Beberapa bulan kemudian....
"kenapa ia lama sekali?" ucap jihoon sambil memakan burgernya.
Sebuah tangan menepuk tanganya secara tiba-tiba membuatnya hampir melemparkan burgernya.
"lama menunggu?" tanya orang itu.
"menurutmu?" jawab jihoon jengah.
"haha, aigooo miann hoonie aku ada perkerjaan tadi" jawab orang itu santai mengambil alih gelas bir jihoon.
"pekerjaan apa? apa lebih penting dariku?"
"tentu... daehwi lebih penting untukku" ucap orang itu santai.
"jinjaaaa lini~aa kau menyebalkan. Kau membuatku kehilangan mood makanku" ucap jihoon berhenti makan dan beranjak pergi.
"yahh mian miannn.." ucap guanlin menarik jihoon kembali duduk disampingnya.
"kau menyebalkan" ucap jihoon melepaskan tangan guanlin darinya.
"sorry honey, tapi itulah kenyataanya, faktanya daehwi memang yang terpenting sekarang."
"lalu aku?"tanya jihoon memandang guanlin.
"kau sudah tau posisimu dimana kan? kenapa kau masih bertanya lagi?.. kau orang yang kucintai kemarin, hari ini, besok, lusa dan itu takkan berubah sampai kapanpun"ucap guanlin membenarkan topi jihoon.
"lalu daehwi? apa artinya ia bagimu?" tanya jihoon menepis tangan guanlin dari kepalanya.
"daehwi adalah kekasihku. Ia adalah pendampingku. Aku adalah penjaganya dari kau yang selalu ingin menyakitinya. " ucap santi.
Jihoon hanya diam menatap guanlin.
"kenapa? apa aku mengatakan sesuatu yang salah?.. khaja pulang ke kehotel aku ingin istirahat" ucap guanlin menarik jihoon tapi jihoon melepaskan tangannya.
"Ada apa lagi?.. eh tunggu dulu topimu pakai maskermu,tentu kau tak ingin foto kita di halaman depan dispatch kan? jika kita ketahuan bisa-bisa daehwi meminta berpisah dan aku kan mati jadi mari saling berhati-hati" ucap guanlin memakainya jihoon masker.
"lets go" ucap guanlin menarik jihoon tapi jihoon tak bergeming.
"baiklah terserah padamu, aku bisa langsung pulang kekorea saat ini juga jika kau terus begini, aku bahkan kemari menemanimu terapi hoonie. ayolah aku lelah" ucap guanlin pergi.
Saat guanlin masuk ketaksi dan akan pergi Jihoon tiba-tiba masuk ke taksi itu dan masih diam tak bicara apapun pada guanlin.
"aku tau kau takan membiarkanku pergi hoonie" ucap guanlin tersenyum merangkul jihoon dan menariknya kepelukan guanlin.
"paboo"
"i know. im so stupid.. harusnya sekarang aku sedang berada dipelukan hangat kekasihku tapi lihatlah siapa yang ku peluk sekarang sebongkah daging besar" ucap guanlin sambil tertawa membuat jihoon kesal.
"hah kau menyebalkan" ucap jihoon mencubit perut guanlin.
"Appooo appooo .. mian miannn" ucap guanlin mencium kening jihoon dan kembali memeluknya.
/
/
/
Sementar itu di Korea.
"hyung.. kau kau tidur disini?" tanya sagang.
"tentu saja. kau sendiri kenapa kemari?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?