BAD DAY HAPPEND part2

26 2 0
                                    

Dia mengatakan itu di depanku wajahnya sedikit pucat.
"Aku .... Sungguh...aku...aungguh sungguh menganggapnya sebagai adikku..." dia menggenggam  tanganku sangat erat. Tak lama matanya sayu dan badannya terjatuh.

"DINIIIII DINIIIII" Aku berteriak memanggil dini eric dan tante bahkan keluar dari kamarnya.

"Oppa bangunlah..." aku melonggarkan pakaiannya agar dia mudah bernafas.

Eric mengangkat jhope ke kamarku. Dan aku menggosok tangannya.
"Oppa bangunlah... Aku percaya padamu oppa bangunlah jebal..." aku mulai menangis lagi.
"Aku akan menelfon dokter" dini pergi keluar dan menelfon dokter keluarganya yang sengaja dipekerjakan untuk kami.

"Kenapa dia bisa begini..." eric mengambil minyak angin dan mengoleskannya ke kepala jhope dan memberikan sedikit ke hidungnya sungguh cara yang tradisional sekali.

"Aku akam buat bubur untuknya" tante ziah pun pergi ke dapur.
Aku merasakan tubuh oppa yang mendingin keringatnya berjatuhan sungguh aku sangat menyesal.
"Miane oppa miaan." aku terus menggosok tangannya tak lama dokter yang dihubungi pun tiba.

"Dokter bagaimana ?"

"ini adalah faktor dari kurangnya nutrisi yang masuk. Juga akan menyendat oksigen sehingga ia pingsan. Dan mungkin juga terlalu banyak pikiran."dokter itu memberikan resep obat padaku.

"Baiklah saya harus pergi.."
"Biar saya antar dokter." dini pun mengantar dokter itu ke luar.
"Tika ini buburnya ketika dia bangun suruh dia makan ya!.
" aku masih melihatnya. Tante ziah dan eric pun keluar meninggalkanku sendiri dan jhope oppa.

Aku mengelus kepalanya dari keringatnya kata dokter semakin hangat dia semakin baik. Aku pun menyelimutinya dan kembali duduk disampingnya sambil memegang tangannya.

"Oppa..." air mataku terjatuh lagi aku bahkan tak bisa kehilangannya setelah semua yang aku lalui.
"Maafkan aku eoh ?" aku mencium tangannya

Aku menutup mataku membiarkan air mataku mengalir sederas derasnya.

Tangan seseorang mengelua pipiku saat aku membuka mataku jhope sudah terbangun dan mrngelus pipiku dengan tangan sebelah lagi.

"Oppa ?" aku menoleh ke arah bubur itu.aku mendudukkan oppa dan mengambilnya dan mengaduknya.
Aku langsung mengarahkan sendoknya ke mulut jhope oppa.

"Oppa makanlah..." jhope melihatku dan memakan buburnya.
"Makan lagi..." dia terlihat kaget.
"Pelan pelan..."aku menggeleng
"Kau harus makan.. Aku ...aku... Akan membunuhmu jika tidak makan." jhope pun memakannya lagi.
"Setidaknya jangan menangis saat menyuapiku" aku pun melap air mataku.

Dini pun masuk dan mengambil bubur itu.
"Kata dokter jangan buat perutnya terkejut. Kejam sekali..." dini menaruh obat yang dibelinya di toko obat 24. Jam di sekitar sini dan pergi sambil membawa bubur itu.

"Minumlah oppa..." jhope melihatku dan tersenyum
"Kau percaya padaku..?" aku kembali menangis dan menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Maafkan aku... Seharusnya aku lebih logis dan mendengarkan kamu dari awal. " jhope pun mengelus kepalaku.

Dia pun meminum obatnya dan menyuruhku tidur di sisinya.

"Jangan menangis lagi.. Aku benci melihatnya. " aku pun mengangguk.
"Aku akan menjelaskannya pada emil agar dia lebih mengerti dan menerima keputusanku."
"Jangan di paksakan..."

"Tidak.. Dia harus mengerti.."

EMIL POV

Jhope oppa lebih memilih wanita lain dadaku terasa sesak , sangat sulit bagiku untuk beenafas sekarang, tiba tiba mataku berkunang kunang.

"Tolong..a...ku..." tiba tiba seseorang masuk dan mengambil inhalerku
"Suga oppa..." wajahnya tampak tegang dari biasanya. Saat aku merasa tenang aku bahkan tak bisa menggerakkan kakiku. Dia pun menggendongku ke atas tempat tidur.

"Lebih baik kau melupakan jhope" katanya dengan ketums dan melihatku.

"Tidak !! Aku hanya cinta dia" suga oppa mengurut pelipis matanya.
"Aku bahkan tak mengerti.. Tapi hadapilah dia sudah punya yang lain " aku menoleh ke arah lain.
"Kau bahkan tak mau melihatku." suga oppa berdiri dan keluar dari kamarku.

SUGA POV

Jhope sialan ... Selama ini aku telah bersabar, dan sekarang ia malah melupakan emil dab pergi dengan tika. Aku tak habis pikir dengannya.

Dan kau emil tak bisakah kau melihat aku yang dari dulu menyimpan rasa padamu.
Aku bahkan tak bisa mengendalikan emosiku.

Aku pun pergi ke dapur dan membuatkan bubur kesukaan emil. Aku pun menambahkan daging di dalamnya agar nutrisinya tetap terjaga.
Aku masuk ke kamarnya dan bahkan ia tak mau melihatku.

"Makanlah dulu..." aku menyuapinya tapi dia tak mau makan.
"Aku tak mau.." perasaanku sangat sedih.. Bahkan aku tak bisa membuat wanita yang kusuka makan.

Aku pun menyanyikan lagu kesukaan emil 'over the rainbow?'

"Oppa tau aku lebih suka jhope oppa yang menyanyikannya " aku tersenyum dan nenyuapinya lagi.

"Makanlah..." akhirnya dia pun memakan makanan ku itu.
"Apa sih yang kau suka darinya" ia mengunyah dan seperti mengingat sesuatu.
"Dia baik.
Pengertian.. Jujur..dan.. "

"Daan ...?" aku terus menyuapinya
"Dan membuatku selalu deg degan.. Aku suka perasaan itu.." aku pun terdiam
"Oppa..?" aku tersadar saat emil mulai makan dengan tangannya sendiri.

"Bagaimana jika ia menikahi wanita tadi." emil terdiam dan mulai menangis.

Aku lekas memeluknya dan menenangkannya.

"Aku hanya ingin jhope oppa" aku mengelus kepalanya.
"Maafkan aku emil ..." dia menangis tersedu sedu.

Dia lekas melap air matanya dan tersenyum padaku.
"Aku akan berjuang oppa hwaiting...!!" aku tersenyum sedih melihat emil.

Wanita yang mencintai jhope tapi tak terbalas dan tak pernah melihat kasih sayangku yang kuberikan padanya.

Wanita yang berpura pura kuat hanya untuk orang di sekitarnya merasa tak khawatir dan sebenarnya dia juga penuh kesedihan dan banyak beban yang di pikulnya.

Dia adalah wanita yang bisa membuatku berdebar walau hanya ketika dia tersenyum

"Emil...?"
"Hmm ?" jawabnya
"Boleh aku bertanya..."
"Boleh.."
"Apa kau menyukaiku ?"
Dia mengangguk mantap dan itu membuatku deg degan
"Sebagai apa ?"
Dia melihatku lurus.
"Sebagai oppaku (abangku)" aku menelan kasar sakivaku aku hanya tersenyum padanya. Dan mengurungkan niatku kembali untuk menyatakan cintaku padanya.

"Temanku menyukai seorang gadis tapi gadis itu menyukai orang lain menurutmu apa yang harus dilakukannya ?"

"Entahlah oppa... Mungkin dia harus menyerah dan mungkin dia juga harus berjuang."

"Dalam artian ?"

"Dalam artian gadis itu gagal mendapatkan cintanya"

Emik tiba tiba menunduk dan tersenyum lagi padaku

"Itu bukan ceritamu kan oppa?"

"Tidak tidaak.. Itu..ituu kawan..dia seperti itu kau tau ?" emil tertawa kecil tawanya utu bahkan bisa mendebarkan hatiku yang lemah ini.

"Oppa saranghae..." aku melongo ke arahnya apa ini cinta sebagai oppa atau...

"Hmm?"

Dia mendekat padaku dan mencium pipiku.
"Emil..."

"Aku baru menyadari baru lagi..." aku melihatnya.

"Aku bahkan tak menyadari perasaanmu oppa... Bahkan aku tak peka akan dirimu.. Dan bodohnya aku bahkan mengejar orang yang tak mencintaiku.."

Aku mengecup kepalanya.

"Sebenarnya aku berbohong...aku tak merasa deg degan bila bersama jhope oppa hanya saja aku takut ..
aku takut akan segala hal "

Aku memeluknya erat dan mendekapnya di dadaku.

"Aku akan menemanimu menghadapi ketakutanmu emil." aku pun mencium bibirnya lembut dan membiarkannya istirahat.

BAD DAY HAPPEND END

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang