Jinyoung mengantarkan jihoon sampai ke apartemen dan langsung pulang setelahnya. Sedang Guanlin mengikuti mereka dari belakang. Jika bukan karna jinyoung pasti saat ini guanlin sudah membawa jihoon pulang ke apartemennya. Padahal ia sudah memasak makanan kesukaan jihoon sebagai permintaan maaf.
Setelah memastikan Jinyoung benar2 pergi barulah guanlin menjemput jihoon.
/
/
Jinyoung kembali ke apartemanya dan cukup lama berdiri di pintu rumah daehwi. Ia ingin mengunjungi daehwi tapi ia mengurungkan niatnya untuk membiarkan daehwi istirahat.
Ia memikirkan kata-kata yang di ucapakan oleh jihoon di mobil tadi.
"jinyoung~aa kau masih menyukai daehwi kan? jika masih , berusahalah mendapatkannya"
Jinyoung memikirkan apa yang Jihoon rencanakan. Guanlin menjemput Jihoon padahal daehwi keluar rumah sakit di saat yang sama. Dan tadi jihoon mengatakan bahwa Jinyoung tak boleh menyerah. Bukankah itu aneh ?
/
/
Telpon jihoon berbunyi membangunkan tidurnya nyenyaknya. Dengan mata setengan terbuka , ia mengangkat telpon itu tanpa melihat siapa yang menelopon.
" jihoon~aa kau dimana, aku membutuhkanmu"
Mata jihoon terbuka lebar saat mendengar suara yang sangat ia kenal itu.
Suara woojin.
Jihoon bisa merasakan ada kesedihan saat woojin memanggil namaya. Ia langsung bangun dari posisinya hingga membuat guanlin terbangun.
"siapa" tanya guanlin dengan mata tertutup, menempatkan wajahnya di bahu lembut kekasihnya, memeluknya erat dan sesekali mengecupinya tapi jihoon mengabaikannya
"jihoon~aa aku ..."
"woojin~ datanglah ke tempatku aku akan segera pulang. Kau tau passwordnya ka, jangan berpikir yang macam-macam jangan pergi kemanapun langsung saja ke ketempatku kau mengerti" jawab jihoon tegas, dari nada bicara woojin pasti ada sesuatu yang terjadi.
"lini~aa aku pergi dulu" tanya jihoon bangun dari tempat tidur guanlin.
"kau mau kemana?" Guanlin menarik jihoon kembali ke sampingnya. Ia tak ingin ditinggalkan, ia merindukan hyung kesayangannya itu lebih dari apapun
"menemui woojin."
"woojin hyung? kenapa dengannya?" ucap guanlin melepaskan pelukannya ke jihoon
"aku tak tau tapi sepertinya ia ada masalah, Ia terdengar putus asa. Aku akan menghiburnya, Aku pergi dulu oke" ucap jihoon bergegas memakai bajunya dan mengecup guanlin sebelum keluar dari apartemen guanlin
/
/
Guanlin melihat jam dinding di rumahnya sudah hampir pukul 1 pagi dan ia duduk di sofa besarnya menyandarkan kepalanya dan memijat dahinya.
"Ahh kepalaku sakit sekali" keluh guanlin.
Tiba-tiba guanlin teringat bahwa ia belum menghubungi daehwi sama sekali sejak pagi. Ia bahkan tak menjemput daehwi. Pasti kekasihnya itu marah padanya pikir guanlin.
Guanlin mengambil mantelnya dan kunci mobilnya lalu segera meluncur ke rumah daehwi. Ia mencoba menghubungi daehwi tapi tak diangkat oleh daehwi.
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?