Hati siapa ? (part 12)

756 151 17
                                        

*Play dulu yah yang diatas*



"Daehwi tinggal disini ?"

"iya daehwi hyung tinggal disini" jawab sagang lagi.

"apa ia tau jinyoung tinggal disini juga?"

"siapa ? Daehwi hyung ? Tentu saja. Karna daehwi hyung yang lebih dulu tinggal disini, kemudian jinyoung hyung lalu aku."

"ahh ..jadi jinyoung memaksa untuk pindah kesini semua karna daehwi, tidak heran ia ingin pindah kesini., aku harus segera menemui jihoon  pikir minhyun.

"sunbenim..sunbenim yuuuuhuu" panggil sagang membuyarkan lamunana minhyun.

"ahh iya..... Sagang~aa...  Aku pulang dulu. " ucap minhyun cepat dan masuk kedalam lift.
Belum sempat sagang menjawab pintu lift sudah tertutup rapat.

"yaahh sudah pergi" kata sagang cemberut sejujurnya ia adalah fans minhyun tapi muka murungnya itu langsung sirna saat ia ingat tujuan awalnya adalah menemui daehwi.

Ia segera memencet bel rumah daehwi berkali-kali dengan cepat tapi tidak ada yang membukakan. Meskipun begitu sagang tak pantang menyerah dan terus membunnyikan bel. Dan penantiannya pun tak sia-sia akhirnya pintu itu terbuka tapi bukan daehwi yang muncul tapi muka menyeramkan sihoon.

"apa ?kenapa ? Kau disini?"

"aku ingin menemui daehwi hyung"

"ia sedang tidak ingin diganggu pergilah"

"tidak mungkin... Daehwi hyung sendiri tadi menyuruhku datang"

"itukan tadi bukan sekarang, ia sedang tidak enag badan. Pergilah"

"ahhhh tidak mau, aku ingin melihatnya langsung" sagang menerobos masuk ke rumah daehwi. Ia mencari keberadaan daehwi dan langsung menuju kamar pria yang dicarinya itu.

"hyung kau tidak apa-apa?" tanyanya berteriak sambil membuka pintu.

Sagang terdiam didepan pintu karna melihat daehwi yang tertidur dan ada guanlin disamping daehwi yang duduk di tempat tidur  sambil mengusap punggung daehwi.

Sihoon ikut terdiam didepan pintu melihat hal yang sama dengan yang sagang lihat.
Guanlin yang ditatap horor oleh sihoon dan sagang bersikap cuek dan tidak peduli, ia bahkan semakin menempatkan tubuhnya pada daehwi.

Sihoon yang melihat hal itu tidak membiarkan hal itu terjadi, ia menerobos masuk kekamar daehwi dan menarik guanlin keluar dari kamar daehwi dan itu menjadi kesempatan emas bagi sagang untuk menggantikan posisi guanlin disamping daehwi
.
.
"apa yang kau inginkan?"
"apa maksudmu hyung?"
"jangan berlagak tidak tahu.. sikapmu pada daehwi, apa niatmu sebenarnya dengan semua itu?, setelah kau pergi dan meninggalkan semua masalah ini, apa maumu mendekati daehwi "

"aku ingin memilikinya, untuk diriku sendiri, aku ingin daehwi terus berada disampingku"

"kau ingin memilikinya ? Kau mencintainya?" tanya sihoon sinis, ia tahu guanlin tidak akan bisa menjawab pertanyaan itu karna guanlin memang tidak mencintai daehwi.

Guanlin terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa. Mulutnya bungkam seribu bahasa.

"kau ingin ia tetap disampingmu? Tapi apakah daehwi tetap ingin berada disampingmu?"

Lagi-lagi guanlin bungkam. Tidak bisa menjawab pertanyaaan sihoon.

"Guanlin~aa ...daehwi sudah cukup banyak menderita karna perasaanya sendiri. Kumohon jangan datang jika kau hanya ingin menambah lukanya. Luka daehwi karna jinyoung si brengsek itu saja belum sembuh lalu kau datang seperti ini, kau bahkan tidak mencintanya, kau masih mencintai jihoon bukan ? Apa kau kemari hanya untuk balas dendam pada jihoon dan jinyoung atas apa yang mereka lakukan? Jika memang ia maka lakukanlah aku tidak peduli tapi jangan gunakan daehwi. Ia juga korban sama seperti mu. Kau tidak kasihan padanya? Ia juga menderita sama sepertimu ia juga kehilangan cintanya. Jika kau tidak mencintanya dan hanya  ingin memamfaatkannya sebagai alat untuk balas dendam maka pergilah. Jika ia terluka lagi aku tidak akan memaafkanmu. Aku bersumpah aku akan membunuhmu." jelas sihoon panjang lebar

"aku memang tidak mecintainya hyung, bukan tidak tapi 'belum'. Dan jika ia tidak ingin berada disampingku ,aku akan memaksanya untuk tinggal disisiku. Aku bisa membahagiakannya. Aku bisa membuatnya bahagia."

"kau jangan gila . Percaya diri sekali kau mengatakan hal itu" sindir sihoon.

"aku tidak gila hyung. Aku yakin aku bisa membuatnya bahagia, aku akan
membuatnya kembali tersenyum itu janjiku padanmu. Sebagai ganti perasaanmu pada daehwi. Biarkan aku membuatnya bahagia. Aki akan membuatnya menjadi daehwi yang dulu jadi relakanlah perasaanmu padanya.."

"pee..peerasaanku padanya.. Kau gila .. Aku tidak..." ucap sihoon terbata-bata.

"jangan bohong padaku hyung .. Aku bisa melihat dari matamu bahwa kau mencintainya, jadi menyerahlah.

"... Baiklah karna kau sudah mengetahuinya,  aku sekaliaan akan mengatakan bahwa aku tidak akan menyerah.  Tidak akan pernah. "

"kau tidak akan menyerah hyung? Kau yakin ? Baiklah mari bersaing dengan adil" ucap guanlin mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan.

"baik. Dengan adil. Bersiaplah untuk pergi karna tidak akan menyerah".

"hyung yang harusnya bersiap, aku karna aku yakin 100% dengan senjata yang aku miliki daehwi pasti bahagia."
"deal ?"
"deal !".

Maka dengan itu mereka sepakat untuk bersaing sehat.

Tapi Mereka kembali kekamar dengan saling sikut. Dan saat sampai dikamar daehwi mereka dikagetkan dengan sagang yang ikut tertidur disamping..

"yakkkkkk kau" teriak guanlin dan sihoon bersamaan.

Mereka berlari ke arah tempat tidur daehwi dan menindihi sagang.

Membuat daehwi terbangun oleh keributan itu.

"yakkkk beraninya kau tidur disini.." sihoon dan guanlin terus menindihi sagang yang tidak mau minta maaf. Mereka bahkan mengabaikan daehwi yang tidurnya terganggu karna mereka.

"yakkk aku sedang tidur... Apa yang kalian lakukan.."  Daehwi yang merasa terabaikan langsung melesat pergi ke luar kamarnya karna tidak ingin menjadi korban aksi kekerasan 3 pria itu.

Daehwi meraih gelas kuning yang berisi meminum dan meneguknya tapi kemudian memuntahkannya kembali.

"ini soju... Siapa yang menaruh soju di gelas airku .. Ahhh ini pasti sihoon hyung lagi" pikir daehwi mengambil air mineral biasa dan meminumnya untuk menghilangkan rasa pahit di lidahnya.

*bel berbunyi*

Teng tong... Daehwi masih belum sadar jika bel rumahnya berbunyi.
Teng tong .. Bell kembali berbunyi dan daehwi langsung berlari kearah pintu.
Teng tong lagi untuk yang ketiga kalinya.
Daehwi terbelalak karna kaget kadatangan tamu spesial.

"jin..jinyoung hyung"

Tbc......

Kangen author gak?
Hmm hmm btw btw next chapter author ada bikin yg agak nyerempet nyerempet rate 15+ gpp yah?

Gak apa2 akan ?

Iya dong ... Gpp dong

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang