Bab 2

1.3K 43 4
                                    

Dan Alana langsung bersiap-siap tanpa membalas pesan dari Rio. Bagi Alana dekat dengan cowok sudah beberapa kali terjadi tapi untuk kehubungan yang lumayan serius, belum pernah Alana lakukan karena Alana tidak berani.

Kedekatan Alana dan Rio semakin jauh. Tapi Rio yang kaku tetap saja membuat Alana deg-degan. Rio sering datang menemui Alana hanya sekedar basa-basi kepada Alana. Sedangkan Alana yang tidak pernah merasakan seperti ini hanya menahan senyum di bibirnya. Ia tidak menyaka kalau kakak tingkatnya seserius ini dengannya sehingga membuat Alana menjadi yakin dan akhirnya Alana luluh dengan kakak tingkatnya itu.

Pada hari minggu Alana dan sahabat-sahabatnya berencana mengahabiskan waktu liburan nya ke rumah Rianti salah satu sahabat Alana untuk memanen buah-buah dirumah Rianti dan berkeliling untuk sekedar melihat pemandangan.

Tanpa Alana sadari Rio lewat dengan temannya menggunakan motor sedangkan Alana sedang duduk dibibir jalan hanya sekedar melihat kendaraan melintasi jalanan.

"Lan, itu tadi Rio lewat dia senyum ke arah lo tapi lo nya ngelamun. Dia sama temannya tapi gue nggak tau namanya siapa tapi temannya tadi itu termasuk geng nya disekolah. Lo ngelamuni apaan, perasaan tugas kita udah kelar semua" dengan cerewet Nadia bicara tanpa henti.

"Ya biarin aja , salah siapa yang nggak manggil. Gue nggak ngelamun kali gue lihat kendaraan disini banyak banget" Jawab Alana dengan simpel.

"Lo bedua sekarang udah cowok mulu ceritanya" salah satu sahabat Alana bernama Yeni yang merupakan ketua geng.

"Awas aja kalau kalian lebih mentingkan cowok kalian ketimbang geng kita" sambung yeni dengan raut muka yang cukup serius.

"Iya nggak yen" Nadia menjawab dengan nada yang sedikit gemetar.

Sedangkan Alana hanya diam tanpa menjawab yang dikatakan Yeni.

Akhirnya perjalanan mereka selesai. Hari sudah sore dan mereka siap pulang kerumah masing-masing.

***

Selesai mandi Alana mengecek ponselnya belum ada pesan dari seseorang yang ia tunggu. Setelah belajar Alana kembali mengecek ponselnya sudah ada satu pesan dari seseorang yang sejak tadi Alana tunggu.

lo tadi kemana, gue lewat lo ngak lihat

jalan sama temen gue. Nggak lihat tadi

emang lo liat apaan

gue lihat kendaraan banyak banget kalau hari minggu

ohh iya, lo lagi deket sama siapa

nggak deket sama siapapun

hmm lo mau nggak jadi pacar gue

maksudya?

Gue udah lama ngelihatin lo tapi lo nya nggak pernah ngeladeni gue , gue mah frustasi banget untuk dekati lo. Mau nggak jadi pacar gue.

Iya

Serius

Iya

Ok sayang

Iya

Lo mau gue panggil apa

Yang biasa aja nggak usah lebay

Ok yang

Chat mereka pun berakhir, jantung Alana berdetak sangat cepat karena untuk pertama kalinya ia pacaran. Dan Alana langsung menghubungi Nadia

Nad , gila gue jadian sama Rio. Njir gue deg-degan

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang