"ia mematikannya? Daebakk" ucap daehwi kesal pada guanlin.
"Kalian berisik sekali" ucap daehwi menarik sihoon dan sagang yang bergulat diatas tempat tidurnya.
"kalian tidur diluar" ucap daehwi marah.
"nde" ucap kedua kompak lalu lari keluar. Mereka lebih memilih untuk tak membuat daehwi marah.
"Guanlin menyebalkan sekali, padahal 10 hari lagi anniversary kami yang ke 300 hari ia malah sibuk dengan pekerjaanya di luar negri, lalu aku selalu tak boleh ikut" ucap daehwi kesal.
Pasalnya sudah hampir 8 bulan ini guanlin bersikap sangat aneh. Guanlin lebih sering mengambil job di luar negri dibandingkan korea. Biasanya saat ada pekerjaan di luar kota atau luar negri guanlin selalu membawa daehwi kemanapun ia pergi.
Daehwi melihat figura super besar di hadapanya fotonya dan guanlin. Jangan bertanya siapa yang memasangnya. Semua itu adalah ide sangan pria Taiwan yang ingin mengklaim kepemilikannya atas kamar itu dan pemiliknya.
"aku masih bingung Kenapa figura sebesar ini bisa masuk ke kamar ini" ucap daehwi bingung, tak tau bagaimana foto itu bisa tergantung di kamarnya karna saat itu ia sedang syuting variety show selama beberapa hari dan tak sempat pulang kerumah, dan saat pulang foto itu sudah tergantung dikamarnya.
Daehwi mencoba menutup matanya dan mencoba untuk tidur dan kembali mengingat sesuatu saat melihat rak buku yang ada di hadapanya.
Daehwi bangkit dari posisinya dan meraih salah satu buku di rak buku itu. Sebuah buku diari.
Ia kembali membuka buku itu, dalam beberapa bulan ini, ia selalu mengulan ulang membaca buku hariaanya untuk mengingat kembali apa yang lupakan.
Daehwi masih belum bisa percaya bahwa ia dan jinyoung dulu sangatlah dekat menurut buku diarinya itu. 90% dari isi buku itu adalah tentang bae jinyoung. Seseorang yang sama sekali tak pernah ia ingat ada didunia.
Daehwi membaca diarinya itu hingga ia tertidur.
/
/
Di swiss~~
Jihoon masih termenung di kamar hotelnya. Memandang langit malam swiss dalam kesendirian.
"Sampai kapan akan terus begini" ucap jihoon merenung.
Jihoon mengambil handphoneya dan menghubungi seseorang.
"bisakah kau kesini, aku sendirian" pinta jihoon pada orang itu.
"kenapa baru kau katakan sekarang, kenapa tak dari awal pergi bersamaku saja" ucap orang itu
"mian.. aku hanya tak ingin menganggumu aku tau kau banyak pekerjaan yang tak dapat di tinggal kau juga masih harus memantau daehwi, mana mungkin aku meminta bantuanmu terus menerus tapi sekarang bisa kan kau kemari. ?"
"baiklah aku akan kesana tapi traktir aku selama disana kau mengerti ?"
"arashooooo aku akan mentraktirmu, aigoooo"
"haha aniyaa aku hanya bercanda,ahh ini sudah larut malam mungkin besok pagi-pagi sekali baru aku bisa berangkat, tak apa akan?" ucap orang itu.
"hmm tak apa. Terima kasih bye bye" ucap jihoon kemudian mematikan handphonenya.
"ahhhh lini~aaa bogosippooooo.. tak bisakakah kau mencintaiku lagi seperti dulu" ucap jihoon pada langit malam disana.
/
/
Keesokan harinya~~~
Daehwi dan sagang memulai vlivenya dengan sihoon sebagai kameramen. Tentu saja sihoon melakukannya karna ia hanya tak ingin membiarkan sagang berdua dengan daehwi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?