72. Papa!

606 101 201
                                    



"Chae, denger! Ini bukan salon hewan! Ya kali lo nyuruh gue nyukurin jembud anjing?! Ga mau gue ah!"

Jenny mundur, kedua tangan mengibas ogah. Sisakan Moru yang terangkat diudara tanpa sambutan, juga Chaeyeon yang hela nafas mengulum senyum kecutnya.

"Lo denger, yah? Pertama, lo sebut aja ini bulu. Gosah jembud. Kedua, Gue lagi ada masalah sama pacar. Berabe man, kalo gue balik ke pet shop! Salah-salah malah ribut, lagi. Repot gue, kan?"

"Ya sabodo." Jenny mengedik. "Gue ga jago cukur bulu hewan. Nanti kalo pitak gimana? Ekornya luka? Kakinya luka? –Kepalanya? Lo suka?"

"Ya—" Chaeyeon mematikan kata. Moru dipeluk lagi dan dia mengekor kemana Jenny melangkah pergi.

"Ayolah Jen~! Please! Tega banget sama temen? Gue bayar mahal deh! Nih, sambil warnain rambut gue! Gimana?"

Jenny berputar setelah ambil alat cukur. Lantas tatap Chaeyeon, bergantian dengan dompet yang ia ambil dari dalam saku celananya; mengintip. Menghitung jumlah lembar seratus ribu yang kayaknya bikin sesak seisi dompet. Dan dia menimang, mengangguk ragu. Ambil alih Moru dari tangan Chaeyeon sambil suruh pemiliknya untuk tunggu didalam.

"Thank's yah, Jen!" Chaeyeon berseru. Dia mengerling kearah Moru yang menggonggong dibawa pergi.

Takut mungkin, yah? Ini papanya taruh dia ke tangan amatiran yang otomatis bikin dia jadi bahan percobaan.

'Jahat banget!' Mentang-mentang nyolong dia dari Jieqiong, potong bulu aja Moru ga ditempat yang bener.

'Hiks...' Moru pengen kabur 😭

Pulang ke mamanya, terus ngadu kalo Papa terlampau kejam mempertaruhkan estetikanya ditangan orang seperti Jenny.


;

Guk!

Lambai tangan menaruh senyum, ga paham maksud gonggongannya, Chaeyeon justru godain Moru dengan cara merekamnya menggunakan ponsel ditangan.

Rrrrrr!

Lanjut menggeram. Sekali lagi  Moru meminta tolong. Namun idiot, Chaeyeon bermain ciluk ba hingga Jenny ikut serta menghela nafas.

"Dasar gila." Cibirnya sinis diiringi decak.

"Selesai nanti awas lho yah? Ga mau tau, pokoknya harus jadi model gue! Sambil sekalian, lo promosiin di ig lo! —Arasseo?"

Chaeyeon angkat alis sedikit takjub. 'Seneng kekoreaan yah dia? Arasseo?'

Eih,

"Iya, iya~ Tapi emangnya masih sepi yah? Perasaan tiap hari pelanggan lo banyak. Pasti lumayan terkenal juga kan, salon lo?"

Diam sesaat, Jenny memutar mata.

"Bukan ga ada." Konon jawabnya, dilanjut jeda. "Cuma... ya... visual lo kan lumayan. Makanya—"

"Oke, oke. Orang ganteng manut. Selesain aja dulu."

"Hah?"

Posisi duduk menggulung lengan. Chaeyeon senyum. –Senyum yang angkuh; Senyum yang terbit karena sadar dipuji indah.

'Cih!'

"Sialan banget narsisnya."

"Hehehe." Si boyish mengangkat v-sign didepan mata. "Peace!" Ujarnya jahil, kemudian meringis lebar.

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang