61. Kok Marah?

659 116 163
                                    

Sehari semalam terhitung di Garut.

Sejeong pikir ga akan ada masalah ketika dia berhasil menggambarkan tawa di wajah orang-orang terdekatnya, dengan cara yang bikin mereka sejenak lupa akan segala permasalahan yang ada.


BRAK!!


"L-lho... Chae??!"


Baik itu sharing; ceritain beban masing-masing. Kumpulin semuanya jadi satu, dan dicari bareng-bareng bagaimana mereka bisa menyelesaikan akar permasalahannya dengan solusi yang dicari bersama-sama, hingga kemudian mereka siap untuk kembali menantang dunia dengan segala kelapangan.


SRAK!!!

PRANG!!!


"E-EH!!"


"KENAPA INI SEMUA HARUS TERJADI SAMA GUE?!! UGHHH!!"



... Namun sayangnya nggak.



BUGH!!


"Chae udah!! UDAH!!! Tangan lo luka, bego!!"



Karena ternyata, —faktanya ga seperti apa yang mereka bayangkan.




;

"Apa cinta ga pernah cukup dengan sekedar rasa?!"


"... Chae..."


"GUE SAYANG SAMA DIA! GUE KORBANIN SEMUANYA BUAT DIA, TAPI... –hhh... Cuma karena alasan sebuah gender... APA GUE JUGA HARUS KORBANIN PERASAAN GUE DAN LEPASIN DIA GITU AJA?!"


"..."Menggeleng.


"HARUS GUE NGALAH SAMA KODRAT?!! HAAH?!!!"


PRANG!!


"CHAE!!"




Yah...



Malam itu,



"Hiks...."



—Malam ketika seharipun belum genap terhitung dari pulangnya mereka setelah jalan-jalan panjang ke Kota Garut.


APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang