Memory 7

617 140 21
                                    


"ji.. jihoon hyung"  ucap daehwi kaget.

"ya ini aku.. " ucap jihoon dingin.

"tidur kalian nyenyak ?" tanya jihoon lagi. Daehwi tak membalas karna terlalu takut melihat  mata jihoon.

"dae~aa kau sudah bangun ?" ucap guanlin mencoba memeluk daehwi lagi, tapi ditepis oleh daehwi.

"Wae?" tanya guanlin bingun, ia mengikuti arah padangan daehwi dan melihat jihoon.

"ahh jihoon hyung.. sejak kapan kau datang?" ucap guanlin bangkit dari tidurnya.

"sejak tadi" jawab jihoon, mulai tidak nyaman.

"ada apa kau datang pagi pagi sekali" tanya guanlin memeluk daehwi dan menempatkan kepalanya di bahu kecil daehwi, daehwi mencoba melepaskan pelukan  guanlin tapi guanlin tetap memeluknya dan mengunci pergerakan daehwi.

"menjenguknya. aku membawakan bubur untuknya." jawab jihoon mengalihkan padangannya ke arah lain. ia tak bisa melihat guanlin bersama orang lain seperti itu.

"bubur? wahh kebetulan aku lapar" ucap daehwi menuju ke arah jihoon setelah bersusah payah berusaha melepaskan diri dari pelukan guanlin.

"kalian tidur bersama semalaman disini?"

"tidak...... iya" jawab guanlin dan daehwi bersamaan. Guanlin menjawab iya. sedangkan daehwi menjawab tidak.

"lini~aaa" protes daehwi.

"arashoo arashoo... ani hyung.. aku tidak semalaman disini, aku datang pagi tadi karna tak bisa tidur jadi aku kemari dan minta dipeluk.. lalu kenapa? apa ada masalah?" ucap guanlin malas. Sedangkan daehwi sampai tersedak bubur karna mendengar kata-kata guanlin.

"kau tak apa? kenapa kau makan terburu-buru.. pelan pelan saja" ucap guanlin yang langsung berlari ke arah daehwi dan menepuk-nepuk belakang daehwi yang tersedak. Sedangkan jihoon hanya menatap tak percaya atas perlakuan guanlin pada daehwi.

"aku pergi, cepatlah sembuh." ucap jihoon meninggalkan mereka

"tapi hyung.. ini  terima kasih buburnya " ucap daehwi mencoba menahan jihoon tapi jihoon sudah terlanjur membanting pintu.

"tuh kan" ucap daehwi marah pada guanlin.

"apa kenapa?"

"lihatlah jihoon hyung pergu jadinya" ucap daehwi merasa bersalah pada jihoon.

"kenapa itu salahku" jawab guanlin cepat.

"ahh moella.."  ucap daehwi memakan bubur yang jihoon bawa

"lini~aa..."

"apa?"

"apa tadi kau sengaja untuk melakukannya agar membuat jihoon hyung cemburu?"

"tidakkk" jawab guanlin singkat. Guanlin sibuk mengikat rambut daehwi menjadi beberapa bagian.

"ayolah jujur saja.. perasaanmu padanya takkan semudah itu hilang. Lalu kenapa kau kemarin mengajakku untuk berkencan?"

"karna aku menyukaimu, disamping perasaanku pada jihoon yang jelas yang ku rasakan adalah aku menyukaimu aku nyaman bersamamu, dan aku ingin bersamamu" jawab guanlin.

"suka saja tidaklah cukup untuk membangun suatu hubungan. Bagaimana jika suatu hari nanti kau kembali jatuh cinta jihoon dan mengkhianatiku" ucap daehwi.

"aku takkan mengkhianatimu aku berjanji.. jadi berkencanlah denganku.. aku akan bahagia bersamaku" ucap guanlin tersenyum.

"tapi bae jinyoung~shii.. orang berkata aku mencintainya dulu"

" itukan dulu.. lalu apakah kau sekarang mencintainya? kau bahkan tak ingat dengannya kan, lalu sekarang apa masalahnya? kita bisa memulai dari awal lagi. Terlepas dari cintaku dari jihoon dan perasaan yang tak kau ingat pada jinyoung hyung , ayo kita mulai dari awal" ucap guanlin mantap.

"kau serius?"

"aku serius.. jadi ayo kita berkencan".

TBC

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang