"Ahhh hyerii .. Kenapa kau datang kesini ??" aku meneteskan air mataku. Melihat kesal pada pria ini. Tanpa sadar aku menampar wajahnya. Hingga membekas merah pada wajah pria itu.
"Hyeri a...!!!" dini berteriak padaku.
Pria itu melihatku , apakah dia sudah sadar atau tidak yang pasti dia melihatku lurus.
"Hyeria ah.." mendengar suaranya membuatku susah untuk mengatur nafasku.
Aku tergontai keluar dari klub tanpa melihat kebelakang lagi.
"Hyeri tunggu.. Mungkin dia punya penjelasan.. Jimin tak mungkin seperti itu.. " jimin tampak mengejarku dan dini.
"Aku hanya butuh ketenangan..." sebelum jimin sampai ke depanku, aku berbalik dan berjalan semakin cepat ke parkiran.
Suara derap langkah jimin semakin menderu.
Kumohon pergilah. Mohonku dalam hati. Aku terkejut jimin sudah menarik tanganku dia melihat mataku dan pipinya masih merah karena tanganku ini.
"Hyeri a... Aku bisa jelaskan."
Aku bahkan tak bisa melihat wajahnya lagi.
"Kita putus" tiba tiba suara jepretan kamera terdengar dari beberapa mobil.
Sungguh aku tak peduli. Aku melihat jimin yang bingung apakah ini masih dunia nyata atau bukan.
Aku masuk ke dalam mobil walau jimin menahanku. Bahkan menarikku sangat keras.
"Lepaskan aku.." kataku berulang ulang menepis tangannya.
"Tidak akan ku biarkan" katanya bersih keras. Dia bahkan mencoba memelukku.
Kemudian aku berontak. Ku pukul semua bagian yang bisa ku pukul bahkan tas kubanting begitu saja padanya.
Aku menarik pintu mobil. Berusaha masuk ke dalam. Jepretan kamera tadi juga semakin menjadi.
"APA KAU GILAA!!" aku akhirnya berteriak padanya.seketika suara jepretan itu berhenti.
"Iya aku gila hyeri.. Sangat gila.." jimin bangkit lagi dan menutup pintu mobilnya.
"Semua yang ku katakan tadi tidak lah benar hyeri.. Aku dibawah alkohol.." aku menggeleng cepat.
"Aku tidak ada urusan lagi denganmu." aku mendorongnya hingga tersungkur.
Sebenarnya melihatnya seperti ini aku tidak tega. Tapi ego ku berkata lain. Dia lebih besar saat ini. Aku pun masuk ke dalam mobil. Dan melajukannya lebih cepat. Hingga aku terkejut dan mengelakkan mobil di depanku.
Untung saja aku bisa mengelakkannya walau aku menabrak pembatas jalan hingga kepalaku terbentur agak keras.
"Nona... Kau tak apa ??" banyak orang yang berkerumun di sekitar mobilku.
"Bahaya mobilnya berasap.."
"Nona ! Nona !! Nonaa keluarlah!!" aku memang mendengar mereka menyuruhku keluar hingga ku dengar satu suara. Di kerumunan itu.
"Iya hyeri... Keluarlah..."
Suara ini... Suara yang tak mau aku dengar lagi. Aku bergetar sangat hebat. Permukaan kulitku tiba tiba sangat dingin.
"Hyeri mengapa kau di dalam ?? Kau ingin mati ??" aku mencari asal suara itu. Bahkan aku tak melihat si pemilik suara hingga saat ini
Aku gemetar mendengar suara itu. Bahkan aku seperti orang kesetanan mencari pemilik suara itu. Walaupun semua orang berteriak agar aku keluar tapi aku takut untuk keluar, rasanya biarlah aku mati saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romanceapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?