Ga tau kenapa, rasanya Somi seakan dibawa flashback ke jaman-jaman awal masuk Menengah Pertama, saat dia liat sebuah ninja warna ijo terparkir jelas didepan gerbang tempat kost-nya.
Lebih lagi, saat iris cokelatnya juga menangkap sosok cewek berkulit tan yang lagi duduk gaya diatas jok; sang kakak kesayangan, yang lagi pasang senyuman kotak andalannya, sambil kaki disilangkan satu, sementara sebelah tangan yang ga sibuk pegang rokok, melambai halus kearah jendela tempatnya berdiri.
Ah, mau mati!
Baper banget bangsat!
Ga kerasa udah putus lama dan ga pernah nemuin moment ini lagi bikin dia jadi terlalu emo saat semuanya udah kerasa kembali kayak normal gitu aja.
Dari mulai status, chatting menumpuk di aplikasi line setiap malem, terus yang terakhir... kebiasaan si kakak yang satu ini; jemput dia pagi-pagi sekali buat anterin dia ke sekolah.
Uhhh,
'Kayaknya harus cepet turun, nih!'
Berbalik ambil tas punggungnya diatas nakas, bocah Kanada itu segera pergi mengeluari kamar tanpa peduli sama sekali teriakan minta tolong ambilin shampoo, dari sosok Victoria Chaeyoung -yang masih terjebak di dalam kamar mandi.
;
"Som! Cepetan ambil ngapa?! Ini ge udah sabunan lho!"
Greb.
Suara pintu yang ditutup dari luar menyahut,
"Eh? Si tai cabut duluan, nih? WOY, SOM!!"
Tak ada sahutan.
Chaeyoung menggeram dalam diam.
"ANJIIIIIIRRR!!" >_____<
...
"Pagi adek~"
Sapaan lembut menyapa telinga.
Somi yang baru aja sampe didepan gerbang serasa gugup bukan main. Sampe akhirnya, kaki jenjang cewek itu bergerak gelisah walau sok santai. Dan kebiasaan lama dikala malu, bikin dia jadi ga sadar mainin tali dari ranselnya sebagai reflek.
"...Pagi juga." Nada kaku sembari pandangan dibuang jauh ke lain arah, tingkahnya tanpa sengaja membuat Sejeong terkekeh pelan.
"Sok klasik, tau?" Ledek si Fahreza. "Gitu aja terus walaupun udah bertahun-tahun, dek." Imbuhnya nyaris terbahak.
Somi sekedar diam. Tarik nafasnya dalam saat Sejeong turun dari motor, terus berakhir tahan oksigen di paru-paru, ketika sebuah helm diletakan tepat diatas kepala pirangnya.
"Ayo berangkat! Udah mau jam 7 nih." Lirik pergelangan di tangan kirinya demi pastikan waktu pada Rolex Deepsea yang terpasang disana, si Fahreza buru-buru naik lagi keatas ninja miliknya. Berlanjut nyalakan mesin, terus lirik lagi seseorang yang masih geming ditempatnya berdiri.
"Ayo!" Serunya mengagetkan.
Somi yang dipanggilpun berakhir ngangguk, dan dengan cepat, dia naik ke jok belakang motor si kakak.
"Nanti jangan ngebut yah? Tadi malem aku dapet kabar gitu dari Yoojung, kalo pagi ini bakal ada razia di perempatan depan."
Menoleh sebentar, Sejeong senyum sok ganteng.
"Iya, sini tangannya." Tarik tangan si adek yang sedang cengkram jaket bombernya, cewek itu memaksa Somi untuk pegangan didaerah pinggang dengan benar.
"Pelan juga harus pegangan kan? Biar safety."
Cengiran kotaknya terbit.
Sumpah manis banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyul
Romance[CHAEKYUL/CHAEQIONG] Cinta ga bakal lengkap tanpa lika-liku sejenis kebohongan. Seenggaknya, itu yang mereka simpulkan dari hubungan masing-masing. - APPLE STRAWBERRY - Ditulis dalam Bahasa © 2018 - 2019 | Pikasquirtle ChaeKyul/C...