Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini situasi yang langka terjadi bagi pasien yang cidera kepala seperti daehwi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"dokter apa daehwi tak apa-apa?" tanya sihoon khawatir.
"kita akan melihat hasilnya sebentar lagi" ucap dokter itu.
Setelah melakukan pemeriksaan daehwi kembali keruanganya bersama guanlin. Sedangkan Sihoon dan Jinyoung masih menunggu di ruang dokter untuk mengetahui apa yang terjadi pada daehwi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" ini amnesia parsial.untuk pasien seperti ini penyebab utamanya adalah trauma dan stress akibat benturan keras. " ucap dokter itu menjelaskan.
"tapi kenapa dia hanya tak ingat 1 orang saja" tanya sihoon.
"kemungkinan karna kenangan akan orang itu terlalu menyakitkan atau terlalu penting sehingga memaksaanya melupakan kenangan itu." jawab dokter itu.
"lalu kapan kira-kira ingatan itu kembali?"
" aku tak yakin biasanya memerlukan waktu 6 bulan atau terkadang ada kasus ingatan itu tak pernah kembali sama sekali.
.
.
.
Daehwi terdiam sambil memakain stoberi yang di beli oleh sagang, Sedangkan yang lain berada di ruang daehwi menatap daehwi dengan aneh.
"kenapa kalian menatapku seperti itu. ? apa kalian tidak pulang?" tanya daehwi.
"Jihoon~aa ayo aku antar pulang kau juga belum terlalu sembuh kan? ucap woojin.
"Tapi jinyoung.."
"Oh iya mana jinyoung " ucap guanlin.
"Entahlah ia menghilang sejak kami keluar dari ruang dokter tadi.
"sudahlah biarkan saja.. ayo kita pulang" ucap woojin menarik jihoon.
"daehwi~aa aku pulang dulu.. cepatlah sembuh" ucap jihoon lalu pergi bersama jihoon.
Mereka menutup pintu kamar daehwi dan menemukan Jinyoung yang duduk di lorong dekat kamar daehwi. Ia tak berani masuk. Ia tak sanggup memandang mata daehwi yang merasa asing padanya.
"Jinyoung~aa apa yang kau lakukan.. ayo berdirilah" ucap jihoon menarik jinyoung yang duduk dilantai.
"kau tak sehat jinyoung~aa.. ayo kita pulang" ucap jihoon, tapi tanganya di tepis oleh jinyoung.
"aku ingin disini, aku ingin menjaga daehwi" ucap jinyoung.
"Kau bisa sakit jika duduk dilantai... ayolah ikut aku pulang.. kita akan kemari lagi nanti" ucap jihoon membujuk jinyoung.
Jinyoung hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menepis tangan jihoon.
"aku tak mau... aku mau disini saja" ucap jinyoung.
"kenapa kau tak masuk saja kedalam kalau begitu, jangan keras kepala dan menunggu seperti orang bodoh sini" ucap woojin.
" itu akan membuat daehwi tidak nyaman, kata dokter daehwi harus merasa nyaman dan tenang selama masa pengobatanya. Jika aku disana ia tak akan nyaman, Baginya aku adalah orang asing. Aku disini saja.. Dari sini aku bisa mendengar suaranya. Suara tawanya sudah cukup untukku. kalian pergilah, jika kalian ingin pergi" ucap jinyoung.
"Terserahmu saja lah " ucap woojin.
"khaja jihoon~aa" ucap woojin pergi bersama jihoon.
Jihoon sebenarnya enggan untuk pergi meninggalkan jinyoung dalam keadaan seperti itu tapi apalah dayanya jika woojin sudah menyuruhnya pulang . itu artinya ia harus pulang. Sedangkan Jinyoung hanya bisa terdiam dan menatap punggung jihoon dan woojin yang semakin menjauh.
Jinyoung meneteskan airmatanya melihat cincin yang ia beli di swiss untuk daehwi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kenapa susah sekali untuk kita bahagia, daehwi~aa... " ucap jinyoung.
Jinyoung mendengar suara gelak tawa dari kamar daehwi. Ia berdiri dari posisinya dan mengintip apa gerangan yang terjadi sampai daehwi tertawa begitu siang. Sepertinya sagang sedang menceritakan cerita yang lucu pada daehwi pikir jinyoung.
"apa kenangan diriku begitu menyakitkan bagimu? hingga kau ingin melupakanku, apa mencintaiku sangat membuatmu menderita" ucap jinyoung menyentuh kaca trasnparan yang memisahkan antara ia dan daehwi.