Alana tak hentinya senyum-senyum sendiri memikirkan Fiki yang menyatakan perasaannya hari ini. Selesai senyum-senyum sendiri Alana segera mandi dan setelah itu makan. Hari ini Alana makan bersama Mamanya. Tak ada percakapan yang terjadi antara mereka. Alana hanya fokus pada makanannya di hadapannya agar segera habis. Saat piring di hadapannya sudah habis Alana segera pergi ke kamar dan meninggalkan Mamanya sendiri di ruang makan.
***
Saat Alana masuk ke dalam kamar, tenyata ponsel Alana sudah berbunyi dari tadi. Alana segera meraih ponselnya dan mengangkat panggilan dari seseorang yang membuatnya tidak berhenti senyum-senyum sendiri.
Halo kak
Haloo lan, kamu dari mana aja
Barusan udah makan sama Mama. Maaf tadi aku lupa bawa hape
Ohh nggakpapa. Kakak kira kamu pergi
Kalau aku pergi pasti kau bakal bawa hp kak
Iya-iya. Sekarang kamu mau ngapain Lan?
Aku mau belajar. Kenapa kak?
Nggak kenapa-kenapa. Yaudah belajar sana, kakak Cuma mau ngingetin janji kamu
Yang mana?
Masa lupa. Kamu kan mau masakin buat kakak besok
Ohh. Siap bos.
Yaudah selamat belajar sayang
Iya kakak.
***
Alana segaja menghidupkan Alarm sedikit pagi karena ia harus membuat nasi goreng pesanan Fiki. Setelah menyusun buku Alana segera bergegas ke dapur.
"Alanaa" Alana sedikit terkejut mendengar seseorang memanggil namanya.
"Mama?" ternyata itu adalah Mama Alana.
"Ngapain kamu pagi-pagi buta kayak gini udah banguni orang" ucap Mama Alana sambil mengucek matanya.
"Aku lagi masak nasigoreng" ucap Alana singkat.
"Kepagian kamu masaknya sekarang. Nanti aja, biar Bibi yang masak" ucap Mama Alana.
"Aku nanti perginya cepet takut telat makanya sekarang aku buatnya" Mama Alana segera meninggalkan Alana yang sedang masak.
Setelah nasi goreng telah masak dan sudah di masukkan ke kotak nasi, Alana segera bergegas mandi dan siap-siap karena ia tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Fiki.
Saat Alana sedang menyisir rambutnya, ponselnya sudah berdering dan itu pasti dari Fiki.
Hallo
Haloo sayang. Kamu lagi ngapain?
Nyisir rambut
Ohh. Bentar lagi kakak jemput dan jangan lupa
Oke. Aku tunggu. Dah kak
Alana segera menyelesaikan aktivitas yang lain dan segera turun untuk menunggu Fiki di depan rumah. Tidak lama untuk Alana menunggukedatngan Fiki. Alana segera berlari untuk menghampiri Fiki.
"Haii cantik" goda Fiki.
"Hai juga" Alana segera masuk ke dalam mobil.
"Itu apa?" tanya Fiki kearah bungkusan yang Alana pegang.
"Ini bom" kekeh Alana.
"Kakak serius" ucap Fiki.
"Hahaha ini nasi goreng buat kakak" Alana segera menyerahkan bungkusan itu.
"Enak nggak lan?" ledek Fiki.
"Enak lah, buatnya pakai cinta" goda Alana.
"Hahaha oke kakak percaya" Fiki segera membuka kotak nasi namun Alana segera menghentikannya.
"Jangan di buka dulu kak" Fiki terlihat bingung.
"Kenapa? Ini buat kakak kan?" tanya Fiki yang tak sabar.
"Iya. Tapi makannya sebelum les aja biar kakak nggak kelaperan" ucap Alana polos.
"Nasi goreng mana enak kalau makanannya siang nanti Lan" ucap Fiki penuh penekanan.
"Oh iya ya hehehe" Alana mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sorry aku lupa" sambung Alana.
"Kakak makan sekarang ya?" ucap Fiki.
"Nanti aja" ucap Alana.
"Emang kenapa lagi sih Lan" ucap Fiki yang benar-benar tidak sabar untuk memakan nasi goreng buatan Alana.
"Nanti kita telat kalau kakak makan" ucap Alana.
"Yaudah, kamu suapin ya" rengek Fiki.
"Aku?" tanya Alana.
"Iya lah. Masa hantu" ucap Fiki.
"Dasar manja" Alana segera membuat kotak nasi yang berisi nasi goreng.
"Kayak kamu nggak aja" ucap Fiki pelan.
"Kakak ngomong apa?" tanya Alana memastikan.
"Nggak, kakak tadi bilang kamu cantik" elak Fiki.
"Ohh makasih" ucap Alana yang tanpa disadarinya ia tersenyum.
"Enak lan. Ternyata kamu pintar masak ya" puji Fiki.
"Iya dong. Pacar siapa dulu hahah" ucap Alana percaya diri.
"Emang pacar siapa" ucap Fiki. Alana segera berhenti menyuapi Fiki.
"Oh jadi sekarang nggak mau ngakui aku kalau aku pacar kakak? Yaudah turunin aku disini aja, biar aku jalan kaki sampai sekolah" ancam Alana.
"Nggak-nggak. Kakak bencada doang sayang. Jangan marah kayak gitu lah" ucap Fiki menenangkan.
Alana hanya diam dan melanjutkan menyuapi Fiki. Sesampai di sekolah Alana segera keluar dan membanting pintu dengan keras. Alana berjalan cepat tanpa menunggu Fiki keluar. Fiki hanya menggeleng kepala melihat tingkah adik tingkatnya.
"Kenapa tu Alana. Pagi-pagi udah asem" ucap Ferdi teman sohib Fiki.
"Biasa lah kurang sesajen" kekeh Fiki.
"Pacar sendiri lo katain" ucap Ferdi.
"Nggak tau gue. Dia kenapa" ucap Fiki.
"Nanti aja lo bahas itu Fik, kita kanti yuk?" ajak Ferdi.
"Sorry bro, gue masih kenyang." Tolak Fiki.
"Lo sarapan apaan?" tanya Ferdi.
"Calo istri gue udah bawain gue sarapan tadi. Mana enak banget" ucap Fiki.
"Maksud lo Alana?" tanya Ferdi memastikan. Fiki hanya mengangguk.
"Lo di buat sarapan apaan?" tanya Ferdi.
"Nasi goreng. Kalau lo mau, tuh masih ada di mobil" mata Ferdi berbinar mndengar ucapan Fiki.
"Serius ?" ucap Ferdi.
"Iya gue serius. Tuh lo ambil aja di mobil" Fiki segera meninggalkan Ferdi yang sedang mencari nasi goreng di dalam mobil Fiki.
"Fikiiii, dasaaar lo ya. Sisa dikit bangeet" pekik Ferdi yang masih terdengar oleh Fiki.
"Sumpah enak banget nasi gorengnya" gumam Ferdi yang masih mengunyah sisa nasi goreng buatan Alana.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Teen FictionBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...