Memory 16

596 109 8
                                    




/

/

"Pagi chagia" Guanlin memeluk tubuh mungil kekasihnya ini, menempatkan wajahnya di ceruk leher daehwi.

"geli lini~aa" ucap daehwi menjauhkan wajah guanlin.

"aahhhh andweee" balasnya tak mau melepaskan daehwi dari pelukannya.

"daehwi~aa" panggil guanlin pelan.

"hmm" jawab daehwi singkat

"sorry i love you" ucap guanlin lagi memeluk daehwi,

Ia mencintai Jihoon sangat mencintai jihoon, ia memaafkan jihoon tapi tidak untuk melupakan pengkhianat jihoon. tapi ia tak bisa meninggalkan daehwi yang bergantung padanya. Ia tak ingin menyakiti daehwi ia ingin menjaga daehwi sebaik mungkin, ia tak ingin daehwi kembali pada jinyoung. Ia tak ingin Jinyong memiliki kedua orang yang ia sayangi, Jinyoung pernah memiliki Jihoon jadi ia tak ingin jinyoung memiliki daehwi juga.

"im so sorry" ucap guanlin lagi.

"kenapa kau minta maaf apa kau berbuat kesalahan?" tanya daehwi curiga.

Guanlin hanya menggelengkan kepalanya kemudian melepaskan pelukannya dan menatap daehwi.

"aku lapar" ucap guanlin dengan muka memelas.

"aigooo sebentar aku masakkan mandilah dulu sana. Aku akan kedapur"

"Yer sir" jawab guanlin melompat dari tempat tidur.

/

/

Daehwi menggulung lengan baju tidurnya dan mulai mengeluarkan isi kulkas untuk memasakakan sarapan untuk Guanlin.

Masak apa kita hari ini? " ucap daehwi bingung.

Daehwi berdiri cukup lama dan memutuskan untuk mencari resep di internet.

Ia melangkah santai menuju kamarnya untuk mengambil handphonenya.

"kenapa handphone itu?" ucap daehwi melemparkan bantal-bantalnya untuk mencari handphonya tapi ia tak menemukannya. Ia malah menemukan handphone guanlin.

Tepat sebelum ia menaruh handphone itu, handphone itu berdering.

Tidak ada nama yang tercantum di handphone itu.

"siapa yang menelpon pagi-pagi seperti ini?" ucap daehwi masih ragu harus mengangkatnya atau tidak.

"angkat tidak yah?" ucap daehwi dalama hati.

"lini~aa handphonemu berbunyi" ucap teriak daehwi dari luar kamar mandi.

"ahh abaikan saja. Biar aku yang urus."

"arashooo" balas daehwi kembali menaruh handphone guanlin di atas rak meja riasnya dan berlalu pergi.

/

/

Daehwi keluar dari kamarnya dan sibuk mencari resep baru dan dikagetkan oleh suara pintu yang terbuka. Tentu saja siapa lagi yang datang selain sihoon.

"ahh hyung, kau sudah datang?"

"hmm.. ahh aku lelah sekali" ucapnya mengambil bir di dalam kulkas daehwi.

"etssss.. mau jadi apa hyung nanti jika pagi-pagi sudah minum bir. Jangan bir. Ini susu saja." Daehwi merampas kaleng itu dan menggatinya dengan sekotak susu. Sihoon hanya bisa tersenyum pasrah dan meminumnya toh ini diberikan oleh orang yang ia cintai.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang