AUTHOR POV
Malam semakin larut hyeri bahkan belum bisa memejamkan matanya karena memikirkan apartemennya. Ia bahkan karena jimin terus menanyai nya dan jika ia tak membalas jimin akan menelfonnya hingga hyeri mengangkatnya.
"Ahhh aku tak bisa tidur" tika terbangun dari rebahannya sebenarnya eun jo dan dini juga belum tidur.
"Ahhh miane tika Ssi ... Karena aku tidur kalian terganggu " tika tertawa dan mengambil lotion aromatheraphy nya dan tampak ia mengolesnya di bagian belakang leher dan perut.
"Pakailah ini akan membuatmu rileks" hyeri menggeleng sambil tersenyum.
"Dini bilang itu panas aku tidak suka sensasi panas di tubuhku" tika mendekat dan mengambil secuil di tangannya.
"Coba saja dulu jika tidak tahan kita cuci" hyeri tampak ragu tapi ia melakukannya juga.
"Bagaimana rasanya ?" hyeri meringis karena panas di lehernya.
"Sebenarnya aku masih bisa menahannya." hyeri tersenyum dan mulai duduk di kasur.
Tak lama ponselnya hyeri berdering dan langsung diambil oleh tika.
"Jimin Ssi kami mau tidur bisa tidak kau datang saja besok ?" ia pun menekan loud speaker dan mendekatkanya pada hyeri.."hyeri mana ? Apa sudah tidur?"
"Sudah. " tika langsung menjawab hyeri tampak meraih ponselnya tapi di tahan oleh eunjo dan mulutnya dibekap dini.
"Ahhh gurae (begitu) aku akan sempatkan datang besok . dia baik baik saja kan?" tika dengan semangat mengatakan iya sedangkab hyeri berusaha melepaskan dirinya.
"Kalau begitu selamat malam" tika pun mengakhiri teleponnya dan tertawa puas seperti nenek lampir.
"Mari tidur...! " ia pun melompat kecil di tempat tidur hingga akhirnya tertidur begitu juga hyeri dan juga eun jo.Jimin POV
Aku sangat khawatir pada hyeri terutama ketika ia di teror seperti ini aku bahkan tak bisa tidur karenanya rasanya aku ingin menemuinya saat ini juga.
Dan aku sudah sedikit lega mendengar bahwa hyeri sudah tidur setidaknya ia lupa akan kejadian tadi untuk sementara."Hyung kenapa aku berat meninggalkan korea ya ? Besok hari terakhir kita disini dan bang pd nim memberi kita libur apa yang akan kau lakukan ? Ahh sungguh aku bingung" jungkook menggaruk garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Kenapa ? Kau merindukan dini ?" jungkook membelalakkan matanya melihatku dan langsung menggeleng.
"Jangan bohong akhir akhir ini kau sangat dekat dengannya, menurutku wajar karena kalian memyukai banyak hal dan contohnya seperti mengerjai orang." jungkook menggeleng lagi."Contohnya kalian kompak ketika tika makan tahu basi walaupun bentuknya masih bagus tapi kalian diam saja dan tidak mengatakan apa-apa sampai tika sadar kalau tahunya sudah basi.... Ah jangan lupa soal cacing itu lagi . mungkin juga selera makan luar biasa." jungkook kembali menggeleng.
"Kalian menghabiskan masing masing 2 ekor ikan ukuran sedang dan masing masing 4 kakeng soda. Jangan buat aku mengingat lagi." jungkook terdiam.
Aku pun menepuk pundaknya.
"Dia tampaknya wanita yang baik. Berusahalah" tiba tiba jhope mendatangi kami dan jungkook tersenyum.
"Cieee kemarin hyung menjalani pertengkaran dengan istrinya. Aku bingung secepat itu kalian baikan."
"Jangan seperti itu cookie a.... Aku hanya menganggapnya sebagai teman dari eun jo dan ya jangan terlalu dekat dengan mereka kita belum tahu sifat asli mereka seperti apa " jungkook pun manyun dan berdiri.
"Tapi menurutku mereka baik baik aja kok."
Tak lama suga hyung menimpali.
"Betul kata hoseok kamu boleh berteman tapi ingat kalian belum tahu sifatnya jadi hanya sekedar taju aja." jungkook semakin manyun.
"Jungkook kenapa sih ?" taehyung mengelus kepala jungkook.
"Dia menyukai dini" entah kenapa aku keceplosan begitu saja.
"Waahh benarkah ?" jin datang sambil menaruh buah di meja.
"Tidak kok." jungkook mengambil potongan buah itu
"Sebaiknya kau dengarkan kata suga hyung dan hoseok." namjoon yang terduduk mengambil buah.
"Kenapa sih kalian semua mereka itu baik kok apa salahnya dekat dengan mereka."
Hoseok menggeleng dan menepuk pahanya dan berdiri menepuk punggung jungkook
"Kamu masih naif dan labil. Bisa saja mereka hanya memanfaatkanmu dan akhirnya mereka menguasaimu dan mencampakkanmu" hoseok mendetikkan jarinya.
"Aku tetap mendukungmu jungkook karena kau harus punya pengalaman apalagi soal cinta." jin duduk dan melihat jungkook ,jungkook mengerutkan dahinya lebih dalam"Apakah salah dekat dengan mereka walaupun mereka hanya tourist?"
Hoseok terdiam melihat jungkook yang sudah mulai emosi juga.
"Hyung juga... Hyung lihat tika kemarin hatinya tidak sekuat batu ketika hyung menghinanya dia....." jhope berjalan maju tanpa melihat jungkook.
"Huyung ?" hoseok berhenti.
"Dia baik. Hyung aku bisa menjaminnya."Hoseok melihat jungkook dan kembali dan berjalan lagi ke kamarnya.
"Dia hanya ingin yang terbaik untukmu cookie" jungkook menarik nafasnya dan kembali duduk.
Aku menepuk pundaknya.
"Semua kembali padamu jungkook.""Besok hari terakhir sebelum ke LA " jungkook pun mengambil ponselnya.
"Besok lebih baik kita bermain lagi lagian hyung harus bersama hyeri noona kan ?" aku pun teringat kembali dan menchatnya, tapi tak di balas.
"Sudah..." jungkook tersenyum puas
Dia menempelkan ponselnya dan tampak berbicara.
"Bisa kan ?"
"Baiklah akan ku jemput jam 9 pagi besok" jungkook mematikan ponselnya dan menari nari sebelum masuk ke kamarnya------
Ciee sebenarnya aku nggak ada waktu karena kesibukan contohnya rapat kerja di ksr jadi karena takut draf nya hilang mending di up aja
Tapi untuk seminggu ini bakalan jarang banget upSemoga kalian tidak menyerah dan tetap ikuti 'WHO AM I TO YOU '
Anyeong chinggu
Tataaaaaa
:D
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Dragosteapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?