10. Tali dan Apel

1.5K 187 364
                                    

Jieqiong sama Shinbi baru nyampe pelataran gedung utama dari universitas, ketika sebuah mobil berlambang kuda jingkrak dengan warna mencolok terlihat melintas didepan mata.

Berujung bikin terkejut, karena cs mereka—Sally, keluar dari sana dibantuin seorang cowok berumur yang udah beruban tapi cukup nyentrik dengan dandanan mirip anak mudanya; pake kaus v-neck polos dibalut jas Armany, tambahin jam tangan Rolex yang juga melingkar di pergelangan tangan kiri, dan tak ketinggalan—Rayban berlensa biru yang menyangkut di batang hidungnya yang mancung.

Gilak, pengacara Hotman Paris kalah tajir kali yah.


"Pulang kuliah mau dijemput?" Dia bertanya dengan suara dalam khas pria dewasa. Wew, lumayan bikin merinding bok.

Itu sexy, pikir Jieqiong. beda jauh sama suara Papanya yang renyah dan nggak terlalu berat.


Sally hanya menggeleng. Tersenyum sok iye dengan niat menggoda.

"Aku naik taksi aja Om, takut ngerepotin."

Dan si Om hanya mengangguk. Rogoh sebentar saku celananya buat keluarkan dompet dari dalam sana, sebelum kasih salah satu black card-nya kepada cewek chinese yang lagi berdiri didepannya tersebut.

"Om, kok—"

"Gapapa, biar sekalian kalo mau belanja. Soalnya—Om juga kayaknya bakalan sibuk banget hari ini. Nggak bisa temenin kamu full seharian kayak kemarin."

Mantap.

Sally mengangguk. Senyum manis—cenderung culas, menghiasi wajahnya dengan sempurna.

"Ya udah deh makasih. Kalo gitu—emm, aku masuk dulu ya Om."

Suho mengedip genit, gusak pelan rambut cokelatnya seraya berpesan; "Belajar yang bener."

Meninggalkan kecupan pelan diatas kening, yang bikin Jieqiong sama Shinbi kompakan pasang muka what the fuck gara-gara jijik.

"Dadah cantik."

"Dadah Om ganteng!" Sedikit berjingkrak, Sally mengirimkan flying kiss.


Huek. Centil banget anjing.


"Serius, mata gue ternodai." Celetuk Shinbi. Tangan kirinya reflek terulur untuk menutupi mata Jieqiong dengan rapat. Sama sekali nggak mengizinkan maknae didalam gengnya itu buat liat sesuatu yang nggak semestinya dilihat sama cewek sepolos dia.

Tapi dengan kurang nyamannya, Jieqiong bergerak pelan-pelan buat nyingkirin tangan Shinbi dari sana.

Kemudian berbisik,

"Bih, dia beneran jadi simpenannya om-om yah? Gue baru percaya pas ngeliat langsung kayak gini, sumpah. Kirain yang selama ini tuh rumor."

Shinbi sontak merangkul pundak Jieqiong, menggusak rambuntnya gemas, hingga si chinese mecebik sebal.


"Lo itu keterlaluan polosnya, Jie. Ga bakal konek sama cerita orang lain misalnya gaada bukti. Dijelasin panjang lebar juga percuma kayaknya."Senyum simpul yang datar menghiasi wajah. Shinbi memberi anggukan pelan saat Jieqiong masih menatapnya dengan bibir mengerucut; lucu sekali.


"Tapi kan Sally lesbi? Pacaran aja sama Soyee. Kok mau sih sama om-om?"

"Tuntutan hidup, sayangku." Sedikit berjengit, Jieqiong menoleh buat pandangi bahan ghibahnya yang udah berdiri di sebelah.

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang