*music hanya pemanis tp puter aja yah *
Aku membungkus diriku dengan mantel hitam dan sendal rumah, aku membuka pintu apartemenku dan hal yang pertama aku lihat adalah orang itu sosok yang sangat kukenal sosok yang benar-benar kukenal, Bae Jinyoung.
Ia adalah cinta pertamaku, kami dulu begitu dekat bahkan sangat dekat, tapi kedekatan itu yang membuatku salah paham. Aku begitu naif saat itu aku mengira semua kebaikanya adalah perasaan cinta untukku karna pada kenyataanya ia lebih memilih Jihoon hyung.
Flashback
1 Tahun yang lalu.
Aku baru pulang dari Amerika setelah menghabiskan waktu dengan ibuku dan jinyoung disana tapi aku menyuruh jinyoung untuk pulang duluan melihat keadaan jihoon hyung.
"kenapa membawaku kesini hyung?" tanyaku pada jinyoung. Jinyoung membawaku kebukit, tempat orang-orang biasa melihat bintang.
ia tidak menjawab hanya tanganya saja yang menggengam tanganku yang berada di saku jaketnya. Karna ia diam saja akupun ikut diam, merapatakan tubuhku padanya mencari kehangatan untuk menghindari dinginnya angin musim gugur.
"Daehwi~aa..."
"ndee hyung"
"hwi~aa"
"hmm,ada apa hyung?"
"aku tidak tahu kenapa ini sangat menyakitkan"
"we gure apa hyung sakit?" tanyaku panik
Jinyoung hanya menganggukkan kepalanya dan langsung memelukku.
"jinjja appoo" tanyaku lagi
"appooo" jinyoung memukul-mukul dadanya, airmatanya terus mengalir"
"hyung hyung..hajima we gure... jangan menyakiti dirimu sendiri" kataku menahan tangannnya.
Lagi-lagi ia tidak menjawab.
ku usap airmatanya tapi ia menahan tanganku.
"Berjanjilah padaku, kau akan selalu tersenyum" pinta jinyoung.Ia menarik tengkukku dan mengecupku singkat. Aku terdiam tidak bisa berkata apapun.
"Berjanjilah padaku, jangan pernah bersedih, berjanjilah padaku jangan pernah menangis setelah hari ini. Setelah hari ini kau tidak boleh menangis. Jika kau ingin menangis lakukanlah dan habiskanlah airmatamu hari ini tapi setelah hari ini jangan pernah menangis lagi" katanya sambil memegang wajahku agar tetap menatapnya.
"kau membuatku takut hyung, kau bicara seolah kau akan per.." kata-kataku terpotong karna jinyoung kembali membungkamku dengan ciumannya. Aku mencoba menghentikannya tapi ia malah semakin memperdalam ciumannya dan membuatku hanyut ke dalamnya. Ini bukan hal baru yang kami lakukan kami sering melakukannya bahkan saat kami masih bersama di wanna one meskipun kami tidak punya status hubungan apapun dari dulu hingga saat ini, kami hanyalah teman, hanya sebatas teman.
Jinyoung yang pertama melepaskan tautan bibir kami dan menatapku. Ia kembali menatapku.
"kau tau aku sangat menyangimu kan? " tanya tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?