AGAIN part 2

25 1 0
                                    

Jimin pov

Saat aku keluar dari taman dosen menuju mobil hyeri menelfonku .

"Apa ini ?? Apa dia merindukan aku ??" aku mengangkat ponselku tapi aku terkejut dengan apa yang ku dengar. Aku pun berlari menuju ruangan dosen tapi tak ada orang.

Aku sangat khawatir jika saja terjadi sesuatu pada hyeri aku akan membunuhnya

Aku pun menelpon polisi.

Aku mengguncang pintu ruangan hyeri tapi terkunci. Aku pun berusaha sangat keras hingga hyeri berteriak.
."JANGAN JIMIN"

Aku mundur dan mengambil tongkat di dekatku. Saat aku kembali pintunya terbuka dan melihat hyeri yang ketakutab rambutnya yang sudah tak terurus.

Rambutnya...
Rambutnya...

Aku mengayunkan tongkat itu sekuat tenagaku hingga si keong itu tersungkur.

Wajahku memerah karena melihat perlakuannya pada hyeri.

Dia bangkit dan meraih gunting

'Dasar brengsek' dalam hatiku ku ayunkan lagi tongkat itu hingga guntingnya terjatuh bersama si keong itu.

Aku berlari menuju hyeri dan saat itu juga polisi datang ke lokasi kami.

Aku melihat hyeri yang tak bisa berkata apa apa. Matanya menggambarkan ketakutan yang amat sangat.

Aku memeluknya di dalam ambulance karena wartawan ada di luar semuanya.

"Tenanglah eoh ?!" aku menenangkannya dan membawanya ke apartemennya aku melihat rambutnya yang terpotong.

"Aku sangat takut jimin.."  aku melihatnya dan memeluknya kembali.

Aku masih bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku masih bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat. Bahkan saat ini aku merasa bahwa aku adalah pria yang tak berguna.

Pria yang tak mampu melindunginya, pria yang tak mampu menghilangkan rasa khawatirnya.

Hyeri mengusap pipiku, aku tak tau kapan air mataku turun yang jelas. Aku merasa sangat gagal.

"Jimin ah... Miane..." aku menggeleng dan meengeratkan pelukanku.

"Gwenchana... Aku yang seharusnya minta maaf.. " hyeri membenamkan wajahnya di dadaku.

"Ahhh kau mau sesuatu ?"

Hyeri menggeleng.

"Tetaplah disini..." dia menggenggam tanganku.

Aku menggenggam tangannya dan membiarkannya mengeluarkan semua ketakutannya.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang