/
/
Jihoon mempercepat langkahnya menuju apartemennya. Ia membuka pintu rumahnya dan sudah melihat woojin duduk di ruang tamunya dengan keadaan semua lampu mati woojin hanya duduk di kursi menundukan wajahnya dengan segelas minuman di tangannya.
"woojin~aa" Jihoon berjalan perlahan ke arah sahabatnya itu.
"ini sangat menyesakkan" woojin mengangkat kepalanya dan jihoon bisa melihat mata woojin berkaca-kaca.
Jihoon melemparkan tasnya dan langsung memeluk woojing, mengusap punggung sahabatnya itu dan menepuknya pelan.
"gwencana gwencana. Aku disini aku disini" woojin mengeratkan pelukannya pada jihoon dan menangis dipelukan sahabatnya itu dan menceritakan yang terjadi.
"jihoon~aa aku kehilangannya. Aku menyakitinya. Aku orang tak tau cara berterima kasih ini telah menyakitinya. apa yang harus ku lakukan sekarang? aku harus apa tanpanya jihoon~aa, aku ingin menyusulnya kesana dan mengatakan bahwa ia segalanya"
"siapa? seobi? aniya... woojin~aa tenanglah, semua akan baik-baik saja. Lihatku, ini bukan salahmu. Biarkan ia kembali padamu tanpa kau harus memohon padanya. Kenapa kau yang harus memohon padahal ia yang meninggalkanmu" Jihoon melepaskan pelukannya dan menangkup wajah woojin.
"kau akan baik-baik saja. Sahabatku orang yang kuat kau pasti bisa hidup tanpanya. Kau tak kehilangannya. Dia yang kehilanganmu woojin~aa Dia yang kehilanganmu" ucap jihoon yakin kemudian kembali memeluk woojin.
"semua akan baik-baik saja. Kau takkan terluka hanya karna ini. Ini hanya masalah kecil. Kau akan baik-baik saja"
Jihoon terus memeluk woojin sampai woojin berhenti menangis dan lebih dulu melepaskan pelukan mereka.
"kau sudah tenang sekarang?"
Woojin mengangguk dan menatap jihoon dekat dan semakin dekat.
Wajah mereka hampir bertemu dan woojin mulai bersuara.
"jihoon~aa, kau bau ayam goreng" ucap woojin serius.
Muka jihoon sudah memerah dan ia mendorong wojin menjauh.
Woojin merintih kesakitan karna jihoon mendorongnya hingga terjatuh.
"sakit jihoon~aa"
"kau baru saja menangis tadi dan sekarang kau sudah bercanda" ucap jihoon kesal dan langsung bangkit menjauh dari woojin.
"yakk tetap disini saja" woojin menarik jihoon ke pangkuannya dan memeluk sahabatnya itu.
"lepaskan aku .. apa kau tak ingin makan ayam?"
"ada pizza?"
"tentu saja ada, jadi sekarang lepaskan pelukanmu, agar aku bisa menyiapkanya untukmu" ucap jihoon melepaskan paksa pelukan woojin.
/
Jihoon dan woojin menghabiskan waktu mereka untuk makan ayam dan bermain game semua untuk menghibur woojin.
Sesekali woojin menguap karna mengantuk dan lelah.
"mau istrahat sekarang? menginaplah disini, oke?" tawar jihoon mengusap rambut woojin.
Woojin mengangguk dan mengusap rambut jihoon "gumowo, aku mandi dulu kau duluanlah kekamar, atau kau mau ikut mandi?"
"aniyaaa.. sana cepatlah mandi" ucap jihoon menepuk punggung jihoon.
Jihoon menghela nafasnya panjang dan membersihkan sisa makanan mereka lalu masuk ke kamarnya mengganti bajunya dan menyiapkan baju untuk woojin."woojin lama sekali mandinya" ucapnya kesal karna lama menunggu.
Jihoon mengambil selfie dan mengirimkan ke snsnya.
Jihoon menambahkan caption "woojin mandi sangat lama, dan aku sudah mengantuk setelah makan dan bermain game . Tapi 1 foto aku rasa tak masalah"
Jihoon tersenyum melihat komentar para fans yang merindukan interaksi mereka saat woojin keluar kamar mandi.
"kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanya woojin memakai baju yang disiapkan oleh jihoon.
"haha aniya tak ada apa-apa tapi wahhh yoksi pak woojin kau masih mempertahankan absmu, aku bahkan langsung kehilangannya saat konser berakhir" ucap jihoon menyimpan handphonenya dan masuk kedalam selimut.
"kemarilah" ucap jihoon lagi membentangkan tangannya siap memeluk sang sahabat.
Woojin tanpa basa basi langsung melompat ketempat tidur dan masuk ke dalam selimut dan membenamkan wajahnya ke dada jihoon yang memeluknya.
"aigoo uri chinggu, tidurlah sekarang dan yakinlah besok semua akan baik-baik saja" ucap jihoon mengusap rambut jihoon.
/
/
/
/
Disaat yang sama di suatu tempat seobi mengecek sns dan tak sengaja melihat postingan jihoon.
Dengan sisa harga diri yang ia punya ia mengirim pesan ke woojin. Ia tak mengharapkan balasan apapun tapi woojin harus tau rasa kekecewaanya
"kau bahkan tak mencariku dan malah bersenang-bersenang. Sepertinya aku terlalu menganggap tinggi diriku sendiri. Aku akan pergi karna aku tak lagi diharapakan karna perbuatanmu sudah berada diambang kewarasanku"
/
/
/
/
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?