Hati siapa? ( part 10)

764 157 19
                                        


"lini~aa apa yang kau lakukan"

"jangan halangi aku daehwi~aa" orang itu kembali ingin memukul jinyoung tapi daehwi menghalanginya.

"aniya.. lini " ~aa jeballl.. hentikan...." Daehwi memeluk kepala Jinyoung agar Guanlin tidak bisa memukulnya lagi.

"Daehwi~aaaaaaa" ucap guanlin tidak percaya daehwi masih membela jinyoung.

"kumohon,  jangan lupa kita ini bersahabat, dia ia adalah hyungmu juga"

"dia sahabat kita juga hyung kita tapi tidak berarti ia bisa bicara seenaknya tentangmu."

Daehwi menepis tangan guanlin yang menarik kerah baju jinyoung.

"hyung~aa gwencana?" daehwi memegangkan luka lebam di wajah jinyoung. Tapi Jinyoung menepisnya hingga membuat daehwi terdiam.

Guanlin menggeretakan giginya melihat sikap Jinyoung pada daehwi. Guanlin menarik daehwi mendekat padanya dan merangkul pinggang daehwi.

Jinyoung mendengus kesal melihatnya, ia langsung masuk kedalam apartemennya.

Sesaat setelah ia menutup pintu, ia bersandar dan merosot ke lantai, ia membenturkan kepalanya.

Ia sangat keterlaluan jinyoung sadar itu,  kata-kata yang jinyoung ucapkan, semua tuduhan yang jinyoung tujukan pada daehwi sangatlah kejam.

Bagaimana bisa ia mengatakan hal kotor tentang daehwi membawa pria ke kamarnya. Itu sangat kejam.  Jinyoung tau daehwi tidak seperti itu.

Jinyoung bodoh ia sangat bodoh

Jinyoung kejam ia sangat kejam.

Bukan jihoon yang menyakiti daehwi tapi yang menyakiti daehwi adalah dirinya sendiri bae jinyoung.

Jinyoung berjalan gontai ke tempat tidurnya. menghempaskan tubuhnya kekasur.

Ia lelah benar-benar lelah dengan semuanya.

Kecemburuannya membuatnya melontarkan kata-kata kejam.

"kau bodoh jinyoung~aa kau bodoh" ucapnya sambil minum soju dan memukul-mukul kepalanya. Hingga ia tertidur.

Sementara itu etelah peristiwa itu kaki daehwi melemas untung saja badannya di topang oleh guanlin.

Daehwi masih trauma. Ia tidak menyangka jinyoung akan mengatakan hal seperti itu.  Bukankah Jinyoung mengenal daehwi dengan baik, daehwi bukan tipe orang yang akan membawa pria lain kekamarnya sembarangan, Daehwi bahkan menolak mentah-mentah ajakan jinyoung untuk you know what i mean . Lalu bagaimna bisa jinyoung berpikir daehwi seliar itu bagaimana bisa jinyoung berpikiran sempit seperti itu.

Meskpun daehwi tersinggung dengan kata-kata jinyoung tapi menyerang jinyoung Jug bukan hal yang baik. Bagaimanapun jinyoung adalah hyungnya dan guanlin.  Daehwi tidak suka cara guanlin memperlakukan jinyoung.

"kenapa kau memukulnya seperti itu lini~aa"

"dia sudah keterlaluan, Kata-katany sudah kelewat batas, lalu kenapa kau masih membelanya?  Setelah ia menuduhmu seperti itu.

"aku tidak membelanya, aku hanya berpikir tidak baik memakai kekuatan fisik seperti itu." daehwi memegang kepalanya karna ia merasa pusing dan lemas.

"kau tidak apa-apa?  Ayooo kita masuk" guanlin membantu daehwi berjalan masuk ke apartemenya.

Dan sesaat setelah ia membuka pintu. Sesosok manusia bernama sihoon dengan aura pembunuh duduk di sofa ruang tengah daehwi.

"kau dari mana saja" tanyanya datar.

"yakk hyung kau mengagetkanku "

"ku tanya kau dari mana saja"

"itu akuu..  Hmmm sebenarnya kemarin itu... Aku"  daehwi menjawab dengan terbata-bata karna tatapan mengintimidasi sihoon.

"daehwi menginap di kamarku ia kemarin menemaniku semalama karna aku sedang kurang sehat. By the way perkenalkan aku lai guanlin " jawan guanlin santai dan mengulurkan tangannya.

Sedangkan sihoon masih menatap guanlin dengan tatapan tajam. Guanlin yang ditatap seperti itu langsung membalas tatapan sihoon.

Jadilah mereka saling tatap menatap. 

"ada apa dengan kalian " tanya daehwi  bingung.....



Tbc

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang