STAY (LEAVE) PT 2

28 1 0
                                    

TIKA POV

Aku sangat perihatin dengan dini. Bahkan setelah semua ini terjadi dia masih sanggup untuk tersenyum.

Aku pun menuju dapur dan melihat dini memasak.
"Hmm harumm" dia tersenyum
"Yaiyalah gua gitu..."
Aku pun mencolek sambalnya.
"Kurang asin.. " dini melihatku dan mencobanya.
"Pas kok.. Ini kaya kesukaan....." dini terdiam dan kembali menambahkan garam.
"Dini kalau lu memang sedih bilang aja... Gua paham rasanya.. Tapi lu kagak bisa gini.. Sakit lo rasa yang terpendam lo.." dini tersenyum.
"Apaan sih cuma nambah garem doank" dia tertawa kecil dan menaruh makananya di piring saji.

Dini memang bukan tipe anak yang cengen.. Dia hanya akan menangis jika sesuatu terjadi padanya.

Cotohnya saat kami menonton film motivasi saat SMA dini bahkan tak menangis sama sekali.
Bahkan pemateri sudah lelah mengayunnya untuk membayangkan tentang sesuatu yang sedih.
Tapi tetap saja dia tidak menangis.

Aku masih ingat dia bilang
"Gua tau itu sedih makanya kagak gua bayangin .. Lagian kagak ada kerjaan banget khayalin yang belum tentu terjadi. Inget nanti kata kata tu nanti terkabul.

Aku kembali ke sofa dan menonton tv

"JK MENGAKU BAHWA IA MEMPUNYAI KEKASIH BERINISIAL DN" aku mematikan tvnya aku melihat dini yang terduduk sesekali menguap.

"Aku ngantuk "katanya dan beranjak ke kamarnya.

"Tidurlah.." kataku aku pun menerima telfon j-hope oppa

T : hai
J : aku lihat beritanya.
T : dasar tukang gosip
J : aku bukan tukang gosip
T : baiklah.
J : jadi mereka tak akan bertemu
T : entahlah mereka sayang satu sama lain aku kasihan melihat mereka.
J : kalau kita ketahuan juga gimana ?
T : ya mau gimana lagi , kita akan seperti mereka.
J : tidak. Aku tidak mau.. Aku akan memperjuangkanmu.
T : benarkah ? Aku tak percaya.
J : aku bahkan pingsan saat mengejarmu. Demi kamu tikaku sayang.
T : sudah ah aku tak enak dengan dini nanti..
J : baiklah selamat tidur chagiya (sayang)

Aku pun menutup telfonnya dan pergi ke kamarku.

Aku terguling di atas tempat tidur.
Sayup sayup aku mendengar isakan.
Isakan tangis dini yang tertahan
Dan sekarang aku bahkan sangat kasihan padanya.

Aku meraih ponselku dan menchat jungkook

JK

Jk kau sudah telfon dini ?

Belum

Dia tampak sangat sedih
Hiburlah

Aku tak bisa

Kenapa ?

Aku diruangan
PD-nim

Bang sihyuk ?

Ne

Pasti karena berita itu kan ?

Ne
Tapi tenang saja
Aku akan telfon dia
Nanti

Good ;)

Tak lama aku mulai mengatuk dan tertidur di antara gelap kamarku.

DINI POV

Ini sudah jam 02.00 am dan aku masih terjaga. Tak biasanya aku begini aku pun menutup mataku tak lama telfon ku berbunyi.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang