Memory 26

426 102 6
                                    

"ia tak apa-apa?" tanya sihoon pada dokter.

"ia tak apa-apa ia hanya kelelahan dan banyak pikiran. Ia juga memporsir dirinya untuk menemukan kembali masa lalunya, padahal sudah ku katakn agar tidak memaksakan diri untuk mengingatnya, Biarlah ingat dengan sendirinya jangan dipaksakan. Semua berasal dari psikologinya jika ia sudah bisa berdamai dengan hatinya maka lambut laun ingatanya juga akan kembali. Bukankah ku katakan 1 tahun yang lalu penyakit yang daehwi derita itu disebabkan trauma atas kenangannya sendiri dan ia melupakan beberapa ingatannya itu karna kemauannya sendiri. Jadi tak ada obat yang bisa mengobatinya selain dirinya sendiri" ucap dokter tersebut.

"apa aku harus di rawat inap ? " ucap daehwi yang tiba- tiba membuka nata membuat sihoon dan sang dokter kaget.

"aniya.. tak perlu. Kau baik-baik saja. Kau hanya perlu minum vitamin agar daya tahan tubuhnya kuat, kalian boleh pulang setelah infusmu habis" ucap dokter menyakinkan daehwi.

"ahh syukurlah jika begitu" ucap sihoon mengusap belakang kepala daehwi.

"aniyaaa dokter. Aku ingin di rawat inap saja. Yah yah tak apa kan? Aku tak tau kapan sakitku kembali datang. Jadi lebih baik aku disini saja. Apa tak boleh?"

"ya boleh saja,, Tak apa-apa hanya aneh saja pasien lain bahkan tak mau di rawat kau yang tak sakit malah ingin dirawat."

"hihi dokter bilang aku kan harus menjaga daya tahan tubuhku. Aku ingin istirahat beberapa hari disini.. bolehkan hyung bolehkan dokter?" rengak daehwi pada sihoon dan dokter.

"Baiklah baiklah terserah padamu, suster akan membantumu keruanganmu." Ucap dokter menyerah dan pergi.

"ohh yes good" ucap daehwi senang.

"lets show time" ucap daehwi berbaring senang. Sedangkan sihoon hanya menatapnya bingung.

"apa yang sebenarnya kau rencanakan?" ucapnya dalam hati.

Daehwi mengagap kantong jaketnya dan merengek kesal.

"ahhh handphoneku tertinggal di studio" ucapnya kesal.

"huft aku akan mengambilkannya handphonemu dan beberapa pakaianmu.. kau tak apa ku tinggal sendirikan?"

"humm tak apa. Aku bisa minta tolong suster"

"arashoo aku pergi dulu.. ingat jangan terlalu banyak bergerak" ucapnya mengusap rambut daehwi dan pergi.

/

/

/

"huft menyusahkan sekali. Apa bisa ia sehari saja tak membuatku khawatir ucapnya mengumpulkan keperluan daehwi. Ia juga membawa beberapa makanan pendamping yang ada di kulkas daehwi untuk dibawa di rumah sakit. Makanan pendamping yang di buat langsung oleh ibunya sebelum kembali ke amerika.

Di pintu depan keluar basement

"sihoon sii.." sapa jinyoung menunduk pada sihoon.

"ah nde jinyoung sii" balasnya menunduk juga.

"kau mau kemana kenapa membawa tas besar? Dan itu bukannya tas daehwi?"

"nde ini milik daehwi.. ini juga barang-barangnya.. daehwi di rumah sakit jadi aku membawakan keperluannya kesana"

"daehwi sakit?"

"humm ia di rawat di tempat yang dulu, ia mengeluh kepala sakit tapi ia tak......" belum selesai bicara jinyoung langsung berlari pergi,

"tapi tak apa-apa" ucap sihoon melanjut kata-katanya yang tak sempat jinyoung dengar.

"cepat sekali anak itu, aku bahkan belum menyelesaikan kata-kataku" ucap sihoon menggelengkan kepalanya dan masuk dalam mobilnya karna ia harus mengambil handphone daehwi yang ada di studio.

/

/

/

tbc

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang