42. Svatozář, Prague?

906 165 379
                                    

Dua hari terlewati dengan rasa lelah menempuh perjalanan jauh karena lintas antar benua. Dan ga terasa—semuanya menguap tergantikan perasaan lega luar biasa, ketika pagi hari menjelang siang; Rena dan Kyungwon berhasil menapaki kota tua manis dari Ceko,



Praha.



"Hhh..." Buang nafas tenang, Rena mengeratkan pegangannya terhadap tali ransel disisi tubuh.


Sembari pandangan mengobservasi; bergerak bebas memperhatikan setiap objek disekelilingnya.


'Ini—beneran ga mimpi.' —monolog batin, tersenyum kecil. Indera penciumnya otomatis menghirup aroma kopi dan gurihnya roti dari beberapa restoran kecil yang buka dipinggiran jalan utama.

Berakhir menggelitik perutnya untuk berbunyi, dan sukses membuat Kyungwon mengalihkan perhatian ke arahnya, sambil tersenyum kecil, dan gerakkan tangan menggusak puncak kepala Rena sebagai tanda bahwa dia gemas.


"Lapar?" Tanya  peduli, lontaran kalimatnya dibalas anggukan jujur.

Pfftt.

"Okey, ayo cari makan dulu sebelum pergi ke rumah sakit!"


Rangkulan tangan hinggap diatas bahu yang lebih muda, dimana setelah itu Rena sekedar terkekeh; sembari balas tatapannya, berikan tos sekilas. Dan berujung menuruti kemana cewek yang lebih tinggi, membawanya pergi ke salah satu arah.





...





"Dua lasagna, dan dua apple smoothies. Benar?"

"Ya." Kyungwon mengangguk. Persilahkan si pelayan untuk menaruh pesanannya keatas meja, seraya berikan ucapan ramah seperti; "Selamat menikmati." Sebelum dirinya pergi dan kembali ke dapur.


"Wuaaah, beneran laper nih kalo gini." Gigit sendok ditangannya, cewek yang lebih muda pasang ekspresi hampir ngiler dengan perhatian penuh menatap piring.

"Ck. Bocah dih. Doa dulu sana, baru setelah itu makan." Kyungwon berucap cuek, sementara dia sendiri langsung mengambil sepotongan besar dari lasagnanya untuk dimakan dengan begitu lahap.

"Eiy, Kakak bahkan ga doa lebih dulu." Sindir si rambut bob, ujaran bocah Diandra itu mendapat respon santai dari manusia didepannya.

"Aku jadi atheist sejak belok, by the way."




Hah?




Mengangkat alis. Rahang Rena terbuka lebar seolah dia memanglah terkejut.


"... Gimana?"


Kunyah makananannya, dan balik tatap. Cewek yang biasa disapa Emir mempertegas sekali lagi; "Aku, atheist. Dan ga usah lebay gitu juga ngeliatinnya. Reaksimu najisin, kalo pengen tau."

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang