draudžiama.

11 2 0
                                    

kepenatan seharian bekerja membuat so hyung merasa perlu untuk merelaksasikan dirinya dari semua kepenatan, ia juga mengajak hyeri tapi hyeri lebih memilih untuk diam dirumah dan menikmati kesendiriannya untuk saat ini. sungguh ia merasa sangat penat. ia pun menyuruh supir pribadinya untuk menunggu. ia bahkan menyuruh supirnya untuk pulang duluan tapi supirnya tidak mau dan lebih memilih menunggu nyonya nya selesai dengan segala urusannya.

so hyung paham dan berjalan di sekitar pantai yang sudah sangat sepi ditinggal pengunjung. hanya beberapa yang masih tinggal menikmati sore hari yang menjelang malam itu. so hyung melepaskan sepatunya dan meletakkannya di  samping batu besar. dan berjalan lurus menikmati desir pasir yang menyentuh kulit kakinya..

ia menghirup perlahan udara pantai dan menghembuskannya keluar kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ia menghirup perlahan udara pantai dan menghembuskannya keluar kembali. sungguh nikmat udara itu masuk ke paru-parunya ia mundur menghindari ombak yang mulai mendekati kakinya. mundur ke tempat yang lebih kering.

"hah.... aku bahkan takut ombak akan menelanku.." tiba-tiba ia merasa sesuatu memasuki otaknya. ia perlahan berjalan dan membiarkan rok bawahnya sudah menyentuh air. masuk ia semakin dalam dan air itu sudah selututnya.

"ini sudah malam,, ombak akan semakin besar, kau tidak akan tau apa yang akan terjadi jika kau lama-lama disana.." hari yang tenang itu rusak karena suara tidak sopan dari seseorang yang merusak kedamaian yang ia nikmati.

ia pun menghela nafasnya. "pergilah.. aku hanya ingin sendiri,, tidak sopan sekali mengganggu orang.." pria itu tertawa geli.,  dan so hyung memilih keluar dan melihat pria itu dengan tatapan sinis.

"ahh maafkan aku so hyung a... aku hanya tidak ingin kau di telan ombak.." so hyung merubah pandangannya.

"kau tau namaku ...?" pria itu tersenyum. 

"aku mark.. kau tidak mengenalku... ahh aku tau.. kau melupakanku ketika aku sudah pergi ke amerika dan saat aku kembali kau tidak mengenalku lagi.. kau kejam.." dia menggaruk garuk kepalanya.

"mark..?" mark tersenyum ia pun mulai mengoceh tak jelas tentang kenapa so hyung bisa melupakannya tapi so hyung bahkan tidak mendengarkan satu patah kata yang keluar dari mulut mark, dia hanya tertegun tanpa mengeluarkan satu katapun.

mark terkejut ketika ia merasakan seseorang memeluknya. ia melihat so hyung sudah memeluknya sambil menangis. bahkan memukul kecil dadanya.

"kenapa so hyung a, aku bisa pergi jika itu yang kau mau." so hyung malah memeluknya dengan erat.

"kau kemana saja,, no ponselmu tak aktif,, akun media sosialmu semua dihapus.. apa maksudmu,," mark tertawa kecil.

"kemarin ponselku di curi.. jadi aku takut semuanya aset rahasiaku di ketahui orang jadi akunku terpaksa di hapus." so hyung melihat mark lagi.

"bagaimana aku tau aku disini ?" mark mengangkat bahunya.

"aku hanya pergi main disini,, aku lihat kamu dari kejauhan kaya orang stress tau nggak ? yaudah aku susulin aja.." so hyung memukulnya..

"kau mau mampir kakak pasti senang kau datang.." mark mengangguk dengan cepat dan mereka pun pergi bersama.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"TIKAAAAAAAAA !!!!!!!!!!" suara dini menggemas di penjuru ruangan apartemen. bahkan mengagetkan min seo yang tertidur.

"apaan...." tika melihat ke dapur dan melihat wajannya terbakar.

"APIIIIIIIII !!!!!!!" min seo mengambil buku bukunya dan memasukkan seragamnya ke dlam tas.

tika mengambil kain dan menyiramnya dengan air lalu menutupi wajannya dengan kain itu.

mereka berdua melihat masakan yang ada di wajan.

"ayamnya masih mentah... kenapa bisa terbakar..." min seo tiba tiba teriak dan tika menyusul min seo ke kamarnya.

"ada apa min seo..." tika sudah melihat min seo menyandang barang-barangnya..

"tolong aku unni..." tika tertawa terbahak bahak.

"maafkan aku min seo,, sebenarnya bukan api yang seperti itu.." min seo tertawa dan menurunkan barangnya.

"sebaiknya kita pesan makan saja," tika pun mengambil ponselnya.

tak lama suara bel berbunyi dini pun membukanya dan melihat seorang pria tiba masuk saja ke dalam.

"hey..." dini agak esal dan kesalnya hilang ketika pria itu membuka penyamarannya.

"ah jin oppa wae ?" jin memiringkan kepalanya.

"bukankah kamu yang ingin bicara.."  dini pun mengangguk ingat dan memberitahukan semua yang ia resahkan kepada member tertua bts itu.

"hmm anak-anak zaman sekarang mengerikan... kalau begiu baiklah kalau hanya sebentar.. " dini pun mengangguk dan melihat tika yang sudah selesai memesan makanan.

"teman-teman so hyung akan sampai beberapa menit lagi ku rasa... dan..." belum selesai dini bicara belnya sudah berbunyi..

"akan kubukakan.." kata tika sambil berjalan.

"seharusnya bukan aku yang kau panggil, tapi tae tae,, dia suka anak-anak.." dini tersenyum kesal.

"tida tidak,,, taetae mempunyai segudang masalah ..." jin tiba tiba membelalakkan matanya.

"jadi aku ....?" dini menahan tawanya sementara anak-anak sudah mulai bermasukan sambil menutup mulutnya ketika melihat jin.

"anak-anak, semoga kalian berteman baik dengan min seo ya.." semuanya serempak menjawab iya.

tak lama jin izin untuk kembali karena ada sesi pemotretan dan tidak mungkin dini dan tika menahannya lebih lama, begitupun min seo jadinya mereka ditinggal dengan damai untuk belajar kelompok ditemani dengan makanan yang sudah sampai di antar delivery.

dini dan tika berdua di dapu mengintai jika terjadi sesuatu.

"kita lebay banget nggak sih..." tika duduk sambil minum colanya.

"ahh kaya'nya iya.." mereka menghembuskan nafasnya serentak.

"tapi kenapa jin,,? jungkook kan ada .. doi lu lagi..." dini membeutkan wajahnya

"aku nggak mau ada masalah lagi kaya dia terakhir kali ke kesini.. aku bahkan hampir mati dibuatnya.. aku ingat pegawai bungee jumping menyebalkan.." dia pun memakan chickennya.

"nggak semua army kaya gitu kali..." dini tersenyum.

"mereka bukan army,, mereka cuma suka bts karena tampangnya doang," tika tertawa kecil.

"walaupun begitu mereka merasa mereka juga army..." wajah kesal dini.

"bodo ah..."



maaf chinggu segini dulu ya soalnya diriku lelah,, jangan jadi silent reader ya, soalnya kau juga butuh saran dari kalian,

sekian dulu voment cuseyo... <3 


who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang