Hati siapa? ( part 9)

769 160 62
                                        

(play music atas yah)




"Tidurlah denganku"

"APAAAAA? "

"Kenapa kau berteriak pagi-pagi seperti ini. "kata guanlin menutup sebelah telinganya.

"karna kau gila"

"yakk aku hanya mintamu untuk tidur denganmu seperti malam ini,  memangnya apa tidur macam apa yang kau pikirkan"

Muka daehwi memerah karna malu sejujurnya saat guanlin mengajaknya tidur bersama ia memikirkan "tidur bersama" dalam arti yang lain. Dan pikiran kotornya itu membuatnya malu.

"sudahlah lupakan" ucap daehwi memukul belakang kepala guanlin.

"jadi? "

"jadi apanya? " tanya daehwi.

"kau mau tidur denganku setiap malam, aku tidak ingin sendirian"

"mana bisa lini~aa aku punya rumah sendiri tak mungkin setiap malam aku harus kemari dan menemanimu tidur

"kalau begitu aku pindah kerumahmu saja. Aku akan membayar uang sewanya,  tapi temani aku tidur..  Hmm kau mau kan? " guanlin memainkan jarinya di punggung polos daehwi, entah sejak kapan tangan guanlin sudah masuk kedalam baju daehwi.

"Tanganmu lini~aa keluarkan sekarang atau kau ku jambak" ancam daehwi meremas rambut guanlin karna takut dengan anyamab daehwi ia mengeluarkan tanganya dari dalam baju daehwi.

"aku mau pulang dulu, Sepertinya kau sudah sehat sekarang, aku baru sadar kau pria yang sangat berbahaya lini~aa" ujar daehwi bangkit dari tempat tidurnya dan ke kamar mandi.
.
.

"ayoo kuantar pulang"

"kau lupa kalau aku kesini membawa mobil"

"ahh kau benar ..aku lupa... Bagaimana jika sarapan dulu" ajak guanlin, ia ingin menghabiskan banyak waktu dengan daehwi

"sarapan? ayooo ayoooo aku sangat lapar " teriak daehwi sambil melompat lompat,  ia menggandeng tangan guanlin untuk menyuruhnya cepat.

"sabar sabar sebentar.." ucap guanlin setelah selesai mamasang mantelnya.

"kau bilang aku berbahaya kenapa menggandengku? "

"kau berbahaya tapi bukan orang jahat hihi.. Ayooo ayooo cepatlah" rengek daehwi lagi.

"Arashoo arashooo" guanlin mengusap belakang kepala daehwi lembut dan merangkul pundaknya keluar kamar dan turun kelantai bawah untuk sarapan.

Guanlin dan daehwi menikmati sarapan mereka dengan damai, daehwi makan dengan lahap sesekali guanlin juga menyuapi daehwi.

"kau menyukai makananya? Salad ini enak kan? "

"hmm ini enak...  Ahhhh mati aku...  Sihoon hyung " daehwi menepuk kepalanya karna baru ingat jika sejak semalam ia belum menghubungi kakaknya yang overprotective itu.

"sihoon?  Ahhh Sihoon hyung menelpon tadi malam dan tadi pagi juga." ucap guanlin santai

"ha? Yakkk Kenapa kau tidak mengatakanya."

Daehwi membongkar tasnya dan mengambil Handphonenya.

109 panggilan tak terjawab dari sihoon hyung.
79 pesan dari sihoon hyung
58 penggilan tak terjawab dari sagangi~

"aku pulang lebih dulu" daehwi terburu-buru pergi tapi ia meninggalkan tasnya. Di kursi.

"lihatlah lihatlah ia terburu-buru ia bahkan meninggalkan tasnya sebegitu menakutkannya kah sihoon hyung.  ucap guanlin menyusul daehwi ke parkiran tapi daehwi sudah pergi , jadi terpaksa guanlin menyusul daehwi ke apartementnya.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang