Hari ke -3
"hyung yang mana bagus?" tanya jinyoung."keduanya saja saja lah" jawan jinyoung menjawab pertanyaanya sendiri.
"untuk daehwi lagi ? Apa ini tak berlebihan" tanya jihoon melihat banyaknya barang yang di beli jinyoung.
"ini belum cukup untuk mengungkapkan perasaanku" jawab jinyoung sibuk memilih."tapi aku yakin daehwi pasti senang bahkan jika kau tak memberinya apa, karna ia sudah kembali padanya"
"kau benar hyung haha tapi sudah terlanjur terbeli, yasudahlah" ucap jinyoung.
"jinyoung~aa bisa kita kembali kw hotel" ucap jihoon memijit kepalanya"
Tapi jinyoung tak mwndengarnya, ia berjalan cepat menuju toko lain.
"ahhhhh itu" ucapnya senang dan menarik jihoon."Ahhh ippooooo, ini dari gading gajah..wah daebakkk.. Aku dan daehwi harus punya sepasang yang seperti ini"
"hyung hyung ini bagus kan ?" tanyanya pada jihoon
.tapi jihoon tak ada disampingnya. Jihoon berada di sudut belakang toko."wahhh cantik sekali... Aku benar-benar menyukainya" gumamnya memegang kalung itu.
"aku ingin yang...."
kata- kata jihoon terputus karna jinyoung datang dari arah belakang dan merangkulnya.
"hyung apa yang kau lakukan........wahhh daebakkkkk ini sangat cantik.. Jinjaaa ippo
Daehwi pasti akan sangat menyukainya. Terima kasih hyung, pilihanmu memang yang terbaik" ucap jinyoung merampas kalung itu dari tangan jihoon dan pergi kekasir bahkan sebelum jihoon sempat berkata apa-apa."apa ada lagi yang seperti itu"
"maaf sekali itu sangat langka.. Model itu hanya ada 2 di dunia, ini di buat dengan tangan di kikis dan di bentuk sendiri oleh pembuatnya.""ahh baiklah terima kasih" ucap jihoon lemas.
"pilihanmu kalungmu bagus, untuk siapa kau membelinya?" tanya kasir itu
"untuk calon pendampingku" jawab jinyoung tersipu malu.
Jihoon menggeretakkan giginya marah saat melihat jinyoung sangat bahagia membayar belanjaanya di kasir.
"aku ingin kau tak bahagia" ucap jihoon dalam hati menatap jinyoung".
.
.
.
Sementara itu di rumah sakit.Keadaan daehwi tidak ada perkembangan sama sekali sedangkan media sudah ribut dengan banyak spekulasi karna daehwi tidak hadir di acara music tempat ia akan memjadi mc.
Ryhmer datang mengunjungi daehwi bersama istrinya.
Ia bicara serius pada youngmin.
"kita harus membuat konfrensi pers soal keadaan daehwi, kalian semua harus ikut"
"Tapi siapa yang akan menemani daehwi?" tanya woojin ia tak ingin meninggalkan daehwi sendiri.
"biar aku saja" jawab guanlin menyela.
"biar aku saja yang menjaganya " ucap guanlin yakin.
"tapiii... " woojin sebenarnya tak menyukai jika daehwi terlibat dengan orang orang yang ada hubungannya dengan jihoon.
"baiklah terima kasih guanlin~aa, kami akan segera kembali" ucap sihoon menyela kata-kata woojin.
"baiklah hyung"..
Semua orang pergi meninggalkan rumah sakit dan hanya meninggalkan guanlin dan daehwi sendiri.
Daehwi sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa, tidak ada alat menakutkan yang menempel ditubuhnya lagi, ia hanya memakai selang oksigen untuk membantunya bernafas.
"kau tidur lama sekali ? Kau bisa bengkak jika tidur terus.. Apa enaknya tidur terus sendirian, kau mau sendirian terus? Tanya guanlin mengusap tangan daehwi.
"kau mau kutemani tidur?" ucap guanlin.
"aku akan menemanimu tidur" ucap guanlin ikut tidur di ranjang daehwi.
"aku berharap bisa membawamu dari dunia mimpi, aku berharap saat aku terbangun kau juga ikut terbangun" ucap guanlin lagi memegang tangan daehwi dan ikut tertidur.
Tbc
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?