Memory 39

352 107 16
                                    

3 Hari kemudian

Daehwi pulang dari rumah sakit, Guanlin tak bisa mengantarnya pulang ke apartemen jadi Jinyoung yang mengatarkanya pulang, sedangkan sihoon menyambut daehwi di apartemennya.

Sihoon kaget karna bukan Guanlin yang mengantar Daehwi, melainkan jinyoung.

"mana kekasihmu?"

"ntahlah mungkin menjemput jihoon hyung" ucap daehwi malas dan melemparkan dirinya ke sofanya.

"kau masih tak mau melepaskanya meskipun kau tau itu? Pada akhinya kau akan terluka daehwi~aa hentikanlah tak terlambat untuk berhenti sekarang"

"tidak hyung. Aku tak ingin membiarkan ini. Pengkhianatan tidak bisa dimaafkan, apa hyung tau ? aku mengirim jinyoung ke bandara dan bisa jadi ia bertemu dengan guanlin disana ahh pasti menyenangkan bisa menyaksikannya langsung"

"kenapa kau melakukannya kenapa kau melibatkan jinyoung lagi"

"Jinyoung harus terlibat, ia harus melihat sendiri apa yang terjadi padaku, ia harus melihat sendiri apa yang jihoon hyung dan guanlin lakukan padaku, dengan begitu ia akan kasihan padaku dan akan tetap berada di sisiku" ucap daehwi tersenyum senang

"tapi daehwi~aa kau sudah terlalu jauh. Aku bicara seperti ini karna aku peduli padamu"

"hyung please jika hyung memang peduli padaku. Biarkan saja aku" ucap daehwi malas dan pergi kekamarnya meninggalk sihoon membeku di ruang tengah.

"hah kapan anak itu akan mengerti jika hal seperti ini hanya akan membuatnya semakin menderita"

/

/

"apa mereka sudah sampai?" ucap daehwi penasaran memainkan handphonenya.

Pasalnya saat perjalanan pulang dari rumah sakit tadi, Jihoon hyung menelpon jinyoung untuk menjemputnya di Bandara. Awalnya Jinyoung tak ingin tapi Daehwi terus membujuk jinyoung untuk menjemput jihoon setelah mengantarnya pulang.

Daehwi menduga alasan Guanlin tak bisa mengantarnya pulang adalah karna jihoon yang pulang ke Korea. Guanlin mungkin akan menjemput jihoon hyung ke bandara diam-diam, daehwi merasa pertemuan jinyoung jihoon dan guanlin akan membuat drama yang patut untuk di nantikan.

/

/

Jinyoung sudah menunggu jihoon cukup lama di tempat parkir tapi ia belum juga muncul.

Jinyoung membuka handphonenya berencana menelpon jihoon tapi niatnya terhenti karna melihat jihoon muncul sambil melambaikan tangannya.

Jinyoung tersenyum melihat jihoon dengan mantel tebal, topi bunnie juga syal yang melilit lehernya terlihat menggemaskan bagi jinyoung.

"lihatlah ia terlihat semakin gemuk" ucap jinyoung bicara sendiri sambil berjalan menuju jihoon.

Jinyoung balas melambaikan tanganya pada jihoon tapi saat semakin dekat jinyoung menyadari jihoon tak melihat kearahnya, jinyoung mengikuti arah pandangan jihoon dan menemukan seseorang yang ia kenal.

"Guanlin"

Jinyoung menghentikan langkahnya dan bersembunyi dibalik tiang.

"untuk apa guanlin kesini" ucap jinyoung semakin curiga.

Jinyoung mengingat kembali pembicaraan daehwi dan sihoon yang ia dengar di rumah sakit perihal guanlin yang berselingkuh, dan sekarang jinyoung melihatanya dengan matanya sendiri.

Ia melihat guanlin dan jihoon saling memeluk dan mencium seperti sepasang kekasih yang lama tak bertemu. Hati jinyoung menggemuruh panas bukan karna ia cemburu tapi karna ia marah kenapa mereka mengkhianati daehwi.

Jinyoung mengepalkan tangannya dan memutuskan untuk keluar dari persembunyiaanya ia ingin menangkap basah jihoon dan guanlin.

"Jihoon hyung" teriak jinyoung berlari kearah jihoon.

Jihoon dan guanlin membeku di tempatnya.

"jin.. jinyoung~aa" jihoon gagap saat melihat jinyoung datang.

"guanlin~aa kau disini kenapa kau disini?"

"kebetulan hanya kebetulan" jawab guanlin berbohong.

"ahh jihoon hyung khaja. Aku akan mengantarmu pulang" ucap jinyoung menarik jihoon tapi satu tangan jihoon di tahan oleh guanlin.

"kenapa guanlin~aa ada masalah? Aku kemari " tanya jinyoung memancing guanlin. Tapi Guanlin tak menjawab ia melepaskan tangan jihoon perlahan dan hal itu membuat jihoon kecewa. Kenapa guanlin tak mencoba mempertahankannya?.

Jihoon hanya diam saja saat itu ia tak tau harus berbuat apa. Ia menelpon jinyoung karna ia tau guanlin bilang daehwi akan pulang dari rumah sakit di hari yang sama jadi guanlin tak mungkin bisa menjemputnya.

Jihoon awalnya senang saat melihat guanlin datang menjemputnya, ia berpikir hal itu menunjukkan bahwa bagi guanlin ia sama pentingnyad dengan daehwi. Tapi rasa senang itu sirna saat guanlin tak mencoba mempertahankan saat jinyoung menariknya pergi dari sana.

/

/

Sihoon masuk kekamar daehwi, melihat daehwi yang tertidur pulang sambil memegang handphonenya. Dengan perlahan sihoon mengambil handphone daehwi dan meletakkan di dekat daehwi, merapikan selimut daehwi dan mengusap rambut daehwi pelan.

Sihoon duduk  di sisi ranjang daehwi dan menatap daehwi, dunianya seakan berhenti saat menatap daehwi.

"aku seperti angin lewat yang tak kau lihat, tapi kenapa hatiku selalu menuju padamu, mencintaimu sesuatu yang sangat menyakitkan. Perasaanku yang tak bisa hilang adalah sesuatu yang menyedihkan.. ku ingin suatu hari nanti aku bisa mencintaimu seperti yang ku inginkan"

tbc

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang