Setelah merampungkan proses shooting di Sumedang, Jawa Barat buat menyelidiki komunitas kobra yang tinggal di pegunungan Tampomas—akhirnya, team penjelajah pun berhasil kembali ke Bandung pada pukul 3 sore.
Pisah di Dago. Mobil dinas yang ditumpangi oleh kelima rekannya yang lain pun langsung pergi meninggalkan tempat.
Menyisakan Chaeyeon sama Sejeong; yang lebih memilih untuk naik taksi menuju tempat Jieqiong berada saat ini –sesuai informasi yang diberikan Eunjin lewat chatroom—.
Yah... dari pada dianterin sama mereka, dan berujung ngerepotin karena bolak-baliknya lumayan jauh dari tempat singgah, kan? Lebih baik sekalian aja, pisah disana.
"Gedungnya dimana yah? Gue lupa." Sejeong mengarahkan pandangannya keluar jendela, sibuk mencari letak gedung teater yang dikelola sahabatnya.
"Kalo nggak salah sih—sebelah kanan deh kayaknya." Sedikit ingat, Chaeyeon menjawab.
"Nah, yang itu tuh!" Jari tangannya menunjuk sebuah bangunan tinggi yang berada disebelah serum penjualan mobil.
Pradipta's Theatre Studio—tanda itu terpampang jelas diatas pintu masuk utama dari gedungnya.
"Ah iya, yang itu." Si jenong membeo.
"Pak, berhenti disana yah." Membayar sesuai dengan argo, Chaeyeon langsung memberitahu sang supir untuk parkir didepan gerbang.
...
"Makasih pak!" Seusai turun, Chaeyeon sama Sejeong langsung bergegas untuk masuk.
Dan beruntungnya, kelompok Jieqiong juga masih tampil waktu itu. Jadi berkesan kalo dia nggak telat-telat banget lah buat dateng.
Walaupun yah... korban perasaan juga liat ceweknya dipegang-pegang sama dancer cowok yang nyaris toples di atas panggung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anjir!
Kenapa nggak bilang dulu sih kalo mau tampil sama mereka dengan skinship berlebihan kayak gitu. Pake segala pegangan tanganlah, pelukanlah, digendonglah... dikiranya Chaeyeon nggak panas dingin apa liatnya?
"Agak vulgar gitu ya bok." Sejeong nyengir, dan dia nyaris kena tabok sama lebih tinggi.
