Buat Nona Muda sekelas Chaeyeon Mahendra yang dibesarkan didalam keluarga kaya dengan sendok emas ditangannya, maka tentu; pasti sulit sekali saat ia memutuskan untuk hidup mandiri dan merintis semuanya dari awal menggunakan status 'nobody'. Sampai kemudian malah nekat untuk merantau ke Jakarta.
; Menantang diri dengan tinggal di lingkungan kumuh bernuansa creepy dalam sisi terkelam figure Ibu Kota.
Berbagi kontrakan sempit dengan seorang teman, lalu—terpaksa hidup hemat untuk mencukupi segala kebutuhannya dengan hasil pas-pasan yang ia dapat sebagai jerih payahnya menjadi seorang reporter yang sering sekali mendapatkan tugas dinas keluar kota;
—Blusukan. Berkeliling negeri.
Melaporkan perkembangbiakan floura dan fauna di Indonesia.
Hingga dengan berat hati; sebagian waktunya digunakan untuk bertahan hidup didalam mobil van penuh sampah.
Terombang-ambing puluhan kilometer jauhnya.
Berdesak-desakan, menghirup bau kurang enak dari pakaian basah yang belum sempat dicuci karena buru-buru check out dari tempat penginapan.
Sampai kemudian....
Uhhh....
Pulang ke kontrakan dengan niat mengistirahatkan diri ditempat yang lebih nyaman dari pada mobil dinas milik kantor, tapi seketika.... Kebahgiaan mereka langsung runtuh saat ia dan Sejeong menyadari;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lagi-lagi kontrakan mereka disatroni maling saat suasana rumah lagi sepi tanpa penghuni.
"BANGSAAAAAAT!" —teriaknya dan Sejeong bebarengan.
Kkk.
Lalu, ya—gitu.
Semalaman penuh meracaukan kata makian.
Namun setelah bangun di keesokan hari; dua-duanya malah total lupa dengan masalah di kontrakan.
Isi pikiran. —isi kepala;
Cuma kerja lagi!
Dan fokus kembali!
Karena teringat tujuan utama dari segala ambisi yang membuat mereka nekat berada disana.
