26. Mencoba Tuk Percaya

1.2K 187 233
                                    



Selesai dengan petualangan mereka di Lumajang, PD dari 'Sang Penjelajah' meminta team menyelesaikan 2 episode lagi sebagai akhir menuju tamatnya penayangan acara mereka.

Tapi dilain sisi, secara mengejutkan Doyoung sakit. Dan Shownu ga bisa mengikuti proses shooting secara maksimal gara-gara bekas operasinya yang baru kering.

Alhasil; Mino sama Sejeong pontang-panting mikirin deadline penayangan yang udah deket didepan mata. Cuma mereka malah berfirasat kalo mereka ga bisa menanganinya dengan baik bersama keadaan beberapa rekannya yang kurang prima kayak sekarang.

Pusing! Beban yang dipikul seakan nambah, jadinya.

Tapi kemudian, Chaeyeon memberikan saran buat mereka membagi diri jadi 3 kelompok.

Dimana Doyoung sama Shownu bakalan pulang ke Jakarta seraya bawa hasil shooting di Lumajang buat diserahkan kepada editor, sementara sebagian mengikuti Sejeong buat pergi ke salah satu daerah di Bali. Dan sebagian lagi mengikuti Mino buat pergi ke Papua—mengunjungi Agats dan Timika.

Lalu akhir kata, mereka setuju sama saran dari Chaeyeon. Walaupun yah—mereka harus melewati pengorbanan buat bagi-bagi peralatan shooting buat dibawa ke kota tujuan masing-masing. Dari mulai kamera kecil, kamera sedang, kamera besar, tripod, charger dan sebagainya.

Bahkan juga berkorban rasa lelah, karena perjuangan mereka buat meliput nanti bakalan total habis gara-gara member kelompoknya yang berkurang drastis.

Coba deh bayangin; awal shooting di Lumajang masih komplit 8 orang. Terus tiba-tiba, problema menerjang. Boom!!! Dan mereka cuma punya 3 perwakilan di kelompoknya masing-masing buat meliput di kota yang berbeda.

Belum lagi masalah sinyal di pedalaman yang suka muncul-hilang. Butuh kesabaran penuh deh kayaknya, buat saling tukar informasi dan menghubungi satu sama lain.

Ribet ga sih?

Bayangin kesibukannya aja udah capek duluan loh ini.

***

"Jadi gimana? Yang ikut sama gue siapa?" Mino bertanya dengan tangan yang bersedekap di dada. Pasang muka serius ketika perhatikan teman-temannya yang mulai mengangkat tangan.

"Ooh... Chaeyeon sama Bobby? Okey, berarti sisanya team Sejeong yah, kalo gitu." Mengangguk pelan.

"Tapi No, lo yakin mau bawa Chaeyeon? Dia kan cewek. Nanti kalo ada apa-apa gimana? Sementara rute dari Agats ke Timika doang nantinya berat loh. Sampe sana bukan hari senin, berarti ga bisa ditempuh pake pesawat. Dan seandainya mau naik longboat atau kapal pun harus extra hati-hati. Soalnya yah—emang sering badai kan disana?" Mingyu bertanya meragu. Tapi Mino malah kibasin tangannya seraya tertawa.

Kemuidan menjawab;

"Master taekwondo, seorang ahli perbaikain alat elektornik, jagonya selancar sama diving—terus apa yang harus gue khawatirkan saat makhluk jenius kayak dia memutuskan buat ikut sama gue? Ga ada kan? Lagian dia lebih tangguh kok, dari pada cowok-cowok kayak elo sama Bambam. Jadi ya udah, santai aja!"

"Eh, that bacot! Harus yah bikin gue sebagai contoh terus-terusan? Dasar manusia laknat!" Bambam berkacak pinggang. Mendelik sewot dengan Chaeyeon yang tertawa.

"What? What? Ada yang salah kah?" Cowok pirang itu mengangkat tanannya kesamping; ekspresi meminta kejelasan seraya ledekin manusia jangkung dan manusia kemayu didepannya.

Serius deh, Mino beneran minta dilempar ke bermuda kalo udah nyebelin kayak gini.

Mingyu menggeleng pelan seraya cibirin mulutnya.

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang