"Iya hati-hati, mama mau pergi kerumah teman" Alana hanya diam melihat ibunya masuk kedalam mobil.
Angga keluar dari mobil setelah cukup lama mamanya pergi meninggalkan rumah. Angga dengan badan tingginya menggunak celana jeans warna hitam dan selalu memakai jaket, yang kali ini berwarna abu-abu. Alana mendadak gugup melihat Angga sudah berada di halaman rumahnya. Alana memastikan mukanya di layar ponselnya bahwa tidak ada yang kurang.
"Hai " sapa Alana.
"Cantik bener" Angga memperhatikan tampilan Alana hari ini, rambut terurai, poni yang disampingkan kekanan dan sepatu balet yang berada di kaki Alana.
"Nggak usah bikin malu, atau aku masuk aja lagi" Alana membalikan badannya bersiap masuk ke dalam rumahnya.
Angga menahan tangan Alana. "Iya-iya nggak lagi. Tapi kamu emang cantik aku kan Cuma jujur aja."
"Terserah kamu, kita mau kemana" tanya Alana.
"Ke kafe, aku mau makan nih"
"Disana ada cokelat kan" Alana menampilkan senyuman yang membuat Angga tak berhenti menantapnya.
"Ada lah, jelas ada, yaudah kita pergi sekarang ya" Alana berjalan dengan Angga menuju mobil dan Angga membukakan pintu untuk Alana.
"Kamu nggak capek ya Nga" tanya Alana saat mereka berdua sudah ada di dalam mobil.
"Nggak, capek aku hilang semua pas lihat kamu" Alana menoleh ke arah Angga dari padangan lurus Alana.
"Dasar ya" Alana menepuk punggung Angga.
"Aku beneran" Alana hanya diam.
Setelah beberapa menit melewati perjalan menuju kafe, akhirnya mereka sampai. Alana dan Angga turun dari mobil dan segera memasuki kafe yang di pilih Angga. Pelayan kafe memberikan menu kepada mereka berdua, Alana memilih makanan dan serba cokelat sedangkan Angga memilih spageti. Selama menunggu pesan datang Angga mencoba berbicara tentang kegelisahannya kali ini.
"Lan" panggil Angga.
"Hmm" Alana menoleh ke arah Angga yang dari tadi memperhatikan kondisi di sekelilingnya.
"Ada yang lagi mau deketin kamu nggak?" Alana bingung arah pembicaraan Angga kali ini.
"Nggak deh kayaknya, mereka mental semua pas tau aku jadian sama kamu"
"Oh bagus deh, kalau misalkan ada senior suka kamu gimana?" tanya Angga.
"Ya nggak gimana-gimana, aku kan udah pacaran sama kamu. Kamu kenapa sih aneh bener" Alana merasakan kalau Angga mempunyai masalah yang ada kaitan dengannya.
"Nggak nanya aja" makanan mereka akhirnya sampai dan Angga mengalihkan pembicaarn Alana tadi agar Alana tidak curiga.
"Makan dulu yuk" sambung Angga.
"Udah makan ini kita langsung pulang ya?" tanya Alana.
"Hmm nggak usah deh kayaknya, kita ke toko frozen aja yuk"
"Nggak mau" Alana merasa tak enak kalau Angga mengajaknya ke toko frozen karena ia akan membeli semua barang-barang serba frozen dan Alana tak sanggup menolaknya.
"Kenapa?" tanya Angga.
"Malas aja" Alana sengaja tidak berterus terang kepada Angga.
"Nggakpapa kali" Angga yang memaksa membuat Alana tidak bisa menolak.
Setelah mereka selesai makan Alana dan Angga langsung menuju mall yang lebih tepatnya ke toko frozen, disana Alana hanya tepesona dengan semua barang-barang yang terpajang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Teen FictionBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...