~Looking for what~
JIMIN POV
Aku melihatnya pergi, melewati pintu itu tanpa melihat kebelakang lagi, dan kata-katanya masih terngiang di kepalaku. Aku kembali melihat tanganku yang tengah menggenggam sesuatu.
"Dia lupa ponselnya lagi." tiba 2 hyeri masuk lagi berjalan cepat ke arahku dan meraih ponselnya
"Maaf ponselku ketinggalan"
Aku meraih tangannya. Dan ia melihat ke arahku.
"Bolehkah kita bertemu lagi ?" aju pun merogoh sakuku dan memberikan secarik kertas untuk hyeri.
"Ige mwoya ?(apa ini)"
" jika kau mau kita bisa bertemu di sini " akupun melepaskan tangannya. Hyeri memandangku sesaat, namun ia pun berlalu hingga ia tak terlihat lagi olehku.
Aku pun terduduk dan memandang ke arah lain.
,
..............."Jimin kemarilah." jimin kecil berlari ke arah orang tuanya dan memeluk kaki ibunya.
"Jimin ah kamu punya teman baru lo" jimin mendongak ke arah wajah ibunya dan melihat ke arah mereka.
"Anyeong " gadis kecil itu membungkuk pada jimin.
"Wahh pintar sekali.." kedua ibu mereka asyik bercengkrama dan membuat mereka bosan.
"Mari bermain" gadis itu menarik tangan jimin dan membawanya ke segala wahana di taman bermain anak itu.
Jimin mendengar gadis itu terjatuh karena di dorong oleh teman lainnya dan hal itu membuat ia menangis, jimin yang melihat hal itu pun berlari ke arah gadis itu.
"Hey kalian tidak boleh seperti itu" bukannya meminta maaf anak-anak lain malah menantang dan mengatainya.
Jimin pun mengambil pasir dan melemparkannya ke arah anak-anak itu, sehingga mereka gelagapan. Jimin pun menarik tangan gadis kecil itu dan membawanya berlari.
"Sakitnya dimana?"gadis itu pun memperlihatkan lukanya di telapak dan di lututnya.
Jimin pun jongkok dan membersihkan luka yang di lututnya sambil berkata.
"Luka ku mohon pergilah dari lutut....." jimin seketika berdiri dan melihat gadis itu.
"Ireumi mwoeyo ?(siapa namamu)"
Gadis itu tersenyum dan menjawab
"Hyeri... Park hyeri inmida" jimin pun menutup tangan dan merentangkannya sambil berkata
"Luka kumohon menghilanglah dari lutut hyeri." ia pun melakukannya berkali-kali dan mengulangi hal sama dengan tangannya.....................
Jim hanya menarik nafas kembali melihat dinding bercat putih ke abu-abuan dan menerawang sekeliling ruangan.
"Mungkin dia sudah lupa padaku." ia hanya tersenyum.HYERI POV
Aku melihat kertas yang diberi oleh jimin. Melihatnya hingga bahkan ke tulisab paling kecil di tiket itu.
Meet and greet, aku pun membolak-balikkan tiket itu, dan menyimpannya kembali ke dalam tasku.
"Tidak guna."aku pun melihat ke arah jalan lagi. Langit biru di angkasa awan putih bersih di angkasa. Dan aku menikmati ramai orang lalu lalang dengan kesibukan mereka sendiri.
Ketika aku menunggu lampu untuk merah aku merasa risih dengan orang di belakangku, rasanya ia mengikutiku sejak aku keluar dari bighit.
Aku pun mengambil ponselku dan menekan 119 dan menelpon.
"Hallo call emergency may i help you"
"Ya hallo sepertinya seseorang telah mengikutiku sepanjang jajan XCX ini"tak sadar pria itu semakin dekat denganku aku pun sontak berjalan ke depan tanpa melihat lampu yang masih hijau.BRUAAAAAAKKK
semua orang berteriak dan rasa sakit menjulur de sekujur tubuhku . tubuhku kini terletak di jalanan bebas dan di kelilingi orang-orang. Bahkan wanita yang sedang berinteraksi denganku tadi masih terdengar oleh telinga ku namun aku sperti lumpuh tak bisa berbuat apa apa, dan pada akhirnya gelap yang bisa ku rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Roman d'amourapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?