Memory 20

458 108 31
                                    

* play dulu diatas boleh kali*





Panwink tiba di hotel tempat mereka akan menginap selama berhari-hari kedepan.

Jihoon sedang merendam dirinya di kamar mandi. Sedangkan guanlin sibuk mencoba menghubungi daehwi yang sejak tadi tak bisa dihubungi. Guanlin melihat berita tentang dirinya dan jihoon dan ia mengkhawatirkan daehwi. Ia takut daehwi akan tau perihal hubungannya dengan jihoon. Ia takut daehwi akan pergi darinya, Ia juga tak ingin kehilangan daehwi.

"daehwi Ayolah kau dimana.. Kenapa kau tak mengangkat telponmu" gumam guanlin cemas.

"lini~aa kemarilah" teriak jihoon dari kamar mandi.

"arashooo" ucap guanlin melemparkan handphonenya setelah mengirimkan pesan pada daehwi.

/

/

Daehwi keluar apartemennya. Ia membeli soju dan bir. Ia harus menenangkan pikirannya. Ia bahkan tak mengangkat telpon dan tak membalas pesan guanlin.

Ia duduk termenung di ayunan depan apartemennya memegang botol soju ditangannya.

"aniya itu pasti tidak benar" gumamnya.

"apanya yang tidak benar" sahut seseorang di belakangnya.

"apa yang kau lakukan jam 2 pagi disini? " tanya orang itu.

"kau lagi.. kenapa kau selalu muncul dan menganggetkanku?" tanya daehwi kesal.

"ya karna aku tinggal disini." Jawab orang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tetangga depan rumahnya. Bae Jinyoung.

"Jinyoung-sii" panggil daehwi,

"panggil aku hyung..."

"siroooooo umur kita tak jauh berbeda kita 1 angkatan, kenapa aku harus memanggilmu hyung, aku tak mau" ucap daehwi kesal menghentakkan kakinya.

"arashoooo arashoo terserah.. tapi kau belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau disini pagi-pagi begini?"

"kenapa kau bertanya ? kau sendiri dari mana ?"

"aku dari studio.. aku harus menyelesaikan laguku"

"ahh lagu? Kau rekaman lagu?"

"nde.. lagu ciptaanku sendiri. Aku membuatnya sendiri"

"ahh jinjaa.. wahhh daebakkk... anggota wannaone memang jjang"

"haha kau sudah mengakuiku sebagai anggota wannaone sekarang?"

"ya mau bagaimana lagi.. kau selalu berada disampingku di semua foto grup aku tak bisa menyangkalnya. Mian aku masih tak bisa mengingatmu" ucap daehwi.

"ani... gwencana.. tak usah memaksakan dirimu." Ucap jinyoung sedih.

"hmm kau mau soju" ucap daehwi menawarkan botol sojunya.

"gumowo" ucap jinyoung meminum soju itu.

"sepertinya akan hujan.. bulan sudah tertutup alam gelap sepenuhnya." Ucap jinyoung memandang langit kelam disertai angin kencang.

"khaja kita masuk saja. Kita bisa sakit jika terus berada disini" ucap jinyoung berdiri.

Daehwi mencoba berdiri dengan kedua kakinya tapi kakinya terlalu lemas hanya untuk menopang tubuhnya beruntung jinyoung dengan sigap menangkap tubuh kecil itu.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang