Memory 27

449 119 20
                                    


/

/

Sihoon tiba di agensinya dan langsung menuju studio daehwi. Ia mencari handphone daehwi tapi ia tak menemukannya. Yang ia temukan malah figura foto daehwi dan guanlin yang ada di bak sampah.

"kenapa foto mereka ada disini. Daehwi pasti akan membunuh siapapun yang membuang ini"ucapnya berkidik ngeri dan mengambalikan foto itu ketempatnya tanpa tau bahwa daehwi sendiri yang buang itu.

"ahh ternyata disini" ucap sihoon saat ia melihat handphone daehwi ada di balik bantalnya. Warna handphone daehwi sama dengan warna sofa jadi ia tak melihatnya.

"oke semua sudah lengkap saatnya kerumah sakit" ucap sihoon keluar.

"sihooni~aa kenapa kau keluar dari ruangan daehwi?" ucap seseorang berambut merah membawa tas besar dengan muka lusuh.

"nuguuuse... ahhhhh woojiniee.. maaf aku hampir tak mengenalimu." Ucap sihoon yang hampir tak mengenali temannya itu karna selama 1 bulan full ia berada di hutan untuk syuting

"kau mau mati??.. itu handphone daehwi kan kenapa kau mengambil handphonenya?"

"Daehwi menyuruhku untuk mengambilnya ia dirumah sakit sekarang"

"dirumah sakit? Kenapa? Ada apa denganya? Ia sakit apa ? kapan ia masuk ? kenapa kau baru mengatakannya padaku?"

"yakk yakk yakk sabar aku akan menjawabmu satu persatu tenanglah" ucap sihoon panik karna di bombardir pertanyaan.

"kau sudah menghubungi yang lain? Sajangnim? Guanlin?"

"ahh sebaiknya jangan hubungi sajangnim dulu.. dan guanlin? Dy tak bisa kesana"

"kenapa kenapa ia tak bisa kesana, kekasihnya sedang sakit bagaimana bisa ia tak bisa kesana"

"guanlin sedang bersama kembaranmu di hongkong sekarang.

"apa?? Minchisekki xxxxxxx xxx xxx xx" sumpah serapah woojin pada kekasih dari adiknya itu membuat sihoon kaget daehwi tak separah itu sampai woojin mengumpat seperti itu.

Woojin mengambil handphonenya dan mengubungi guanlin

"nde hyung...apa kau mendengar kabar daehwi?" tanya guanlin langsung karna sejak kemarin daehwi tak bisa di hubungin

"daehwi daehwi kau masih ingatnya juga hah kau bersenang-senang disana sedangkan daehwi disini sedang dirumah sakit. Kau xxxx xxx xx xx xx xx yakk tak usah pulang sekalian tak usah temui adikku" ucap woojin cepat lalu menutup handphonenya bahkan sebelum guanlin bisa bicara.

"ayoo kita pergii sekarang" ucap woojin menarik sihoon.

"kau tak mau mandi dulu? Ganti baju?" tanya sihoon canggung penampilan rekannya itu sunggu ahh sihoon tak mampu mengatakannya seperti "orang hutan".

"apa menurutmu baju lebih penting dari pada adik kita ..cepatlah kita kesana jika kau tak ingin aku terkena serangan jantung karna khawatir maka teruslah mengoceh soal penampilanku" ucap woojin memasang sabuk pengamannya.

"jadi bagaimana keadaan daehwi? Apa yang terjadi padanya selama aku tak ada?" ucap woojin yang memakai baju sihoon yang ada di kursi belakang. Baju itu sebenarnya pemberian fans tapi woojin lebih membutuhkan sekarang.

"daehwi tak apa-apa. Kepalanya sakit karna ia memaksakan dirinya untuk mengingat kembali ingatannya. Selebihnya ia tak apa" ucap sihoon pelan. Ia harus bicara setenang mungkin agar woojin juga tenang dan berkepala dingin.


"benarkah? Benarkah tak apa? kau serius kan ia tak apa?" tanya woojin tak bisa diam.

"haaaaahh kau berisik sekali.. lihat saja nanti jika kau tak percaya" ucap sihoon mendorong woojin agar ia duduk dengan tenang.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang