29. Kontras Yah?

1.3K 179 287
                                    




Ini beneran tumben. Jieqiong bangun di pagi hari, dan Chaeyeon udah ga ada disampingnya.


Sekedar kasih denger dia sebuah percakapan dari ruang tamu, dan hal itu sontak bikin dia berpikir kalo pacarnya cuma kebangun hanya untuk terima sebuah panggilan telfon. Sebelum nanti kembali kesana, dan lanjut tidur kayak biasa.


Tapi tau ga, apa yang terjadi?


Faktanya perkiraan Jieqiong salah total, disini.


Karena ternyata, Chaeyeon emang udah sengaja bangun dari pagi buta. Dandan kelewat rapi dengan balutan t-shirt putih dipadu sweater cokelat sama celana jeans robek-robek; bukan lagi bertahan sama penampilan semalam yang nyaris toples dan hanya sisain bra sama celana trainin warna hitam berukuran panjang.


Dan yah-paling pentingnya dia juga udah selesai masakin sepiring omelet buat Jieqiong, ketika Jieqiong sendiri baru keluar dari kamarnya dengan style mahasiswi kekinian mau pergi ngampus; buku dalam dekapan, hoodie abu-abu, backpack kecil dibelakang punggung, serta rambut sehitam arang dikuncir ponityle begitu lucu.


—Aih, bentar! Chaeyeon mau bersyukur dulu rasanya. Karena istrinya itu kelihatan makin cantik setiap hari.


;

Hoe, istri! Kawin kapan? Wkwkwk.




Tapi bener ya guys, Jieqiong seriusan diaku paten jadi istrinya setelah cewek itu bahas tatto ditangan kanan Chaeyeon semalaman tadi. Meskipun yah-cuma pengakuan sepihak dengan Chaeyeon yang bisa dibilang tukang paksa ga tau diri.




;

"Kenapa mau tanda permanen? Yakin bakal jodoh emangnya?" Jieqiong nanya jahil waktu itu. Kesan pun sedikit retorik.


Lalu Chaeyeon jawab pasti; "Ya harus yakin dong! Kenapa ga yakin kalo udah dilakuin?"


"Alah." Tamplakan halus mendarat di sebelah pipi yang lebih tua.


"Mau jadi pasangan hidup, ga?" Chaeyeon balik tanya retorik.


Takut salah jawab dan berujung marah, Jieqiong selanjutnya mengangguk.


"Ya... mau. Tapi-"


"Oke, berarti sekarang boleh panggil istri yah?" Mainin alis kelihatan jahil, disini Jieqiong dibuat blushing seraya buang mukanya merasa malu.


"Ga tau diri, jangan seenaknya dong kak!" Cubit hidung si Mahendra, menahan tawa. Manusia gula itu lanjut bicara; "Lagian mana bisa kayak gitu? Lamar dulu ke keluarga, pinang baik-baik, terus nikah. Baru boleh anggap istri. Gitu aja ga paham!"

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang