Bab 5

792 25 0
                                    

Setelah kejadian itu Alana merasa kalau hubungan sahabatnya terasa renggang. Karena Rianti memiliki rasa iri kepada Alana sehingga Rianti menghasut Pita untuk membenci Alana.

"Sebentar lagi kita akan ujian nasional kalau ada yang kurang jelas bisa tanya ibuk. Apa ada yang kurang jelas denga pelajaran ibu" tanya ibuk Evi selaku guru matematika.

Alana menjawab "Ada buk" sebelum ibuk Evi menjawab Pita sudah menjawab dengan sinis.

"Katanya pintar, masa ada yang nggak tau" ucap Pita sinis.

"Nggak semuanya gue tau kali" jawab Alana kesal.

Dan perdebatan kecil Alana dan Pita terhenti saat ibuk Evi melanjutkan pelajaran hari ini.

Setelah hari itu Alana tidak tau salahnya apa sehingga Alana semakin renggang oleh sahabatnyaa. Pita dan Rianti semakin dekat. Sedangkan Sri, Sari dan Nadia mempunyai kesibukkan lain bahkan mereka memiliki teman lain. Alana hanya bermain dengan Nisya walaupun hanya sesekali karena Alana hanya fokus dengan UN nya saja.

***

Ujian nasional akan segara dilaksanakan. Semua anak sekolah Alana terutama kelas 9 sangat deg-degan. Karena minggu depan akan menghadapi ujian nasional yang menentukan masuk SMA mana.

Alana sudah mempersiapkan ujian nasional dengan usaha dan kemampuannya. Alana mengakui bahwa Alana tidak fokus karena masalah yang ia hadapi tepat saat berbagai ujian di kelas 9 tiba.

Ujian nasional sudah berakhir. Di hari terakhir mereka semua tertawa haru bahwa hari melelahkan itu sudah terlewat. Dan saat Alana menunggu mamanya jemput, Pita menyapa Alana.

"Lan gimana UN lo?" tanya pita.

"Baik kok Pit, tapi nggak tau hasilnya gimana nanti" jawab Alana sambil melihat kendaraan ibunya.

"Gue deluan ya Pit" Alana melambaikan tangannya ke arah Pita. Didalam diri Alana ia sangat merindukan sahabatnya itu. Pita adalah sosok yang dewasa karena dulu Alana pernah sakit dan pita merawatnya saat disekolah. Membeli semua keperluan Alana seperti obat, minum dan bubur untuk Alana sebelum minum obat. Alana merindukan sahabat-sahabatnya.

Hasil ujian nasional telah keluar. Hasil yang Alana dapat, tidak sesuai yang ia inginkan karena Alana tidak dapat masuk SMA yang ia inginkan.

Setelah hasil ujian itu keluar, memang nilai Alana tertinggi diantara sahabatnya tapi itu tidak membuat Alana masuk ke sekolah yang ia inginkan .

Alana terdaftar di salah satu SMA yang baik sedangkan sahabatnya banyak masuk SMA kejuruan. Saat mempersiapkan masuk SMA dan MOS Alana hanya memikirkan apa salahnya. Karena bagi Alana, Alana tidak melakukan hal yang di luar batas kepada Pita.

Seminggu sebelum persiapan MOS Alana mengetahui kalau Sri sahabatnya satu sekolah dengannya. Tapi walaupun mereka satu sekolah, Alana tidak bisa bersamanya. Alana merasakan Sri menjauhinya.

"Sri, lo masuk disini juga. Bagus deh nanti MOS kita bisa bareng" itu yang sempat Alana katakan.

"Iya Lan" jawab Sri singkat dan pergi meninggalkan Alana sendiri.

"Itu teman lo yang bilang sahabat, sahabat macam apa itu dia. Mendingan gue kali walaupun gue sahabat kecil lo gue nggak pernah kayak dia" ucap Tia. Tia adalah sahabat Alana saat kecil karena rumah Alana dan tia yang bisa dikatakan dekat.

"Dia kayaknya ngejauhi gue, nggakpapa lah dia punya hak kok kayak gitu" jawab Alana meski terdengar kecewa dengan sifat Sri.

"Yaelah ni orang belagu amat. Kurus cungkring aja belagu. Pengen banget gue lempar pakai ni sepatu mumpung gue belum beli sepatu baru" ucap Tia dengan tangan mengepal.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang