Play dulu diatas seperti biasa
Ini sudah 25 jam berlalu daehwi belum juga bangun dari tidurnya.
Woojin tertidur di sofa setelah semalaman tidak tidue sedangkan sihoon memenggang tangan daehwi sesekali menyeka keringat daehwi. Demam daehwi sangat tinggi beberapa jam yang lalu membuat semua orang khawatir untung saja sekarang sudah menurun.
Sihoon memperhatikan semua alat yang melekat di tubuh daehwi. Ia sangat ingat jika dulu daehwi bahkan tidak mau mengukur demamnya dengan termometer karna tidak mau ada benda asinh ditubuhnya.
"cepatlah bangun, apa kau tak lihat semua benda ini ada di tubuhmu. Aku tak akan menyukainya. Bahkan aku juga tak menyukainya jadi bangunlah."
Sihoon memperhatikan jari jemari daehwi yang terkulai lemas dan airmatanya tak terbendung. Airmatanya menetes. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada daehwi. Harusnya hari itu ia tidak minum minum harusnya hari itu ia ada dirumah dan menjaga daehwi.
"ini salahmu" ucap Sihoon memukul mukul kepalanya karna merasa bersalah.
Sihoon menghapus airmatanya saat mendengar suara ketukan pintu.
Hidung mancung nan indah menjulang milik guanlin muncul dari arah pintu.
"hyung...aku datang" ucap guanlin pelan saat memasuki ruangan daehwi. Guanlin pulang bersama dongpaca dan 2hoon karna guanlin ada pekerjaan lain yang tak bisa di tunda dan sekarang kembali kerumah sakit bersama sagang yang memaksa ikut.
"hyunggggggg".teriak sagang memeluk daehwi.
"yakkkkkkk jangan berisik" bentak sihoon dan guanlin.
"apa ? Kenapa kaliam tak memberitahuku kalau daehwi terluka ?"
"karna kau berisi" ucap sihoon asal.
"kenapa mau membawanya kesini?" tanya sihoon menunjuk sagang.
"karna ia merengek untuk ikut" jawab gualin menggaruk kepalanya.
"aigool aigooo...yak ada yang ingin kutanyakan ayo bicara diluar" ucap sihoon menarik guanlin.
"kau jaga daehwi sebentar dan jangan buat keributan" ancam sihoon pada sagang sebelum menutup pintu.
"guanlin~aa bagaimana .kau sudah dapat kabar dari jinyoung ?" tanya sihoon.
"belum ada hyung, tapi aku menemukan ini saat aku kerumah daehwi tadi" ucap guanlin menyerahkan handphone daehwi.
"pesan ?"
"iya ada pesan dari jinyoung, ia bilang akan kembali setelah 10 hari" ucap guanlin.
"dan ini juga" guanlin menunjukkan video dari kamera cctv unit daehwi. Video dimana jinyoung menampar daehwi dengan keras.
"apa yang harus kita lakukan hyung" tanya guanlin.
"hapus pesannya, jangan biarkan daehwi berurusan lagi dengannya. Ia sudah meninggalkan daehwi dan bahkan menamparnya, aku tak bisa memaafkannya" ucap sihoon kesal. Awalnya sihoon berencana membawa jinyoung agar daehwi lekas sembuh tapi melihat video itu sihoon mengurungkan niatnya. Ia tak ingin daehwi tersakiti lagi.
"kau benar hyung, daehwi tidak boleh bersamanya lagi. Harusnya malam itu kita menjemputnya dari sana " ucap guanlin meremas kepalanya.
"apa woojin hyung masih mempertanyakan soal bercak merah di tubuh daehwi?"
"ani...woojin tak bertanga lagi setelah kukatakan itu mungkin karna alergi." ucap sihoon.
Sihoon terpaksa berbohong kepada woojin perihal yang sebenarnya terjadi pada daehwi dan jinyoung, tidak mungkin sihoon mengatakan bahwa bercak bercak kemerahan itu adalah hasil perbuatan terlarang jinyoung dan daehwi. Karna woojin pasti akan marah. Bukan pada jinyoung tapi pada daehwi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?