Ulangan telah sesuai. Fiki tidak henti tersenyum karena ia akan pulang dengan Alana walaupun sedikit memaksa tapi itu adalah langkah awal untuk lebih dekat dengan Alana. Ulangan di ruangan Rahma dan Rosa sangat cepat sehingga mereka sudah berdiri di ruangan Alana dan Ayu. Saat pengawas keluar Rahma dan Rosa menerobos masuk untuk bertemu Alana dan Ayu.
"HAYY GIRLSSS" teriak Rahma. Tidak tau mengapa Rahma bisa sealay ini mungkin Rahma sedang caper
"Eh mulut TOA" ucap Ayu dengan menutup kupingnya yang bedenging karena ulah Rahma.
"Yuk pulang. Eh gue mau ngumumin kalau gue bawa mobil sekarang. Yuk guys kita pulang. Gue anterin ke rumah kalian. Hmm tapi kita mampir dulu yuk".
"Ide bagus" jawab Rahma.
Mereka bergegas untuk keluar dari ruangan. Tetapi Alana masih sibuk mencari Fiki yang tadi mengajak dia pulang bersama. Rahma melihat Alana belum berdiri dari tempat duduknya, Rahma menoleh dan mengajak Alana.
"Ayokk Lan, kita pulang" Rahma menarik tangan Alana agar Alana berdiri dari tempat duduknya.
"Dia pulang bareng gue" Alana menoleh kebelakang. Akhirnya orang yang dari tadi Alana cari sudah ada di belakangnya sekarang.
"Hmm, yaudah" Rahma melepaskan tangannya dari tangan Alana.
"Guys, Alana nggak pulang bareng kita. Dia pulangg samaa..." Rahma menggantungan ucapannya.
Rosa dan Ayu menoleh kebelang dan menatap Alana sembari senyum meledek.
"Hmmm.. ciiie" ledek Ayu kompak dengan Rosa.
"Apaan sih. Kita pulang bareng aja" jawab Alana gugup dengan muka yang sudah sedikit memerah karena malu.
"Yuk Lan" Fiki menarik tangan Alana untuk segera meninggalkan ruangan.
"Ehh hati-hati ya. Maaf nggak bisa ikut. Gue deluan" Alana berbicara kepada sahabatnya dengan tergesa-gesa karena tangannya sudah ditarik dengan Fiki.
"Santai lan. Kita ngerti ko" jawab Rosa dengan sedikit berteriak.
Alana mencoba melepaskan tangannya yang ditarik oleh Fiki.
"Lepassss,..... woyy lepassss" teriak Alana sehingga Fiki melepas tangannya dari tangan Alana.
"Lo kenapa narik tangan gue. Sakit tau. Lo gila ya. Dasar cowok brengsek. Gue nggak mau pulang sama lo" Alana memegang tangannya yang tadi ditarik oleh Fiki.
"Sorry kakak tadi nggak maksud. Kakak takut kamu tergoda ikut sama temen-temen kamu" Fiki mencoba meraih tangan Alana. Namun Alana segera menepis tangan Fiki.
"Kan gue udah janji. Tenang aja kok pasti gue tepati walaupun temen gue maksa tadi" Alana mencoba menahan sakit tangannya.
"Maaffff. Sini gue lihat" Fiki mencoba meraih tangan Alana. Untuk kali ini Alana tidak menolak.
Fiki meniup tangan Alana yang sakit karena ulahnya.
"Kita ke mobil yuk" Ajak Fiki dan Alana berjalan beriringan dengan Fiki. Fiki tidak henti memegang tangan Alana. Meski mereka menjadi pusat perhatian siswa-siswa disekolah.
"Lepasin tangan gue!! Malu diliatin sama anak-anak yang lain" ucap Alana.
"Biarin. Bodo amat lah" Fiki menghiraukan perintah Alana.
Mereka sampai di parkiran dan Fiki mempersilahkan Alana masuk. Alana sedikit ragu karena dia belum terlalu dekat dengan kakak tingkatnya ini.
"Silahkan masuk tuan putri" Fiki menampilkan senyum yang sangat manis.
![](https://img.wattpad.com/cover/148687097-288-k902157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Teen FictionBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...