56. Party [2]

754 129 232
                                    

Kumpul bareng, dipaksa sharing. Maka ga heran rasanya, kalau hari ini semua persoalan dan konflik batin, selesai dikupas tuntas hingga setiap orang merasa lega, merasa punya pijakan lagi untuk mereka berdiri menantang hari. Menatang dunia, menegapkan pundak, tertawa lepas.

Biarkan celetukan lucu terus mengalir dari mulut ke mulut, melukiskan tawa pada setiap wajah yang kuyu diguyur haru.

;

Berpelukan, hangatkan malam. Pundak masing-masing ga lepas dari rangkulan tangan yang bermaksud saling menabah. Saling kasih semangat, dan bagi kekuatan.

Mereka...

Manusia-manusia idiot ini;

Entah kenapa tiba-tiba sekali merasa beruntung bahwa mereka bisa menemukan satu sama lain, untuk saling mengenal, bergaul, berkawan, hingga kemudian membuat mereka yang pada awalnya sedikit minder menjadi diri sendiri didalam lingkungan sosial yang—rasisnya luar biasa; menjadi orang yang lebih berani menjadi diri sendiri, dari pada berpura-pura mengikuti standar masyarakat pada umumnya, cuma demi dicap sebagai manusia normal yang pantas dirangkul, ga dikucilkan. Padahal nyatanya mereka sendiri sakit setiap kali orang-orang itu bersikap sok kritis terhadap segala hal yang dilakukan oleh orang-orang seperti mereka.

;

Menganggapnya hina, menganggapnya aneh. Sampai terasa... kasta sosial yang dahulunya ditentang hingga kemudian dihilangkan, justru kini muncul kembali kepermukaan, dan membuat mereka yang secara jelas terasa sedikit berbeda—menerima banyak deskriminasi, yang bahkan... Kadang mereka ini ga dianggap manusia, ... melainkan cuma sampah; kotoran.

Orang yang katanya ga dibutuhkan untuk ada dan hidup dengan layak. Cuma gara-garanya...

;


"Dasar gay."


"Banci, lo yah?"


"Ngapain sih suka sama cewek? Muka oke, juga!"


"Lo gaul sama mereka ga malu?"


"Ah, setipe, paling!"


"Homo juga, lo?"


"Dih najis, ngapain hidup sih? Pantes aja sekarang banyak bencana! Mati sana!"


;


Ba, to the cot!


Memangnya kenapa, sih?


Toh mereka pun ga minta, kan?


Ga ada yang mau untuk jadi seseorang yang berbeda seperti ini!

Karena... man!


Jelas!

Jelas ga ada seorangpun yang mau dipandang cacat hingga terima deskriminasi.

;

Nee!


Nee!

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang