Bab 15

452 18 0
                                    


"Lan, maaf ya. Aku Cuma ngikuti rasa cemburu aku."

"Bodoo amat" Alana meninggalkan Angga dan masuk ke dalam rumah Rosa karena Alana sudah mengabari Rosa kalau dia akan kerumah Rosa.

Angga meninggalkan rumah Rosa dengan berat hati karena rasa bersalahnya dengan Alana. Angga mencoba menghubungi Alana tapi ponsel Alana tidak aktif membuat Angga sangat khawatir, meski ia tau kalau Alana baik-baik saja di rumah Rosa tapi tetap saja Angga tidak tenang atas apa yang sudah terjadi.

"Lo kenapa sama Angga" tanya Rosa yang melihat muka Alana yang penuh kekesalan.

"Dia cemburu sama kak Renald pelatih paskibraka. Lebay banget kan. kesell gue sama diaa."

"Emang lo udah jadian sama Angga" tanya Rosa.

"Udah barusan tadi. Eh gue baru ingat bunga gue tinggal di mobil Angga" Alana memegang kepalanya yang tidak sakit.

"Bunga apaan" tanya Rosa bingung.

"Bunga dari Angga. Dia tadi sweet banget ngasih bunga, nembak gue. Eh sekarang dia cemburu. Nggak seru banget."

"Nggakpapa dia cemburu yang penting udah jadian. Tapi lan cemburu tuh juga sweet banget berarti dia sayang banget sama lo."

"Iya gue tau, tapi orang yang dia cemburui itu nggak sama sekali modusin gue."

"Terserah lo aja lan. Gue bahagia denger lo udah nggak jomblo lagi."

"Bisa aja lo bikin gue pengen ketawa" ucap Alana.

Setelah Alana megobrol dirumah Rosa tentang apapun, Alana pulang saat hari sedikit kelam. Alana pulang diantar oleh Rosa. Di rumah Rosa Alana sedikit melupakan kekesalannya dengan Angga. Sedangkan Angga sekarang tengah bingung menunggu balasan dari Alana yang sedari tadi nomornya tidak aktif.

"Gue pusing banget lihat lo uring-uringan nggak jelas. Yang gue tau orang jadian mah bahagia nah lo malah galau kayak orang udah lama pacaran aja" Putra yang sedikit kesal melihat tingkah Angga.

"Bukan begitu put, gue emang baru jadian sama Alana tapi yang kemaren rasa pacaran juga. Gue kesel tau tuh cowok anak paskib ngedeketin Alana. Alana nya aja yang nggak tau maksud cowok itu" Angga menjelaskan dengan posisi berdiri dengan muka yang sangat kacau.

"Ya tugas lo ngejaga Alana aja nggak usah ngelarang-ngelarang. Lagian kalau Alana emang suka dan sayang sama lo nggak bakal ke lain hati"

"Iya gue nyesel, gue kebawa rasa cemburu gue. Gimana ya , Alana nggak ngangkat telepon gue."

"Tadi lo anter kemana" tanya putra.

"Gue anter ke rumah Rosa" jawab Angga.

"Rosa yang mana sih" tanya Putra dengan mencoba mengingat semua teman Alana.

"Yang gendut itu" jawab Angga.

"Mungkin mati kali hp nya, biasa lah cewek kalau udah ketemu sahabatnya nggak berenti cerita, terus kali aja dia lupa charger hp nya. Tunggu aja lah. Mending lo main PS bareng gue" Angga sekarang di kamar Putra, setelah ia mengatar Alana ke rumah Rosa ia langsung kerumah putra karena ia bingung harus kemana.

"Tetap aja gue cemas. Kalau misalkan dia minta putus gimana"

"Lo lebay nga , sejak kapan lo selebay ini" setelah itu ponsel Angga berdering menandakan ada telepon dari seseorang.

"Nah Alana nelpon gue , gue keluar dulu ya " Angga keluar dari kamar Putra dengan senyuman yang sangat bahagia seperti mendapat nilai sempurna pada ulangan matematika.

Hallo

Hallo

Kamu dimana sekarang?

Di rumah

Kenapa telpon aku nggk diangkat tadi dan setelah itu nomor kamu nggak aktif. Kamu sengaja mau ngehindar. Alana aku tau, aku salah tapi jangan kayak gini. Kamu buat aku nggak fokus belajar matematika

Emang salah aku apa buat kamu nggak fokus belajar. Tadi hp aku mati . pliss deh nggak usah curiga terus. Aku capek . nyesel aku telpon balik. Aku kira kamu mau minta maaf tapi malah tambah curiga

Iya aku minta maaf, aku terlalu cemburu. Besok aku jemput ya. Bilang sama mama kamu, aku aja yang anter jemput

Lihat aja besok , aku mau tidur

Yaudahh selamat tidur my princess

Kemudian Angga memasuki ponselnya kedalam kantong celana dan masuk kembali ke kamar Putra. Karena Angga sudah tau kabar Alana, Anggapun pamit pulang dengan Putra.

"Put, gue pulang, gue mau belajar untuk ulangan besok" Angga mengambil kunci mobil yang ia letakkan didekat televisi Putra.

"Yaelah mentang-mentang lo di telpon Alana, lo langsung pulang. Temenin gue dulu kek" Putra yang menghentikan permainan di PS nya saat Angga pamit pulang.

"Ya kapan-kapan gue temenin lo, gue nggak mau sering-sering deket lo nanti di kira homo kita" ledek Angga.

"Dasaar lo ya, giliran lo galau tadi minta bantuan gue. Pas masalah lo kelar lo ledek gue. Ini mah manusia nggak tau diuntung"

Angga hanya tertawa mendengar ucapan Putra. Angga selalu datang kepada Putra saat dia dalam masalah karena pikiran Putra yang sangat positif membuat Angga menyelesaikan masalahnya. Bukan masalah Alana saja tetapi semua jenis masalah, Angga selalu datang kepada Putra tapi Angga tidak datang saat sedang ada masalah saja tapi saat Angga senang pun ia mengajak Putra karena Putra sahabat terbaik Angga yang lucu dan bijak dalam kehidupan tapi selalu malas dalam belajar. Itulah Putra yang memiliki kekurangan dan kelebihan didirinya.

***

Angga menelpon Alana sejak pukul enam pagi tadi untuk memastikan kalau Alana setuju kalau Angga yang menjemputnya pagi ini. Alana yang bersiap-siap lebih awal dan berdandan sedikit berbeda dengan hari biasanya membuat Siska mamanya merasa aneh dengan anaknya yang satu ini.

"Beda banget kamu hari ini" Siska yang sedang menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Nggak kok biasa aja" Alana memang sedikit jaga jarak dengan mamanya karena Alana yang mulai sedikit curiga dengan tingkah ibunya belakangan ini. Sering pergi hingga larut malam dan mendapatkan telepon dari orang yang tidak diketahui Alana. awalnya Alana pikir itu papanya tapi suatu hari ibunya menelpon dengan seseorang saat itu Alana menyadari bahwa papanya sedang tidur di kamar, tidak mungkin mamanya menelepon papanya yang sedang tidur.

"Ma aku pergi sekolah dijemput temen dan kemungkinan pulangnya juga" sambung Alana.

"Oh ya udah" jawab Siska.

Satu pesan masuk ke ponsel Alana dan pesan itu dari Angga. Alana segera meraih ponselnya untuk melihat pesan dari siapa.

Aku udah didepan , keluar gih

Setelah membaca pesan tersebut Alana segera meminta izin kepada mamanya untuk sekolah. Alana segera keluar dari rumah untuk bertemu dengan Angga. Angga yang bersenderan di mobil segera tersadar melihat Alana keluar dari pagar rumahnya.

" Pagi my princess" Angga yang tersenyum melihat Alana tapi Alana tidak membalas sapaan dari Angga. Angga membukakan pintu mobil untuk Alana dan Alana masuk kedalam mobil.

"Masih marah ya" Angga yang memulai memecahkan keheningan diantara mereka.

"Nggak" jawab Alana singkat.

" kalau nggak kenapa masih cemberut aja"

"Kenapa sih kamu? Mau ngajak debat pagi-pagi. Mendingan kamu nyetir aja deh."

"Aku nggak mau kamu marah Alana"

"Aku nggak marah"

"Tapi aku ngerasa kamu marah sama aku, aku minta maaf ya lan. Janji nggak bakal kayak kemaren lagi"

"Beneran?"

"Iya lan"

"Yaudah, makanya kamu nggak usah cemburu. Aku tu sayang nya cuma sama kamu. Catet ya , CUMA KAMU" Alana menekan setiap kalimat yang ia keluarkan.

"Iya my princess" Angga yang mengacak rambut Alana.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang