*PLAY DULU YAH YANG DIATAS*
.
.
.
.
WOOJIN
Woojin mengantar jihoon pulang, bahkan sampai menemani jihoon membenah kopernya.
"kenapa kopermu banyak sekali" ucap woojin mendahkan koper jihoon dari ruang tamu ke kamar.
"itu separuh milik Jinyoung aku tak tau dimana apartemennya jadi aku taruh disini saja dulu.. sudah biarkan saja disana" ucap jihoon menidurkan dirinya ke tempat tidurnya.
"jadi jihoon belum tau jika daehwi dan jinyoung tinggal bersebelahan" ucap woojin.
"banyak sekali kopernya" ucap woojin kaget.
"itu semua hadiah yang dibeli jinyoung untuk adik kesayanganmu" ucap jihoon memutar matanya malas.
Woojin punya alasan kenapa ia tak mau jihoon tau fakta itu.
"kau lelah. Gantilah dulu pakaiannmu, setidaknya lepas sepatumu" ucap woojin membuka sepatu jihoon.
"gumowo woojin~aa.. aku lelah aku mau menutup mataku sebentar" ucap jihoon.
"arashoo istrahatlah.. aku keluar dulu" ucap woojin meninggalkan jihoon beristirahat.
Woojin memasak air panas karna ia ingin membuatkan teh untuk jihoon. Woojin termenung begitu lama hanya memandang dirinya di kaca besar yang pecah.
"hanya ini yang bisa kulakukan untuk melindungi adikku" ucap woojin menyeruput birnya.
Woojin mengeluarkan handphonenya dan menelpon seseorang.
"Minhyun hyung..."
"Ahhh woojin~aa ada apa? bagaimana keadaan daehwi? Aku sedang dalam perjalan mau kerumah sakit sekarang setelah pulang dari luar kota. Aku mendengar ia tak sadarkan diri."
"dia sudah sadar hyung.. ia sudah tak apa-apa.. hanya saja ..."
"hanya saja ? hanya saja kenapa ? kau sudah menghubungi jinyoung?"
"Jinyoung adalah alasan kenapa aku menghubungimu hyung. Jinyoung sekarang ada dirumah sakit menemani daehwi"
"Syukurlah jika begitu.. lalu masalahnya apa?
"Masalahnya adalah Daehwi tak mengingatnya. Dokter bilang daehwi terkena amnesia dan ia hanya melupakan Jinyoung hanya jinyoung. Bayangkan bagaimana perasaan jinyoung sekarang"
"Apa dia sekarang masih berada dirumah sakit?"
"masih hyung karna itu aku khawatir, ia baru pulang dari swiss, ia terlihat pucat tapi ia tak mau beranjak dari depan kamar daehwi. Jadi aku ingin kau menjemputnya. Ia bisa sakit jika terus berada disana. Jinyoung terlihat sangat lelah lahir dan batin hyung, aku tak tega melihatnya. Kau bisa kesana kan? Kau sudah seperti kakaknya ia pasti akan mendengarkanmu jika kau menyuruhnya istrahat. Aku tak bisa kesana karna aku sedang menemani jihoon." Ucap woojin memijat kepalanya.
"arashoo.. jangan khawatir sebentar lagi aku sampai ke rumah sakit." Ucap minhyun.
"Baiklah terima kasih hyung.. hati-hati di jalan .. bye"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
أدب الهواة#2 tahun setelah wanna one disband. bagaimana cerita ini akan berlanjut ?