Anak-anak orang kaya berkumpul jadi satu dan hidup didalam kelompok pemberontak bernama Asako.
—SMA, jadi teman masa nakal. Kuliah, upgrade setingkat melakukan tindak kriminal.
;main judi, menipu orang. Bawa kabur uang taruhan saat mereka kalah balapan. Bahkan terlibat pertarungan liar dan... Menghack situs tertentu demi mendapat keuntungan berupa uang, barang, dan semacamnya yang mereka butuh, meski mereka mampu beli dengan uang orang tua.
Bikin sakit kepala, begitu kelakuannya.
Beruntung, setelah lulus mereka sadar bahwa hidup ga cukup untuk hanya jadi brengsek.
Ada pandangan hidup lebih jauh tentang cara bahagia, selain dari pada membuat orang lain kesal.
Termasuk diantaranya: mempersunting kekasih hati. —Membahagiakan orang lain, setelah diri sendiri.
Lantas suatu hari, mereka mencoba untuk berhenti agar hidup dengan bersih. Meski mungkin—predikat sampah nggak akan hilang karena mereka suka sejenis.
'Pandangan orang disini, sangat sulit untuk diubah.' Chaeyeon memahami hal itu. Dan dia tidak sedang menyalahkan pola pikir masyarakat terhadap orang sepertinya.
Cuma... Jujur. Ada suatu hal yang membuatnya ganjil, disini.
;
"Udah 6 tahun, tapi rasanya gue masih inget kalo kalian pernah janji, tentang kalian yang ga akan pernah lagi main-main sama hukum. Apa lagi sampe masuk ke hotel prodeo dan jadi penghuninya kayak gini. Terus—" Pandangannya mengarah kepada Sejeong dan Heehyun yang sekarang duduk didepannya, menekuk kaki. Muka lesu sekali, dan pakaiannya kumal dengan bercak-bercak darah.Sial, "—Kenapa kalian juga ada disini??! Sebenernya apa yang terjadi selama gue ga ada di Bandung?! Kalian ngelakuin kejahatan lagi? Kali ini apa? Huh??"
Ya, teman satu sel. —Chaeyeon tentu nggak akan berpikir kalau ini akan terjadi.
"Bukan kejahatan~" Sejeong mengelak. "Cuma ada cecunguk yang butuh dihajar. Dan setelah masuk rumah sakit... Kayaknya dia butuh bonus dari kita. Makanya kita samperin, dan kita keroyok bareng-bareng."
What??!
"Siapa?!" Chaeyeon mengernyit.
"Ada, lah~ Ga penting juga dibahas." Tapi Sejeong ya Sejeong Fahreza; hanya jawab seadanya, sambil setelah itu sibuk bersihkan telinga dengan satu jari kelingking.
Eih...
Si Fajar mengalihkan netra kepada Heehyun yang masih diam. "Kalo punya mulut pada jelasin yang bener. Gue kalo emosi bahaya, lho. —Kalian mau gue amuk? Biar sekalian ga punya gigi sama lidah, gitu?!"
"Wah, Chae." Heehyun balas tatap dengan mata mendramatisir. "Lo jangan gitu, dong." Nyalinya ciut, jelas. —Chaeyeon ini orang paling sabar didalam grup, tapi kadang... Kalau emosi malah jadi monster sekali.
Yah... Mungkin Heehyun dan Sejeong juga ahli bela diri. Tapi untuk perihal lawan si Mahendra—tunggu dulu, deh! Wong biasanya juga mereka ngumpet di ketek Roa.
Ga siap, bos! Ban item taekwondo ngeri!
Kyungwon yang ada pengalaman dipatahin tangannya aja kapok lahir batin! Apa lagi mereka? Amit-amit, deh!
KAMU SEDANG MEMBACA
APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyul
Romance[CHAEKYUL/CHAEQIONG] Cinta ga bakal lengkap tanpa lika-liku sejenis kebohongan. Seenggaknya, itu yang mereka simpulkan dari hubungan masing-masing. - APPLE STRAWBERRY - Ditulis dalam Bahasa © 2018 - 2019 | Pikasquirtle ChaeKyul/C...