hati siapa ? (part 5)

779 158 26
                                        

"Sini biar ku keringkan" guanlin menarik daei kembali duduk di ranjangnya. Memutar tubuh daehwi menghadapnya dan mengeringkan rambut daehwi.

"jinyoung hyung masih terlihat mencintaimu daehwi~aa"

"mencintaku? Hahaha Imajinasimu liar sekali lini~aa, bagaimana bisa orang yang membentakku seperti tadi bisa mencintaiku"

"tapi itu yang aku liat, ia terlihat cemburu. ... Tapi daehwi~aa apa kau tidak apa-apa, kata-kata jinyoung tadi sangat keterlaluan?" tanya guanlin.

"jika kau mengatakan aku baik-baik saja maka itu suatu kebohongan, aku juga punya hati lini~aa dan hatiku masih mencintainya,  mendengar tuduhan jinyoung hyung padaku membuat hatiku seperti di hujam 1000 pisau, terasa sakit menikam dada. Tapi aku mencoba bepikir positif, ia melakukan itu karna ia hanya ingin melindungi kekasihnya dari semua hal yang menurutnya akan menyakiti perasaan jihoon hyung.Dan kau juga keterlaluan tadi Bagaimana bisa kau mendorong jihoon hyung seperti itu?"

"jihoon hyung melewati batasnya, ia bukan kekasihku lagi ia sudah berpaling dariku, ia tidak bisa memelukku sembarangan lagi, lagipula ada jinyoung hyung disana ...

Dan kau bodoh daehwi~aa bagaimana bisa kau masih mencintai jinyoung hyung setelah ia menyakitimu seperti itu, kau pantas mendapatkan yang lebih baik."

"contohnya?"

"aku"

"kau?" tanya daehwi, guanlin hanya mengangguk.

"aigoo bapo" lanjut daehwi menepis tangan guanlin yang mengeringkan rambutnya.

"aku lelah aku ingin tidur" daehwi mengambil tempat di disamping guanlin dan menyelimuti dirinya dengan selimut tebal yang hangat.

"ahh wae? Apa yang jinyoung hyung miliki dan aku tidak."

"tidak ada, kalian sama saja.  kalian memiliki kesamaan yaitu kalian sama-sama mencintai jihoon hyung,aku benarkan? jadi berhentilah mencoba untuk mempermainkanku aku sudah cukup lelah dengan semua ini" jawab daehwi menutup matanya dan memeluk guling membelakangi guanlin.

"daehwi~aa aku serius, kita bisa mulai dari awal dan membuktikan jika bukan mereka saja yang bisa mengkhianati mereka tp kita juga bisa"

"aku juga serius lini~aa"

"apa tidak bisa kita coba? "

"lini~a aku tau kau masih sangat mencintai jihoon hyung sama seperti aku mencintanya jinyoung hyung dan membangun hubungan sepertu ini bukanlah hal yang benar, hidup seperti yang kau katakan tadi hanya akan menyakiti kita sendiri, untuk apa kita bersama jika kita  bahkan tidak saling mencintai"

"arashoo miann tapi aku menyayangimu dan daehwi~aa jangan membelakangiku, " rengek guanlin.

"aku juga tapi yang kita rasakan satu sama lain tidak sama dengan yang kita rasakan pada jinyoung ataupun jihoon" balas daehwi

Daehwi mengalah dan berbalik kearah guanlin. Tapi saat ia berbalik guanlin tepar di depannya membuat daehwi mundur teratur.

"kau terlalu dekat" kata daehwi mendorong dada guanlin agar menjauh"

"ahh sakit"

"sakit? Ahhh miaan miaan aku tidak ingat" daehwi langsung mendejat kembali saat guanlin bilang ia kesakitan.

Daehwi menyentuh dada guanlin dan mengusapnya pelan, entah itu bermamfaat atau tidak untuk meredakan sakit guanlin daehwi tidak tau ia hanya ingin nengurus saudaranya itu.

"aku sudah tidak apa-apa daehwi~aa, cukup jangan membelakangiku, cukup jangan pergi seperti jihoon hyung, itu sudah cukup" ucap guanlin sebelum tertidur akibat obat yang ia konsumsi, ia tertidur sambil memegang tangan daehwi di dadanya.

"kau sudah banyak menderita lini~aa, kita sudah banyak menderita. Mari kita bahagia mulai besok. Besok akan lebih baik, cepatlah sembuh total" ucap daehwi sebelum ikut tertidur.

Sementara itu di apartemen jihoon.

Jinyoung masih duduk termenung di tengah serpihan kaca yang berserakan di lantai akibat ulahnya sendiri.

Ia duduk termenung untuk waktu yang lama. 

Sedangkan jihoon baru terbangun dari tidurnya, ia masih dalam keadaan mabuk tapi yang ada dipikirannya hanyalah guanlin. Ia harus bertemu guanlin.

Jihoon mengambil buku agenda ridunya, ia harus membawa itu untuk membuktikan jika selama ini ia masih merindukan guanlin.

Ia memukul mukul kepalanya yang terasa pusing. Tapi ia tidak peduli. Ia harus segera bertemu guanlin, entah dimana jihoon akan mencarinya.

Jinyoung melihat jihoon keluar dari kamar dan berjalan sempoyongan dengan mencoba memakai mantelnya. Ia masih dalam keadaan mabuk saat.

"hoonie~aa kau mau kemana?"

Tbc

Sorry pendek bgt nanti di lanjutin lagi secepatnya

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang