AUTHOR POV
Hyeri kemudian berlari ke arah toilet namun di hadang oleh song eun jo. Hyeri memandangnya dan tersenyum, song eun jo kemudian menarik tangannya hyeri sebelum masuk ia pun menempelkan sesuatu di pintu toilet dan masuk.
"Apa itu ??" hyeri memandang eun jo dengan aneh.
"Bukalah." hyeri mengerutkan dahinya.
"Aku tidak akan melihatnya. Aku tau tadi jimin sangat berbeda padamu bahkan dia langsung menggenggam tanganmu seperti dia sudah mengenal mu lama sekali." eun jo pun duduk di dekat wastafel dan meletakkan albumnya.
"Ahhhh kau tidak percaya padaku ya ?? Biasku V kau ingat? Aku tidak akan bereaksi macam macam."
Hyeri pun membuka albumnya dan kertas berwarna kuning muda tadi ada di sana.
'Hyeri temui aku di hotel @ds lantai 4 no 478 setelah acara ini selesai aku akan ada di sana." hyeri melihat eun jo yang masih melihat kukunya.
"Kau tau hotel @ds" eun jo mengangguk mantap.
"Kenapa kau tanya " eun jo pun turun.
"Kau bisa jaga rahasia." eun jo pun menggeleng.
"Tapi jika kau mengatakan sesuatu dan melakukan apapun aku akan lupa keesokan harinya itu makanya aku punya ini" eun jo pun mengeluarkan buku yang jumlahnya ada banyak di dalam tasnya.
"Benarkah." eun jo mengangguk
"Kecuali kau mengingatkanku akan hal itu mungkin aku akan ingat." hyeri pun mengangguk dan memperlihatkan kertas itu.
"Wahh kalian memang sesuatu" hyeri menarik kembali kertas itu.
"Baiklah baiklah akan ku antar kau kesana dengan satu syarat."
Eun jo pun membisikkan syarat itu kw telinga hyeri.
"Seolma " eun jo pun terkikik dan melihat photo taehyung dan memeluknya.------_---------
Akhirnya mereka sampai di depan hotel @ds mereka pun masuk dan menuju lantai 4 mereka pun mencari no 478 .
"Ini dia." hyeri pun berdiri di depan pintu yang bertuliskan no 478
"Tidak salah kan ? Coba liat lagi!" hyeri melihat lagi kertas itu dan angkanya pas 478.
"Baiklah silahkan masuk aku akan menunggu. Dan jangan lupa syaratku." hyeri melihat eun jo dan mengangguk.
Eun jo pun berjalan membelakangi dan hyeri pun menekan bel kamar itu.
Tak lama pintu itu terbuka dan tangan hyeri masuk dengan cepat ke dalam kamar itu.
Hyeri hanya termangu dia belum melihat sang pemilik kamar karena tak sanggup untuk melihat ke belakang.
Suara pintu terdengar tertutup. Ia masih berdiri dan seseorang memeluknya dari belakang."Bogosipda (aku merindukanmu)"
Suaranya mampu menggetarkan hati hyeri. Ia merasa sangat bersalah selama ini karena hilang ingatannya. Hasutan adiknya yang membuatnya harus membenci lelaki yang dicintainya ini.
Pelukannya semakin erat namun kedua tangannya membalikkan badan hyeri, dan akhirnya mereka pun saling bertatapan.
"Lihat lah aku hyeri." hyeri melihat jimin yang memakai masker, topi dam kaca mata.
Tangan hyeri mulai melepaskan kacamata , topi menjatuhkannya ke lantai.
Tangannya bergetar ketika mulai membuka maskernya , nafasnya mulai tak beraturan. Dan akhirnya ia berhasil membuka maskernya dan menjatuhkan nya ke lantai.
Jimin pun mendekatkan wajahnya ke wajah hyeri, hingga akhirnya bibir mereka saling bersentuhan. Hyeri merasakan kehangatan namun tak lama jimin menghentikan ciumannya.
"Kau tidak akan menamparku lagi kan ? " entah kenapa badan hyeri bergerak sendiri. Ia mengalungkan tangannya di leher jimin menjinjitkan kakinya karena hyeri yang lebih pendek.dan mencium jimin kembali, kali ini ia bahkan melakukannya dengan lebih mesra.
"Aku merindukanmu, maafkan aku." jimin menutup bibir hyeri dengan satu jarinya.
"Apa sakit ?" hyeri mengangguk.
"Hilanglah luka hyeri." jimin pun mencium kening hyeri. Membuat hyeri tersenyum dan tertawa kecil.
"Kau ingat itu ?" hyeri mengangguk.
"Oh iya .... Aku tadi..."
Jimin langsung memotong ucapan hyeri.
"Aku tau kau tadi bersama seseorang." hyeri tersenyum.
"Jika bukan karenanya aku tidak bisa disini." jimin memerengkan kepalanya.
'Hyeri pun membisikkan syarat eun jo ke telinga jimin.
"Seolma " jimin menganga seketika.
"Bisakah kau mengabulkannya ?" walaupun jimin merasa itu tidak mungkin.
"Baiklah akan ku usahakan" hyeru tersenyum dan memeluk jimin.
Namun jimin malah menggendongnya hyeri yang terkejut.
"Hey hey turunkan aku." jimin hanya tertawa.
"Kau pasti lelah duduklah." jimin mengantar hyeri ke sebuah sofa dan mendudukkannya di sana.
Jimin pun meraih ponselnya dan menekan nomor.
"Taehyung a .... Bisakah kau......"
Mimik jimin kemudian berubah ia tau bahwa taehyung tak akan mau.
"Ahh jebal..(kumohon) aku akan menggantinya"
"Iya dia disini." jimin pun melihat hyeri dan mengelus pipinya.
"Baiklah sebagai gantinya aku akan melakukan itu."
"Jinjja (benarkah) ?? Wahh gumawo taehyung a..." jimin pun menutup ponselnya dan melihat hyeri.
"Masalah kecil ini telah teratasi" ia pun mendekat ke hyeri dan memelukknya.EUN JO POV
Sebenarnya siapa hyeri? Apakah ia begitu dekat bts? Ahh siapa peduli yang jelas aku harus bertemu taehyung oppa. Aku pun mengetuk layar ponselku dan berselfie dan di captionnya ku tuliskan 'aku akan datang berasama taehyung oppa di kampus' dan aku mengirimnya ke grup yang berisi teman-teman sesama army.
@kimjeon : wahhh daebak jinja ?
@jungcokie: kau akan mendatangkannya eun jo berjanjilah kau akan berhasil.
@eunjocute: tentu akan ku bawa dia
@jungcokie :asyiik oh iya kamu belum sah jadi geng kami tapi kalau kau berhasil akan ku sahkan kau secepatnya.
@hanahana: benar sekali kau akan disahkan ;)
@bellatrix : eh benarkah dia akan disahkan ? Kalian bilang kan tidak akan pernah.
@hanahana :dasar bella gomblok itu kan dulu fighting eun jo ingat geng kami yaa. :D
@eunjocute : tentu fighting.!!!Assaaahh aku pun terus mengetik hingga akhirnya seseorang mengetuk pundakku dari belakang.
Aku melihatnya ia laki laki lebih tinggi dariku memakai jacket kulit hitam berpenampilan seperti artis aku pun menyipitkan mataku.
"Apa kau eun jo??" aku hapal suaranya walaupun tertutup masker.
"Taehyung oppa ?? TAEHYUNG OPPA KAN ?" ia langsung membekap mulutku. Aku masih belum bisa melihatnya karena topi dan maskernya.
"Sshhtt tenanglah " ia pun perlahan melepaskan tangannya.
"Ikuti aku." aku pun mengikutinya dan berhenti di ruangan 480 berarti ruangan mereka berdekan. Bodohnya aku pastilah mereka kan satu grup. Ia pun membuka pintu ia pun mengisyaratkan agar aku masuk tapi aku tak mengerti isyaratnya itu malah mengerutkan dahiku dia pun menghela nafas dan menarik tanganku.
Ia pun menutup pintu dan menyuruhku duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Sekarang kau ingin bicarakan apa ?" taehyung bicara tanpa basa basi aku suka gayanya.
"Oppa aku ingin oppa ke kampus besok karena aku pasti akan di bully di sana setidaknya jika oppa ada mereka tidak akan menyakitiku." aku pun memasang wajah sedihku walaupun sebenarnya aku tidak pernah di bully setidaknya dia punya hati kan ?? Taehyung mengerutkan dahinya.
"Kau korban bully ? " aku mengangguk mantap, dia hanya tertawa , aku bahkan merasa aneh kenapa ia tertawa ? Bukankah korban bully adalah hal yang buruk.
"Menurutku kau bahkan jauh dari kata korban malah delat kepada pelaku iyakan ?? Kau juga sangat cantik , kau sangat tidak mungkin menjadi korban wajahmu terlalu halus" aku menelan salivaku dan menggenggam tangannya.
"Ayolah oppa sehari saja. Aku akan buktikan aku adalah korban, aku benar benar...." belum selesai aku bicara taehyung mengubah mimik wajahnya menjadi sangat serius.
"Kau kuliah dimana ?"
"Seoul university tapi oppa.... " menutup bibirku dengan satu jari.
"Kau kuliah disana dan bersikap seperti itu dengan dosenmu?" aku mengernyitkan dahiku.
"Oppa adalah dosenku ?"
"Ani (bukan) pabo (dasar bodoh) hyeri adalah dosen disana." aku pun membelalakkan mataku hyeri seumuranku dan dia dosen ??
"Aishh dosen sendiri masa tidak kenal." aku pun sesaat ingat park hyeri dosen paling killer dan sulit memberi nilai hanya orang orang pintar yang ada di kelasnya.
"Ahh aku baru ingat aku tidak mengambil kelasnya"
Taehyung kemudian tersenyum sepertinya ia tertarik dengan hyeri.
"Kenapa tak ambil kelasnya ?"
"Dia terkenal killer dan sulir memberi nilai bagus."
Taehyung tertawa
"Benarkah ??? Aku terkejut jika hyeri seperti itu."
"Tapi oppa bagaimana dengan besok apa oppa akan datang?" lupakan hyeri jawab aku sekarang.
"Tidak bisa. Aku dan bts ada jadwal besok" dia pun beranjan dan membuka pintu.
"Aku harus istirahat, silahkan keluar" aku pun menggenggam sofa itu kuat kuat
"Shireo (tidak mau) " dia pun berjalan ke arah ku mendekatkan wajahnya padaku aku pum refleks menutup dadaku dengan kedua tanganku,
"Mau apa kau ??" ia hanya tersenyum dan menarikku ia pun menggendongku dan menurunkan aku di luar.
"Sampai jumpa lagi" ia pun menutup pintu itu.
Aku pun hanya mematung di depan pintu itu sesekali mengeluarkan sumpah serapah dan meninju pintu walaupun tidak sampai setelah tenang aku pun kembali berjalan melewati kamar jimin.
"Biarkan mereka dulu " aku pun mengirim pesan kepada hyeri maksudku dosenku.
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romanceapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?