Author POV
"Tika jangan gitu dong." dini mencoba menghentikan tika yang mengepack bajunya.
"Aku tidak sanggup lagi din lu liat kagak muka dia yang blagu itu." dini mengambil pakaian yang di dalam koper dan memasukkannya kembali ke lemari.
"Lu juga ngapain sih.. Biarin aja .." tika mengambil pakaiannya dan memasukkannya lagi.
"Stop tika... Gua tau kalau lu sakit hati tapi nggak gini juga tunjukin sama dia kalau lu itu lebih kuat dan lu itu bukan sembarang cewek. Lagian lu cantik kok." dini mengambil lagi pakaiannya dan masuk ke dalam lemari lagi.
"Sebentar lagi kita akan pindah kuliah kan ?" dini pun mengelus pundak tika yang tengah terduduk di atas tempat tidur sambil menutup wajahnya."Lusa kita hadiri pernikahan tante lu dan ucapin salam perpisahan." tika pun mengangguk.
"Tapi nggak papa kan packing sekarang." dini hanya tersenyum.
"Terserah elu dah...." dia pun berjalan keluar kamar tika.- harinya.-
"Lu dah siap" dini melihat tika memakai kebaya pink se pinggul dan rok batik cream yang sangat cocok di tubuhnya.
Rambutnya di tata dengan sempurna dan make up yang tak terlalu tebal tapi membuat auranya terpancar."Heyyyy cantikk." dini pun muntah mendengar tika bicara seperi itu di depan kaca.
"Udah ah cepet nanti telat lagi... Lu si ah.." dini memang tanpa sadar sudah ngepack barang dari kemarin kemarin dan ya kami mempercepat keberangkatan kami ke korea nanti malam."Din kebaya ijo lu keren juga.." dini tak menghiraukan tika yang mengalihkan pembicaraan.
SKIPP
Seperti dugaan mereka sebelumnya mereka akan terlambat datang ke pesta pernikahan itu kedua mempelai berdiri di pelaminan dini pergi menyalami pengantin namun tika masih asik dengan makanannya.
"Lu kerjanya makan terus." tika melihatnya tak peduli.
"Apaan sih." kedua orang tua tika pun menghampirinya."Mama..! "Kata tika semangat dan memeluk mamanya.
"Visa sudah siap ? Koper , barangmu , hmm paspor sudah periksa uang makan dulu sebelum berangkat ya " tika tersenyum.
"Iya iya ma
.." ayahnya pun mengelus kepalanya.
"Maaf ayah dan ibu tak mengantar karena kami harus terbang ke sidney sekarang bersama orang tua dini." tika mengangguk.Mereka memang tak pernah mempermasalahkan kegiatan orang tua mereka yang sibuk karena mereka yakin bahwa hasil itu semua adalah untuk mereka juga.
"Iya ayah aku mengerti." kedu orang tuanya tampak bahagia dengan sikap putrinya.
"Baiklah kami berangkat sekarang hati hati syang" kedua orang tuanya pergi dan hanya tinggal dini dan tika.
Tiba saat nya kedua mempelai memberikan kata sambutan untuk tamu.
"Cih topeng.." kata tika ketika melihat eric mengucapkan kata kata romatis.
"Sudahlah... Setelah ini kita harus pamit... "
"Ya inilah kata sambutan dari tika kepada tika dipersilahkan." semua orang melihat tika dan dini hanya diam.Tika tersenyum sinis dan mengambil mic yang diberikan mc
"Baiklah nama saya tika saya adalah keponakan tante saya ziah. Sebelumnya saya mengucapkan happy wedding untuk tante ziah semoga kalian langgeng sampai kakek nenek. Dan untuk eric nam yang sekarang sudah menjadi suami tanteku jangan bohongi dia seperti kau membohongiku." semua orang melihatnya mc tampak ingin mengambil mic itu tapi di tepis oleh tika.
"Oh iya malam ini aku akan berangkat ke korea.. Aku akan tinggal disana kuliah disana dan mungkin akan bekerja disana jadi ini adalah hari terakhirku disini peace out." tika pun meletakkan mic nya di meja mengangkat kedua jari tengahnya di udara dini melogo melihat aksi tika itu dan berlari mengejarnya. Tampak mempelai wanita jatuh pingsan dibuatnya.
"Barang sudah di pesawat dan kita bisa berangkat kesana." dini terkejut.
"Dengan kebaya dan highheels" tika mengangguk.
"Kau gila." tika melihat dini dan kembali berjalan.
"Hey setidaknya beli baju dulu."dini kesusahan karena rok batiknya yang susah di ajak bekerja sama dalam hal berlari.
"Tak akan keburu butuh 45 menit ke bandara belum lagi macet." dini pun menelan pil pahit ketika ia tahu ia tak akan mengganti pakaiannya.SKIIIP
Mereka sampai di bandara semua orang melihatnya mereka pun masuki pesawat dan melepaa hal yang berbau besi seperti bros tusuk konde dan anting.
"Ini sangat merepotkan dan sempit." tika hanya tertawa melihat dini yang menggerutu.
Tak lama dini menggerutu akhirnya ia tertidur.
"Syukurlah dia tidur." tika pun memejamkan matanya.SKIIP
Sampai di korea mereka pun melihat salju di sana.
"Waahh kok ada salju ?" tika menengadahkan tangannya.
"Musim dingin ." tika tersenyum melihat salju yang turun ia menarik dini ke area penuh salju. Ia mengambil gambarnya. Dini yang candid dengan kebaya hijau dan dikelilingi salju."Kau tau ini sangat dingin. " dini yang terbiasa dingin melangkah santai dengan kebayanya itu.
"Ambil photoku "tika melangkah ke depan untuk mengambil photonya dia menahan dingin demi photo yang diinginkannya.Mereka berdua pun mengambik selfie berdua dan mengirimnya ke eun jo.
Tak lama ada seseorang memanggil dini
"Dini Ssi !" dini berbalik seorang pria menghampiri mereka.
"Ini aku.." ia membuka maskernya dan menutupnya lagi.
"Jungkook ah." jungkook tersenyum
"Kalian sudah pulang.." iya dan tidak ada yang tau kami pulanh jadi tidak banyak army disini.
"Apa yang kalian lakukan ?"
Tika menunjuk mobil yang berderet itu.
"Itu mobil kalian ?" jungkook menepuk jidatnya.
"Ayo masuk akan kami antarkan."
"Oh iya kami akan tinggal disini." jungkook memberikan dini jaketnya yang bahkan ia tak ada masalah dengan dingin.
"Hey yang kedinginan aku " kata tika sambil menggigil.
"Ah begitu ya." jungkook pun seperti memanggil seseorang. Dan seseorang itu keluar dari mobil.
"Ada apa." katanya padanya.
"Hoseok hyung berikan jaketmu." jhope memberikan jaketnya pada jungkook.
"Bukan aku tapi tika." jhope melihat tika yang kedinginan. Ia pun menghampiri tika dan memasangkan jaketnya.
"Kenapa kau pakai baju seperti ini."
"Aku baru pergi ke pernikahan tanteku."
"Ahh " jhope ber oh ria dan mereka pun saling diam.
"Bajunya cantik juga" tika melihat jhope .
"Baiklah baiklah orangnya juga" mereka berdua pun tertawa hingga sampai ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romanceapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?