53. [KyungRoRe #2] - It's Not Fine

807 125 235
                                    

Selesai dengan permasalahan passcode, akhirnya ketiga  manusia itu memutuskan untuk masuk kedalam kediaman milik Roa.

Dan sekarang, terhitung 40 menit mereka ada disana; baik barang-barang Kyungwon maupun Rena, keduanya juga udah selesai ditaruh dan ditata kedalam ruangannya masing-masing.


Terus guys, informasi aja; disana tuh ada 2 kamar yang biasa dipakai Roa sebagai kamar pribadinya dan juga kamar untuk tamu.

Nah, lalu; berhubung Kyungwon juga merasa bahwa Rena bakal lebih nyaman berada di kamar Roa, maka malam ini dia memutuskan, biar kamar tamu jadi bagiannya aja.


Kkk.


Anyway, sedikit bahas kondisi disana.


Dan kalian tau apa?

Ini mereka ngerasa beruntung banget lho, dapetin ide tinggal disana.

Karena enaknya, selain tempatnya cukup besar dan ga usah bayar; manusia Siregar itu ternyata tipikal orang yang cinta kebersihan.


Jadi, dateng-dateng kesana mereka cuma sekedar nyapu atau nggak cukup bersihin debu disekitar tempat tidur dan ruang tamu, yang mana itu juga ga banyak makan waktu karena keadaan yang basically memang masih terlalu rapi dan benar-benar kinclong untuk ukuran sebuah rumah kosong yang ditinggal pemiliknya sebulan penuh dikarenakan koma.


Dan berakhir, keuntungan itu bisa buat mereka langsung leha-leha sesuka hati.


Melepaskan penat, kayak misalnya sekarang ini;

Duduk barengan diatas sofa, makan ayam nyaris 2 paket dihabiskan.

Terus lagi, cuaca dingin begini.

Dan mereka dengan santainya nonton telenovela sambil usir jauh-jauh rasa dingin dengan segelas kopi plus coklat panas diatas meja.



Dibilang asik... Memang asik, sih!


Jujur.


Apa lagi kalau kalian bisa dengar bagaimana semangatnya Kyungwon menanyai Vernon, tentang bagaimana kehidupan orang-orang di kota Praha atau negeri Ceko pada umumnya.


Meskipun, yah... disamping itu mungkin ada seseorang yang kalau kalian perhatikan dengan intens; mampu membuat suasana yang cozy seperti itu—menjadi cenderung murung dengan gurat-gurat mendung diatas wajah berparas manisnya.


Dimana disana, didekat perapian. Dia mengucilkan diri pada bayang-bayang api unggun.


Lengkap dengan pandangan kosong, sibuk memeta potrait demi potrait yang terpajang rapi diatas muka dinding berwarna cream.


;


Mengingat setiap throwback yang terjadi dari segala pancingan foto-foto lama.

Dimana beberapanya, kadang kala membuat dia tersenyum kecil untuk ingat kembali sepintas kenangan manis dari tiap-tiap gambar yang menyampaikan ceritanya tersendiri lewat latar belakang yang akrab di ingatan.

APPLE STRAWBERRY ;ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang