalu lama untuk menyadari perasaanku hingga jimin sekarang hanya menjaga perasaanku agar tidak tersakiti.
Semuanya bercampur di otakku.
"Hyeri a noe gwenchana ?" aku menoleh kepada chaeri yang membuyarkan lamunanku.
"Ah ??" chaeri dan so hyung tampak khawatir melihatku
"Kau menangis?" chaeri mengguncangkan bahuku.
Aku lekas mengusap pipiku yang trrnyata sudah basah karena air mataku.
"Ahh bukan mataku tadi kelilipan. Hmm wangi apa ini? Ah chaeri masakanmu memang seperti ini atau memang hitam kelam seperti arang."
Aku cepat mengalihkan perhatian walaupun buruk sekali.
"Hyeri a...." aku berbalik dan melihat chaeri , juga so hyung masih berdiri di tempat yang sama.
"Jimin sangat mencintaimu. Paati ada alasan ia tak memberitahumu dulu." aku matikan kompor dan menyingkirkan frying pannya .
"Akan ku masak yang baru." aku pun menghadap mereka lagi dan tersenyum.
"Unni... Jangan salah paham dulu.. Biarkan jimin oppa yang bilang." aku merasa lemas. Aku pun terduduk dan memeluk kakiku dan menangis.
Chaeri dan so hyung pun memelukku.

Eun jo POV

Aku membuka mataku dan melihat sekeliling, ternyata aku sudah di kamarku. Ku dengar pintuku teebuka dan nenek datang menghampiriku dan...
"Aww nenek stop kumanhe " nenek datang dan menampar punggungku berkali kali
"Kau tau jantungku hampir saja melayang tadi malam hanya karenamu. " nenek pun duduk di sampingku melihatku dan memelukku.
"Ahh dasar kau anak nakal. Aku sangat menyayangimu." aku pun membalas pelukan nenek.
"Sudahlah nenek lagian aku tidak apa apa lihat kakiku sudah tak terlalu sakit." nenek kemudian memukulku lagi.
"Ah nenek sakiit" nenek mengerutkan dahinya.
"Kau seharusnya tak boleh seperti itu. Lelaki tadi malam hampir tepar karenamu kau tau jalan di jalan menanjak dan menggendong gadis berat sepertimu dia bisa saja pingsan" aku bingung laki laki ?? Siapa ?? Kemudian sesaat aku ingat. Aku terkejut bukan main dan menutup mulutku dengan kedua tanganku.
'Tanganmu sangat wangi' aku pun mengingat kalimat itu dan secepatnya menaruh tanganku di ketiakku.
"Ada apa eun jo ya.. Kau tak ingat ?? Taehyung yang malang itu telah menggendongmu bahkan kau tak ingat.?? Kasihan dia " nenekpun keluar dan aku mengekor di belakang nenek.
"Tapi dia sudah tidak disini kan nek ?" nenek tidak menjawab hanya mengangguk. Aku pun melihat ada bingkisan di atas meja makan.
"Apa ini nek .. Buka saja ya ..." aku pun berniat untuk membukanya tapi malah di hentikan oleh nenek dengan mengampar tanganku.
"Itu untuk taehyung. Antarkan itu dan berterima kasihlah padanya." aku melihat nenek.
"Waeee nayaa (kenapa aku )" nenek memukul punggungku lagi.
"Ahhh kumanhe..." aku pun mengelus elus punggungku.
"Lihat perjuangannya kemarin saja sudah bisa membuatku menangis dan kau ?? Kau malah bersikap begino ?" aku pun mendesah kesal.
"Tapi bagaimana aku bisa memberikan ini dia idol besar yang mempunyai segudang hal untuk dilakukan. Itu sangat tidak mungkin, aku bahkan tak punya nomornya." nenek tiba tiba beranjak dari tempatnya dan memarik tanganku.
"Mworagu ?(apa katamu barusan) idol " aku pun mengangguk dan mengambil ponselku.
"Iya ini bts bangtan seoyondan " nenek melihat photo yang ada di galeriku.
"Wahh pantas saja wajahnya tak asing. Ternyata dia taehyung itu orang yang kau tonton sambil menari tak jelas di depan laptopmu."
"Mwo ??(apa) aniranikka(tidak seperti itu )"
"Arasso (aku paham) kau antarkan saja ini. " nenek bahkan tak mendengar perkataanku dan membuatku jengkel.

Aku pun bersiap siap  aku sudag memakai kaus putih polos lengan pendek dan memakai jeans hitam serta kets hitamku. Nenek pun memberikan bingkisan dengan kain yang membalutnya. Apa aku harus membawa ini ke bighit ahh benar benar memalukan sekali. Dan baik jika mereka disana jika tidak? Ahhh banyak hal yang berkecamuk dalam otakku yang nenekku bahkan tak bisa bayangkan

Aku pun sampai di depan bighit tangan kaki ku gemetaran antara malu dan takut. Aku melihat bingkisan nenek lagi apa sebenarnya isinya ? Mungkinkah barang berharga ? Ahhh banyak yang ku pikirkan. Aku bahkan tak diberitahu isinya apa. Apa nenek tak percaya padaku. Ahhhh sincha... Aku pun berjalan menuju receptionis.
"Permisi apa ada taehyung ?" wanita itu melihat ku dan melihat ke arah komputer.
"Iya dia ada di dalam ada apa ?" aku pun mengangkat bingkisan ini.
"Pesanannya sudah datang. " wanita itupun berdiri dan mengambil bingkisan itu. Aku lekas menariknya entah kenapa.
"Taehyung bilang harus aku yang mengantarnya langsung." wanita itu tampak curiga dia menelpon seseorang dan melihatku dia menyentuh pipiku dan kembali ke telepon. Dia pun mengiyakan kata seseorang yang di seberang telepon.
"Baiklah eun jo Ssi akan ku antarkan anda." ia pun menunjukkan jalannya dan aku hanya mengekor di belakang.
Hingga tiba aku di depan ruangan yang bertuliskan practice room. Wanita itu tersenyum dan membungkuk kemudian pergi meninggalkanku.
Aku membuka pintunya sedikit dan mengintip ke dalam. Aku pun terkejut ternyata mereka sedang latihan lagu go go dan oh my god taehyung pakai baju apa itu ??
"Pffft" aku sangat susah menahan tawaku hingga akhirnya aku oun mengambil ponselku dan merekamnya menari.
"Rasakan !" aku pun terus merekam hingga akhirnya seseorang membuka pintunya lebar lebar.
"Siapa anda!" aku pun menyembunyikan ponselku dan mengangkat bingkisannya.

"Aku mengantarkan paket untuk taehyung." pria itu hendak mengambil paketnya namun aku menriknya kembali.
"Pengirim bilanh harus aku yang mengirimkan " pria itu menaikkan sebelah alisnya.
"Masuklah " aku pun masuk ke ruangan yang cukup besar di sana masih terputar lagu gogo bahkan para member sudah beristirahat.
"Taehyung a. Ada paket." taehyung pun melihat ke arahku dan tersenyum . oh my god senyumnya itu khas banget.
"Ahh sekarang kau jadi pengantar paket eun jo Ssi ?" aku pun memberikan paket itu.
"Apa ini ?" aku menelan salivaku berat.
"Terima kasih atas yang kemarin dan maaf telah merepotkanmu." tampak wajah taehyung sangat terkejut dengan perkataanku barusan dan member lainnya pun begitu terutama suga yang membelalakkan matanya srkarang.
"Eun jo Ssi " aku pun menghadap kepada orang yang memanggilku ia member yang sangat putih di antara mereka siapa lagi kalau bukan Suga.
"Maafkan tentang yang ku katakan kemarin" semua member kembali melihat suga terkejut dan melihat kami berdua yang saling tatap menatap.
"Tidak seharusnya aku minta maaf karena aku merepotkan kalian." aku pun membungkuk suga berdiri di hadapanku.
"Tidak tidak aku yang salah aku sudah berkata kasar."
"Tidak suga oppa.. Aku juga minta maaf karena sikapku" mungkin member pusing melihat kami berdua saat ini dan akhirnya aku mengalah.
"Baiklah akan ku maafkan soal yang kemarin itu."
"Soal apa ?" suga menyilangkan kedua tangannya.
"Ya soal kemarin." sebenarnya apa maksudnya ingin berantam denganku. Ibaratnya sekarang ada petir yang menyambar di antara mata kami.
"Ahh hyung sudahlah mari kita buka bingkisan yang dari eun jo Ssi" suga pun berbalik dan duduk tanpa tersenyum . uuuuh dasar es.
"Waaaah!!!" taehyung tampak sumringah.
"Apa itu ?" j hope oppa pun melihatnya.
"Hahaha jungkook ceker pedas."jimin pun menunjuk jungkook yang tengah minum.
"Waah mari makan." jin tampak semangat namun di tepis tangannya oleh rapmon.
"Ada suratnya itu..." taehyung pun Mengambil surat itu . ya ampun kapan nenek memasukkan suratnya ke dalam.
Taehyung pun membuka suratnya dan membacanya.

"Taehyung a... Makan banyak minum air yang cukup. Istirahat yang cukup dan bekerja keraslah dan " taehyung tiba tiba diam ia pun mengambil ponselku dan mengakses kamera.
Ia langsung memeluk pundakku aku yang terkejut langsung terdiam.
"Kimchiiiiiii" ckreeek .. Taehyung mengambil gambar.. Ia mengambil gambar dan memberikan ponselnya lagi padaku. Ia pun mengambil ponselnya dan mberikan nya pada seorang wanita. Ia menarikku di samping semua member pun berdiri di sampingku. Dan tak lama wanita itu pun mengambil gambar.
"Tak apa jika kau berpakaian seperti ini " taehyung hanya menaikkan bahunya.
"Walaupun memalukan tapi jika army menyukainya akan ku pakai." saat itu aku terdiam , dan melihat senyuman taehyung yang manis itu. Apa aku berdebar apakah wajahku memerah kuharap tidak.
Taehyung tampak makan dengan lahap dan juga member yang lain.
Ahh nenekku bahkan tak pernah menaruh surat pada bekalku dan ini.. Mungkin aku adalah cucu yang tertukar.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang