Guanlin melangkah cepat memasuki rumah daehwi, dan langsung pergi ke kamar daehwi.
Ia tersenyum saat melihat kekasihnya tertidur pulas. Ia membuka mantelnya dan berencana membuka bajunya tapi ia urungkan karna masih ada bekas kepemilikan jihoon ditubuhnya.
Ia menatap seluruh kamar daehwi seperti ada yang salah dengan kamar itu dan ia menyadari bahwa figura fotonya dan daehwi yang biasanya tergantung kokok di dinding utama sudah tak ada disana lagi. Ia mencari kesekeliling kamar daehwi dan menemukan figura besar itu di sudut kamar daehwi.
Daehwi memang sengaja menurunkan foto itu, karna ia tak tahan melihat kepalsuan guanlin.
"kenapa ada disini." Guanlin membersihkan figura itu dan memasangnya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tersenyum menatap foto itu, masa-masa bahagianya bersama daehwi.
Guanlin masuk kedalam selimut yang sama dengan daehwi.
"aku ketempat daehwi kalau kalau hyung kerumah mencariku. Aku sangat mengantuk bye bye hyung saranghee" isi pesan singkat guanlin untuk jihoon sebelum ia menaruh kembali hp nya
Dan merapatkan tubuhnya ke daehwi yang tertidur pulas sambil memeluk kekasihnya itu dari belakang, dengan nyamannya mengecup belakang kepala daehwi dan mempererat pelukannya pada daehwi.
"maafkan aku. Aku bukan pria yang baik untukmu, tapi aku tak bisa merelakannmu untuk orang lain. Tak ada yang bisa menjagamu sebaik aku menjagamu. Maafkan aku lee daehwi aku harus membagi cintaku pada yang lain."
"dan tak ada yang bisa menyakitiku lebih darimu. Maafkan aku aku tak bisa memaafkanmu" balas daehwi dalam hati. Ia terbangun sejak pertama kali guanlin masuk kedalam selimutnya tapi ia memilih diam. Daehwi bahkan dapat mencium aroma parfume jihoon dari tubuh guanlin dan itu membuat harga dirinya terluka jauh lebih dalam.
/
/
/
Jihoon terbangun karna mendengar suara woojin yang mengigau memanggil nama seobi di mimpinya.
"aigoo~aa pabo. Kenapa kau harus menderita seperti ini hanya karna seorang hyeonseob. Apa kau sangat mencintainya? Aku tak suka melihatmu lemah seperti ini"
Jihoon membuka handphone Woojin dan tak sengaja membaca pesan dari hyeonseob, ia berencana membangunkan woojin tapi jihoon mengurungkan niatnya. Ia turun dari tempat tidurnya, merapatkan selimut woojin dan keluar kamar membawa handphone woojin.
Dan
Menelpon hyeonseob untuk menyelesaikan segalanya. Ia ingin sahabatnya bebas dari segala penderitaanya. Sebagai sahabat woojin setidaknya itu yang bisa ia lakukan. Menurut jihoon ini yang terbaik bagi woojin.
/
/
"seobi~aa are you okay?" tanya justin yang baru pulang dan melihat sahabatnya itu terduduk setelah menerima telpon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ada apa? apa kau baik baik saja? siapa yang menelponmu?" tanya justin mengambil handphone hyeonseob dan melihat nama woojin tertera disan.
"apa yang kau lakukan. Berhentilah menganggunya. xxxx... xxx xxx" ucap justin emosi sambil mengumpat dengan bahasa china kemudian mematikannya.
"gwencana hyung aku disini" ucap justin memeluk seobi yang terisak.