Memory 35

470 108 14
                                    


"Saranghee jinyoung hyung"

Daehwi mengatakan cintanya pada jinyoung kemudiamn menutup matanya kembali matanya. Dan meracau tak jelas.

Jinyoung menghela nafas lega saat daehwi menutup matanya karna sejak tadi ia tak menahan nafasnya mendengar pengakuan tak sadar daehwi.

"ahh jinja lee daehwi kau membuatku gila.. kau mengigau saja sudah membuatku hampir mati kehilangan nafas.

Jinyoung menyelimuti daehwi kembali karna selimutnya tersingkap. Ia menatap daehwi yang tidur nyenyak.

"nado saranghee daehwi~aa aku harap aku bisa mengatakan itu padamu" ucap jinyoung serius.

Jinyoung menidurkan dirinya di sofa rumah sakit karna rasa kantuk dan lelah menggerogoti dirinya

Ia menatap daehwi hingga ia tertidur.

/

Daehwi membuka matanya setelah tidur nyenyak yang nyaman, merenggangkan tubuhnya karna terlalu lama tidur.

Ia menatap sekeliling ruangan dan melihat jinyoung yang tertidur. Daehwi melompat dari tempat tidurnya dan duduk di hadapan jinyoung, menatap wajah pria itu dengan seksama.

Ia memberanikan diri menyentuh garis hidung jinyoung , melihat jinyoung tak terusik ia melanjutkan aksinya menyentuh alis jinyoung yang tertata rapi, pandanganya turun ke bibir mungil nan mereah jinyoung. Melihatnya saja sudah membuat hati daehwi bergetar.

"ahh ada apa denganku" gumam daehwi kemudia berbalik tapi di tanganya di tahan oleh jinyoung yang tiba-tiba membuka matanya.

Jinyoung tersenyum dan menarik daehwi dalam 1 tarikan hingga membuat daehwi terjatuh di dada jinyoung.

"a..apa yang kau lakukan...?... lepaskan" ucap daehwi memberontak tapi jinyoung tak menyerah malam memeluk erat daehwi hingga wajah mereka hampir bertemu.

"kau merona" ucap jinyoung tersenyum.

Ia menyatukan hidungnya dan daehwi "kyeoptaaa" ucap jinyoung sebelum melepaskan semua kontak fisiknya.

Daehwi langsung bangkit dari atas tubuh jinyoung. Wajahnya begitu merah seperti kepiting rebus.

"a..pa yang kau lakukan "

"kenapa? Bukan aku yang mulai kau yang lebih dulu menyentuhku"

"ahhh meolllaa aku mau mandi"

Jinyoung bangkit dari posisinya dengan bersemangat "mandi? Aku belum mandi .. ayo mandi bersama"

"mandi bersama? Aniyaa kenapa kita harus mandi bersama" ucap daehwi berlari menuju kamar mandi.

Jinyoung berjalan pelan menuju daehwi yang berada di ambang pintu kamar mandi"kau mungkin tak ingat tapi dulu kita sering mandi bersama.. hanya berdua.. saling mengusap dan"

"yakkkkk byeonteeee" teriak daehwi membanting pintu kamar mandi.

Jinyoung tertawa kencang sampai terduduk, daehwi masih begitu lucu sejak dulu.

/

Daehwi keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya, wajahnya masih memerah saat melihat jinyoung.

"kau.. tak mandi?" daehwi menatap jinyoung yang begitu serius dengan handphonenya

"umm aku akan mandi" ucap jinyoung meletakkan handphonenya dan tersenyum lalu mengusap rambut daehwi dan masuk kekamar mandi.

"kenapa ia terlihat sibuk sekali" gumamnya sambil mengeringkan rambutnya.

"boleh pinjam bajumu?" tanya jinyoung dari kamar mandi.

"ahh nde.. tunggu sebentar"  daehwi memberikan bajunya dari sela pintu di mana tangan jinyoung menjuntai.

Daehwi menyisir rambutnya dan memakai parfum sambil bersenadung riang melihat pemandangan kota dimalam hari dari kaca di kamar rumah sakitnya.

JInyoung berjalan pelan ke arah "Kau memakai parfum?"

"umm wae? apa terlalu menyengat?"

"aniya... aku menyukainya" jinyoung berdiri di belakang daehwi dan mengusap rambut daehwi pelan perlahan semakin mendekat membuat daehwi gugup.

dan tiba-tiba suara dari handphone daehwi membuyarkan langkah jinyoung dan membuatnya menjauh dan suasana menjadi canggung.

Daehwi menatap handphonenya sinis kemudian melemparkanya handphonenya ke tempat tidur.

"jinyoung hyung ... ayo kita kabur dari sini" ucao daehwi tersenyum.

/

/

pesan yang diterima dari tadi dari Guanlin

pesan yang diterima dari tadi dari Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













tbc

Ini dulu yahhhh lanjut besok

Komen juseyooo

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang