65. Sentilan Keras [HyunBin ft. Sejeong]

682 115 259
                                    




"Ada kabar burung yang gue terima tadi pagi. —Mantan preman kampus, datang ke kampus lamanya dan ngehajar seorang mahasiswa dengan cara cukup brutal. Itu... Beneran lo, —Mali?"



;

Sejeong hela nafas sedikit panjang. Kakinya menyilang cukup santai, tapi pandangannya menerawang jauh dengan tangan mengelus dagu.


"Gue emosi, Hyun." Bergitu jawabnya, terlampau klasik.


'Halah.'


"Lo kapan sih, ga tempramen? Bulan puasa, lho. –Sabar. Kalo mau bales orang juga mikir-mikir waktunya, kan? Ayolah." Tamplak tangan Sejeong; menasehati.

Lanjut dia lambai tangan; panggil Jiheon, sambil suruh pegawainya itu bawa cangkir bekas Yebin dan bikinkan teh hangat untuk Sejeong dengan satu piring egg tart. "Tolong, yah?" Senyumnya menyapa Jiheon cukup ramah.

"Baik, Kak." Jiheon balas senyum. Langkahnya ringan berbalik punggung untuk pergi menuju dapur.


"Haah..." Pandang lagi Sejeong, dan Heehyun hela nafas. "Terus gimana? Anaknya baik-baik aja, kan?" Tanya Heehyun memastikan.


–Namun gestur masa bodo; Sejeong mengedik dengan muka kurang senang, "Ga tau, ga peduli. Bodo amat! Mau sekarat kek, mati kek, apa kek. Orangnya sampah, kok. –Lagian masih untung gue yang terjun. Coba si Fajar? Jadi apa, dia? Prekedel? Hhh..."


"Tunggu, tunggu!" —Heehyun seret bangkunya mendekat penasaran.

"Ada sesuatu yang lo 'berdua' sembunyiin dari gue?" Pandangannya menelisik penuh selidik. "Maksudnya Chaeyeon, gimana? Ada urusan apa antara anak itu sama dia? —Mereka kenal?"


Sejeong melengos; teh hangat yang baru sampai langsung diembat hingga setengah.


"Ga kenal!" Jawabnya gondok, menggebrak meja. "Kurang ajar aja orangnya! Makanya gue hajar!"


Eih...


"Jelasin yang detail, Mali~! Jangan bikin gue ikut kesel karena lo berbelit-belit!"


Maka telen ludah agak kasar, Sejeong pijit pelipis dan menjawab, "Sebenernya... Ada sesuatu yang terjadi, kemarin."


"Hah?"


Kepalanya ngangguk;


"—Bolod ngamuk. Subuh pergi ke rumah Eunjin dan ngerusakin segala prabotan."


"Ey? Kok bisa? Kenapa?"


Nafas Sejeong dihela panjang. —Dua sampai tiga detik jadi waktu yang cukup lama untuk dia kasih jeda.

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang